"Berhenti." ucap seseorang dengan lantang sontak semuanya menatap kearah nya dengan ekpresi terkejut mereka bertanya tanya kenapa orang ini sangat berani mencegah sang bos yang sedang emosi apakah ia tidak takut jika sang bos akan membunuh nya
"Cukup Gista kamu jangan membunuh orang yang tidak bersalah biarkan dia bebas. " lanjut nya Gista menatap nya dengan sangat tajam apa maksudnya mencegah Gista untuk membunuh helisma berani sekali dia seketika Gista tertawa
"Bebas? Oh tentu tidak bisa dia anak dari pria Bajingan itu jadi dia harus mati sekarang juga. " jawab Gista sambil menunjuk seano dan gresha yang sudah tewas tergeletak di lantai dengan gresha yang masih senantiasa memeluk seano
"Tetap saja kamu tidak bisa membunuh nya, ingat kita hanya balas dendam bukan menjadi pembunuh. Jika kamu tetap membunuh nya berarti kamu sama aja seperti dia. " ucap oneil sambil menunjuk gresean seketika hajah Gista memerah rahang nya mengeras Gista mencengkram pistol yang ada di tangan nya dengan sangat erat
"Oniel." bentak Gista hingga sampai urat di lehernya terlihat oneil hanya tersenyum sambil memasukkan tangan nya kedalam saku
"Kendalikan emosi kamu jangan sampai kebencian mengendalikan mu Gista. " ujar oniel yang membuat Gista mengusap wajahnya secara kasar benar yang di katakan oniel ia tidak boleh egois niat awalnya Gista hanya ingin balas dendam bukan untuk jadi pria kejam
"Tapi kalian sudah jadi pembunuh. " ujar helisma yang sedaritadi menunduk oniel dan Gista langsung menatap nya, saat Gista ingin membalas ucapan helisma ia di tahan oleh oniel
"Sudah jangan. " ucap oneil lewat tatapan matanya
"Bawa dia sekarang juga. "Teriak Gista memerintah anak buah nya untuk membawa helisma dua orang pria kekar mendekat kearah helisma dan menarik nya keluar helisma terus memberontak sambil meneriaki kedua orang tua nya
"MAMIH PAPIH TOLONG HELISMA PIH BANGUN PIH, MIH TOLONG HELISMA PAPIIIIHHH. " teriak helisma berharap orang tua nya bangun dan membantu nya di sepanjang jalan helisma terus berteriak berharap ada yang membantu nya namun nihil semua anak buah papih nya sudah tiada berserakan di sepanjang jalan mayat mayat berserakan di mana mana mereka seperti tidak ada harga diri nya
"Ayo git. " ucap oniel dan merangkul Gista mereka berjalan keluar di susul anak buah nya berada di belakang sesampainya di parkiran mereka masuk ke dalam mobil masing-masing dan melaju meninggal gedung ini termasuk mobil yang di tumpangi helisma saat memasuki hutan
DUUUAAAAARRRRRRRRRRRR
gedung itu meledak sangat kencang asap tebal mulai muncul di susul oleh api yang kini mulai membesar helisma terus menatap gedung milik ayah nya itu mata nya berkaca-kaca menatap gedung sang ayah terbakar dengan cepat
Apa dosa yang pernah di perbuat oleh kedua orang tua nya kenapa mereka sangat jahat hingga tega membunuh orang tua nya dengan sangat keji
"Akan ku balas tunggu saja siapa pun yang sudah merenggut kebahagiaan ku akan mati di tangan ku. " ucap helisma dalam hati ia mengerat kan kepalanya tangannya hingga mengeluarkan darah tak lama sebuah sapu tangan mendarat di hidung nya
Gista menatap gedung itu matanya berbinar-binar perlahan Gista mulai tersenyum sangat lebar, ia bahagia melihat ini semua
"Akhirnya aku melihat nya, gimana rasa nya di bakar seperti itu seano. Ternyata sangat bahagia ya bisa membunuh mu apa ini yang kamu rasa kan waktu itu. " monolog Gista dalam hati nya
🥀🥀🥀[keesokan nya jam 8 malam]
"Shhh." lenguh helisma sambil memegang kepala nya yang merasa sangat pusing perlahan helisma membuka mata nya namun baru sebentar helisma terjatuh dari kursi yang di duduki nya
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN BERALASKAN BALAS DENDAM
FantasyBxG elgit "lo mau bunuh gue. " "iya gue mau lo mati sekarang juga. " DISCLAIMER DILARANG MEMBAWA CERITA INI KE DUNIA NYATA KARENA CERITA INI HANYALAH FIKSI