CHAPTER 3

86 72 10
                                    

"Dilihat darimana pun tampaknya kau tidak begitu buruk"

Aku hanya memandangi wajah tampan itu tanpa bereaksi apapun. Ya mau gimana lagi, Sherenina saja tidak bereaksi apapun saat bertatapan dengan orang ini tidak mungkin aku akan bertingkah seperti melihat idol yang sedang fan service di depan ku kan.

Garis rahang tegas dan tegang menunjukkan sifat tegas dan menakutkan di dalam dirinya. Ukiran polesan yang seperti lukisan tidaklah berlebihan untuk menggambarkan setiap inci dari rupa pria ini.

Grand Duke yang dihormati sekaligus ditakuti oleh banyak kalangan bangsawan membuktikan kepopuleran nya sebagai pahlawan beberapa peperangan yang di menangi olehnya.

Memenangkan perang dengan Kekaisaran Wollfzurg, membantai pemberontakan yang merencanakan kudeta terhadap Kekaisaran, dan membunuh anak anak kutukan yang dikirim oleh Kekaisaran Witchllem. Berbagai kejahatan berubah menjadi setitik debu di tangan Vatrolav yang menjadikannya sebagai pahlawan

Dan laki-laki sadis ini adalah suami Sherenina.

Pria seperti ini terlibat dengan wanita buruk seperti Sherenina?

"Tidak sesuai ekspektasi ya ..."

Tidak ada untungnya aku berdekatan dengan dia.

Dan yang terpenting adalah menjaga alur ke jalan semestinya tanpa kematian untuk ku.

"Elis!!"

Aku melepaskan jubah yang menutupi gaun tidurku "Sudah mendapatkan apa yang ku minta"

"I-iya Nona"

Elis berlutut dan merentangkan tangannya yang menyimpan permintaan ku "Ini Nona"

Tanpa sadar aku tersenyum melihat nya, tampak bersinar dalam kegelapan namun akan tenggelam di kehancuran. Karya yang digunakan Pemeran wanita utama berada di jari ku. Sangat kecil...

Siapa sangka barang sekecil ini bisa ada ditempat yang tidak seharusnya tidak ada, benda yang dapat mengendalikan Sherenina atau lebih tepatnya White Moon.
Ada untungnya aku mengambil ini lebih dulu sebelum Putra Mahkota

"Simpan ini dengan sangat hati-hati dan jangan sampai orang lain mendapatkannya. Jika kau lengah sedikit pun aku akan mencongkel setiap pita suara mu. Mengerti!!"

"B-baik Nona"

Elisabeth selalu memandangi ku dengan raut ketakutan, tidaklah aneh jika dia juga berkeringat dingin saat mendatangi ku. Ah~ ini sedikit membuat bersemangat

Seperti nya bertingkah penjahat membuat jiwa penjahat ku sedikit amblas tanpa sadar aku nyaman dengan posisi ku saat ini.

"Pergilah!"

Hati-hati Elisabeth, kau akan membuat kunci ku rusak jika kau terjatuh. Aku tidak ingin inti itu rusak hanya karena kecerobohan mu.

"Huff~" tidak sulit untuk menjadi jahat, namun yang sulitnya adalah menahan diri agar tidak terlalu nyaman dengan peran ini.

Aku membuka mataku dengan mata melotot serta tubuh tegang sesaat merasakan embusan napas di atas dahi ku serta besi tipis menempel di leherku. Hanya untuk sesaat saja, setelah itu aku menyadari kalau itu adalah Vatrolav

"Kau akan kesulitan jika membunuhku" jawabku dengan tenang, aslinya takut takut seandainya leherku terbelah.

"Ku pikir ada sesuatu yang merasuki istriku, sesuatu yang aneh karena tingkah istriku tidak seperti biasanya"

Seketika aku dilanda kebingungan dengan cara bicaranya yang begitu tenang namun terasa menyeramkan di telinga ku.

Sikap yang aneh? Bukankah seperti ini tingkah Sherenina yang mengacuhkan Vatrolav? "Apa aku harus bertingkah seperti keinginan mu"

"Tidak perlu, tidak ada yang ku harapkan dari mu"

Lalu? Jika begitu singkirkan belatimu itu dari leherku, tidak akan lucu kalau aku mati lagi sebelum alurnya berjalan

"Jadi ... apa mau mu dengan menodongkan benda ini di leherku"

"Tidak ada alasannya"

Akhirnya belati berkarat itu pergi juga dari leherku. Mengerikan kalau seandainya leherku bisa terbelah.

Seingat ku, perang akan berakhir setelah satu minggu Sherenina sadar namun ini baru hari kelima dan dia sudah pulang. Apa perangnya sudah berakhir?

Bukankah alur nya sedikit cepat atau aku yang lupa lupa ingat detail kecil ini?

"Perang berakhir dengan kerugian ya, kau sungguh menyayangi istrimu ini ya padahal kau tahu resikonya meninggalkan perang yang masih berjalan"

"Kerugian hanya berpusat pada Kekaisaran bukan ke arah Grand Duchy, aku tidak perlu menanggung kerugian itu. Salahkan Kekaisaran yang tidak bisa mengendalikan perang tanpa diriku"

Ekspresi tenang sangat jelas di raut muka Vatrolav, tidak ada tanda rasa bersalah pada dirinya itu. Tidak mengherankan sih

Bukankah sudah jelas ini kesalahan Kaisar yang mengirim Grand Duke yang banyak urusan serta cinta bini ini ke perang padahal masih banyak ksatria ataupun seseorang yang sekuat Vatrolav untuk dikirimkan ke perang.

Vatrolav benar, dia tidak perlu merasa bersalah karena kerugian itu. Toh hal itu tidak akan berimbas pada Wilayahnya.

Pasti kerugian itu sangat besar karena tidak ada perayaan atas kemenangan perang yang sudah berjalan lima bulan selain itu Kaisar juga mengalami kesulitan karena calon menantu kesayangan nya sedang bersedih saat ini.

Aku memandang diam tangan Vatrolav yang terulur, tidak dengan tangan kosong karena ada surat di atas telapak tangan nya

"Dari Kekaisaran"

Aku membaca setiap kata demi kata yang tersusun rapi di atas kertas itu tanpa melewatkan apapun. Singkatnya, itu undangan ke pengadilan atas kejadian yang menimpa Sherenina.

Kalo di pikir-pikir, aku sengaja menghindari surat ini dengan berpura-pura masih dalam proses penyembuhan karena malas berhadapan para bangsawan palsu itu.

The Villainess FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang