Flash Back:part 2
Sudah 2 Minggu semenjak Hyuk sering menginap di apartemen Hangyeom,,dengan berbagai alasan supaya diijinkan,, kadang Hangyeom merasa aneh apa tujuan Hyuk sebenarnya,, pernah bertanya tapi malah dijawab sebuah pertanyaan lagi,,jadi Hangyeom malas untuk bertanya ke 3 kalinya,, karena menurut Hangyeom itu artinya Hyuk belum mau memberi tahu alasan sebenarnya dia sering meminta menginap disini.
Sebenarnya tidak masalah bagi Hangyeom asal Hyuk tidak menggangu privasinya, Hangyeom malah merasa terbantu dengan adanya Hyuk,,dia bisa lebih menghemat bukan cuman uang tapi energinya untuk membersihkan apartemen ini.
Setelah selesai menyiapkan sarapan dan menyajikan makanannya di meja makan,, Hangyeom bergegas masuk kamar untuk segera membersihkan diri dan bersiap ke restoran. Kalo kalian gimana gays?? Tim mandi dulu lalu masak? Atau masak dulu lalu mandi? Hangyeom siih tim masak dulu,, lalu bersiap.
Ceklek"Selamat pagi gyeomii Hyung" baru saja Hangyeom membuka pintu kamar untuk sarapan,, sapaan dari Hyuk yang sedang duduk dimeja makan menyambut nya,, sepertinya Hyuk menunggu Hangyeom untuk sarapan bersama,, tidak ketinggalan senyum tipisnya saat menyapa.
"Emmh... selamat pagi juga Hyuk-ah" balas Hangyeom sambil berjalan lalu duduk dibagian kursi depan Hyuk dimeja makan.
"Gyeomii hyung hari ini mau ku antar lagi?"
"Wae?? Kau tidak sibuk?"
"Tidak masalah,,aku juga kan sekalian berangkat kerja Hyung."
"Terimakasih karena mau direpotkan,,tapi sepertinya Hyung harus menolak."
"Wae?" Hyuk bertanya dengan lirih "Gyeomii Hyung tidak suka ku antar? Apa aku membuat Gyeomii Hyung tidak nyaman?" Lanjut Hyuk bertanya sambil sedikit cemberut.
"Ani. Tentu saja bukan seperti itu Hyuk-ah." Hyuk masih menatap menunggu jawaban dari laki laki yang lebih tua. Ditatap intens seperti itu Hangyeom merasa tidak nyaman.
"Ekhem" Hangyeom berdehem untuk mengurangi ketidak nyamanan nya,,"Hari ini aku ada rapat bulanan para supervisor,, tempat nya cukup jauh dari sini,, Kalau sekarang kau mengantarku berangkat bekerja otomatis aku akan ikut dengan mobilmu,,nanti bagaimana aku berangkat ketempat rapat Hyuk-ah." Jelas Hangyeom panjang lebar agar bocah yang lebih muda ini tidak terus cemberut dam menatapnya seperti itu. Sangat membuat tidak nyaman."Kalo begitu kita berangkat menggunakan mobil Gyeomi Hyung saja bagaimana?"
"Yaa,, Kim Hyuk. Kalau kau mengantarku dengan mobilku bagaimana dengan mu? Bukan kah kamu juga harus kekantor?"
"Ada begitu banyak taksi,,jadi Gyeomii Hyung tidak perlu khawatir."ujar Hyuk sambil tersenyum.
Hangyeom hanya menatap Hyuk tidak berniat untuk menjawab karena tahu akan percuma,, Hangyeom juga baru tahu bahwa bocah itu cukup keras kepala ketika memutuskan sesuatu. Hangyeom hanya tidak habis pikir dengan bocah di depannya ini. Kenapa lebih memilih yang rumit kalau sudah ada pilihan yang lebih mudah? Menggeleng pelan dan melanjutkan sarapan dengan tenang,,malas berdebat dengan Hyuk.
Selesai sarapan Hangyeom langsung masuk kamar untuk mengambil tas,, handphone juga kunci mobilnya,, sedangkan Hyuk kebagian membereskan meja makan dan mencuci piring,, karena tadi Gyeomi hyungnya yang membuat sarapan.
Menyampirkan tas di bahu,, Hangyeom duduk di meja makan menunggu Hyuk yang masih mencuci bekas sarapaan mereka.
"Gyeomii Hyung" panggil Hyuk pada Hangyeom saat Hyuk membalikan badan dan langsung tersenyum memangil Hangyeom yang duduk manis di meja makan. Hyuk suka pemandangan ini,, Gyeomii Hyung nya yang duduk manis menunggu nya.
Berjalan mendekati Hangyeom,, Hyuk mengulurkan satu tangannya.
"Wae?" Hangyeom bertanya tidak mengerti dengan maksud Hyuk mengulurkan tangannya.
"...."Hyuk tidak menjawab dan terus menatap Hangyeom .
Karena tidak ada jawaban dari bocah didepannya Hangyeom menyambut uluran tangan Hyuk dengan ragu. Terasa canggung pagi pagi sudah berjabat tangan,,
"Haahahahahahah,, maksudku kunci mobilmu Hyung." Hyuk menatap Hangyeom dengan usil tanpa melepaskan jalinan tangan mereka,, seketika mata Hangyeom menyipit dengan tajam."apa Gyeomii Hyung sangat ingin menggenggam tanganku" Hyuk lanjut menggoda Hangyeom dengan masih tersenyum Membuat Hangyeom kesal.
"Kau!!" mendengus Hangyeom langsung melepas paksa tautan tangan mereka. Berjalan lebih dulu ke pintu sambil mengambil kunci mobil di saku celana,, melewati Hyuk begitu saja tanpa mengatakan apapun.
"Gyeomii Hyuuung tunggu aku." Hyuk berlari kearah sofa dimana jas nya tersimpan,, mengambilnya terburu buru karena Hangyeom sudah keluar terlebih dahulu dari apartemen.
Hyuk Sedikit berlari untuk menyusul langkah Hangyeom. Melihat Hangyeom sedang menunggu pintu lift terbuka dengan wajah masam Hyuk terkikik geli.."Akkkkh betapa menyenangkannya menggoda Gyeomi Hyung nya."
"Hyung."Berdiri disamping Hangyeom Hyuk langsung mengambil alih tas yang ada dibahu Hangyeom. Tidak ada penolakan dari yang punya tas.
Ting
Belum ada jawaban dari yang memasang raut wajah kesal suara pintu lift terbuka membuat mereka langsung masuk kedalam lift.
Didalam lift mereka diam karena memang ada cukup banyak orang. Pintu lift terbuka Hangyeom berjalan lebih dulu tanpa memperdulikan Hyuk.
"Gyeomii Hyung" panggil Hyuk sambil berjalan menyusul Hangyeom.
Jleb
Pintu mobil tertutup cukup keras,, melihat
Hangyeom masuk mobil terlebih dahulu Hyuk memutari mobil untuk berjalan ke kursi pengemudi."Hyung...kau masih masih marah" panggil Hyuk pada Hangyeom setelah mendudukkan dirinya di kursi supir.
Klincing
Hangyeom melemparkan kunci mobil pada Hyuk tanpa menoleh sedikitpun apalagi mengucapkan sesuatu.
Hangyeom hanya diam berpaku tangan dan melihat lurus kedepan,,malas meladeni bocah yang terus membuat nya kesal. Ini masih pagi loooh dan dengan mudahnya Hyuk merusak moodnya,, ditimbang marah dan kesal Hangyeom lebih banyak merasakan malu karena tadi menyambut uluran tangan Hyuk. Rasanya Hangyeom ingin bersembunyi saking malunya,, karena itu laah dia terus diam dan mengabaikan Hyuk." Hyung kalau kau terus diam aku akan menciumu.''
Pleas kasih saran dan kritikan nya😔😔
KAMU SEDANG MEMBACA
My Medicine✅
WerewolfKisah perjuangan Hyuk untuk memenangkan hati mantan kakak iparnya Hangyeom