Setelah selesai dengan kegiatan bersih bersih nya helisma turun kebawah di bantu dengan maid main yang membatu nya berjalan ia melihat Gista dan feni atau mamah mertua sedang mengobrol berdua sepertinya serius
"Kamu mau kemana nak. " tanya feni dengan terpaksa helisma menghampiri feni terlebih dalu sebelum berangkat karna ia ingat nasehat sang papi jika ada yang bertanya datang dan mendekat lah beretika adalah segalanya begitu ucap si papi tercinta
"Helisma ijin pulang dulu. "
"Loh kenapa, Gista jahatin kamu. " tanya feni reflek Gista menatap tajam helisma
"Engga kok helisma kangen sama chika adik helisma. " jawab helisma
"Kirain Gista apa-apain kamu, kalo Gista macem-macem lapor sama mommy ya. " ujar feni helisma sedikit menarik sudut bibir nya membuat senyum yang sangat kecil🤏
"Gista gih anter helisma kerumah nya. " suruh feni
"Engga tan- eh mommy, helisma bisa sendiri. " tolak helisma yang tentu sangat menolak saran dari feni
"Loh kenapa, gapapa sekalian Gista berkunjung kerumah mertuanya. " ucapan dari feni sedikit membuat helisma dihimpit rasa sakit di hatinya luntur sudah eksepsi yang digantikan dengan wajah datar sangat datar sedangkan Gista ia memilih untuk memalingkan wajahnya feni yang menyadari perubahan dari helisma langsung menatap ke arah anak nya seketika feni mengerutkan alisnya ia salah apa? Emang ada yang salah dari ucapan nya begitu lah yang ada di benak feni
"Ada apa? Ucapan mommy ada yang salah. " tanya feni sambil menatap Gista lalu helisma secara bergantian
"Ucapan mommy ga salah kok. " jawab Gista
"Terus."
"Karna mereka sudah tiada, sudahlah helisma pamit. " helisma melangkah pergi meninggalkan Gista dan feni yang cukup terhenyak oleh ucapan helisma feni menatap punggung helisma yang kian menjauh perasaan bersalah mulai menyelimuti nya feni sungguh tidak tau menau tentang ini
"Gis cepet susul bilang sama helisma mommy minta maaf, mommy ga tau. " Gista berdiri lalu menyusul helisma
"Saya antar. " Gista menarik tangan helisma
"Lepas." helisma berusaha melepaskan tangannya dari Gista akan tetapi semakin keras ia berusaha melepaskan nya semakin kuat juga Gista mencengkram tangannya
"Ini sudah malam tidak baik seorang perempuan berkeliaran sendirian kecuali jika itu seorang wanita malam. " ujar Gista
"Gue bukan wanita seperti itu ya anjing, lagi pula gue udah biasa keluar malam." balas helisma
"Berarti benar apa yang saya katakan tadi. "Gista tersenyum mulai saat ini hobi Gista adalah membuat helisma kesal tatapan tajam helisma seakan candu bagi Gista
"Bangsat harus berapa kali lagi gua ngomong kasar sama lo, lo punya otak ga sih anjing ga cape lo cari gara-gara sama gua. " tanya helisma yang sudah muak dan cape dengan ucapan Gista yang kadang membuat nya mati kutu bukan sekali dua kali tapi ini sering
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN BERALASKAN BALAS DENDAM
FantasíaBxG elgit "lo mau bunuh gue. " "iya gue mau lo mati sekarang juga. " DISCLAIMER DILARANG MEMBAWA CERITA INI KE DUNIA NYATA KARENA CERITA INI HANYALAH FIKSI