3

477 67 7
                                    

Helisma gadis ini tengah duduk di teras balkon kamar nya ia mendongak ke langit malam yang tampak sangat indah bulan yang bersinar dengan terang dan bintang-bintang yang juga ikut bersinar sepertinya mereka tidak mau kalah dari sang bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Helisma gadis ini tengah duduk di teras balkon kamar nya ia mendongak ke langit malam yang tampak sangat indah bulan yang bersinar dengan terang dan bintang-bintang yang juga ikut bersinar sepertinya mereka tidak mau kalah dari sang bulan

Helisma merenung memikirkan masa depan nya yang tidak tau berjalan entah kemana, yang helisma pikiran saat ini adalah membunuh Gista tampa membunuh dirinya sendiri

Seribu cara telah ia pikiran tapi helisma tidak percaya diri bisa membunuh Gista karna ia bukan lawan yang sembarangan tidak mudah untuk bisa membunuh nya dapat ia tebak Gista juga pasti merencanakan sesuatu di balik pernikahan ini tidak mungkin ia tiba-tiba mengajak nya menikah begitu saja pasti ada alasannya

Hembusan nafas lelah terdengar sangat panjang helisma Sadar ini resikonya jika ikut seperti itu namun ia harus membalas nya mau bagaimana puk tetap saja helisma tidak rela menyaksikan detik detik papi dan mami di bunuh dengan sadis oleh Gista

"Mih pih apa itu kalian. "Tanya helisma kearah dua bintang yang saling bersebelahan tangan helisma berusaha meraih bintang itu beranggapan bahwa ia bisa mengapainya

"Papi helisma gak bisa hidup tanpa papih sama mami, helisma belum bisa jadi kakak yang baik untuk chika. " monolog helisma

🥀🥀🥀

Dewa Surya mulai menampakan dirinya cahaya terang mulai mengusik orang-orang yang tengah tertidur kini terbangun, orang-orang mulai beraktivitas seperti biasanya seperti sama halnya dengan helisma ia bersiap untuk datang ke kantor pusat sang ayah helisma harus melanjutkan perusahaan ayah nya itu karna ini adalah permintaan terakhir sang ayah

Sebelum berangkat helisma terlebih dahulu melangkah ke dapur untuk sarapan sudah ada chika yang menunggu nya sejak tadi

"Dek." sapa helisma dengan menepuk pundak sang adik

"Eh duduk kak aku udah masakin kamu sarapan. " ucap chika helisma pun duduk di samping chika

"Nih kak makan yang lahap ya. " ucap chika yang sudah menyodorkan makanan kepada helisma, helisma menatap ke arah bangku yang ada di depan nya, yang kemarin di isi oleh pemilik nya kini tidak namun hanya terlihat piring tersaji di sana beserta juga dengan lauk nya chika yang sedang makan pun melirik ke arah sang kakak yang tengah melamun chika mengikuti arah pandang sang kakak

"Kenapa kak?... ooohh itu untuk mami sama papi kak eli, mereka juga harus mekan masakan chika yang enak ini. " ucap chika yang menyadari sang kakak terus terusan menatap bangku yang biasanya di tempatin orang tuanya

Mendengar ucapan sang adik helisma hanya tersenyum canggung atau lebih tepatnya terpaksa daripada terus seperti helisma melanjutkan makannya begitu pun chika

"Aku rasa ini sangat janggal kak bisa tolong jelas kan. " ucap chika tiba tiba yang membuat helisma tersedak dengan sigap chika memberikan minum untuk sang kakak

PERNIKAHAN BERALASKAN BALAS DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang