Hari pertama untuk masuk ke kampus baru melanjutkan kelulusan D3 nya menjadi S1, Rabeyla Renata, kini menyusuri lorong-lorong kelas didalam gedung yang cukup tinggi dan besar. Banyak ruangan yang sedang tidak ada jadwal kelas, tetapi tidak sedikit juga mahasiswa masuk, banyak yang menunggu di sofa-sofa yang memang di sediakan kampus di lobby perlantai."Dimana ya.." Lirih Beyla sambil melihat ke setiap sudut ruangan.
"Halo kak, lagi nyari siapa?"
Beyla reflek dua kali memundurkan langkah dari seseorang yang membuatnya terkejut."Mmm.. Ini, aku mau registrasi ulang dan kelas pertama hari ini," Sahut Beyla ramah dengan suara yang membuat pria di depannya sedikit tertegun.
"Boleh lihat map nya?" Pria itu menyodorkan tangan kanannya rendah dengan tatapan hangat.
Beyla mengangguk,
"Ini.." Ia memberikan map berwarna hitam milik kampusnya itu."Oh, pak Jale, lagi ngajar deh kayanya? Jam istirahat aja mau? Sekarang masuk kelas dulu aja, ruangan kamu di lantai ini kok, nomor 22." Pria itu memutar sedikit badannya membelakangi Beyla.
Beyla mengikuti pria itu mendekati ruangan jadwal miliknya sekarang.
"Ini kelasnya, belum ada dosen kamu kok." Jelasnya, membuat Beyla sedikit tersenyum menatap pintu berwarna warm white yang kini dihadapannya.
"Nama kamu siapa?" Tanya Beyla.
"Aku , tim digital marketing disini." Pria itu menyodorkan map miliknya.
Beyla memberikan senyuman manis,
"Beyla, salam kenal dan makasih udah bantu aku." Sahut Beyla dan mengambil kembali map miliknya."Oke, Bey. Gue cabut ya, cari aja di pintu ruangan marketing kalo butuh gue temenin keliling kampus. Meja gue paling depan pintu." Josua terkekeh sambil melangkahkan kakinya pergi.
"Okay, thanks, Jos." Beyla mengacungkan ibu jarinya.
Kini ia menarik daun pintu kelasnya dan matanya kini tertuju pada orang-orang yang banyak memiliki kegiatan masing masing di kelas itu.
"Hai," Sapa Beyla saat semua mata menyadari kehadirannya.
"Haloooo!!" sahut mereka, Beyla menyadari bahwa ruangannya saat ini dominan perempuan, ntah sisanya kemana atau memang segini, pikirnya.
Beyla merasa lega mendapatkan feedback baik di hari pertama kampus barunya, ia memilih bangku kosong yang berada ditengah ia cukup merasa nyaman untuk duduk berada di tengah barisan, tidak terlalu depan dan tidak juga di belakang.
Beyla mulai membaurkan dirinya dengan yang lain, berkenalan dan juga bercanda ria, Beyla memiliki suara yang sangat lembut namun sedikit tegas juga, nada bicaranya sangat sopan masuk ditelinga. Tidak berlogat apapun, tapi enak didengar walau hanya berbicara biasa, wajah Beyla pun sangat mendukung cantik, georges eyes, tajam dan seksi, tentu saja Aldero tadi tertegun dengan kesempurnaan Beyla.
Beyla pintar bermain musik, membuat novel, menggambar, bernyanyi dan juga menjadi seorang influencer. Dia sangat berbakat.
Keadaan kelas cukup tenang saat memasukin matakuliah pertama. Semua mahasiswa mengikuti jam kelas, ternyata di kelas Beyla cukup ramai dari yang ia kira sebelumnya, sekitar 40 orang ada di dalam kelasnya.
Mata kuliah sekarang membuatnya banyak tersenyum, karena dosen yang mengajarnya sangat lucu, bahkan untuk menyampaikan materi sesekali diselipkan lelucon, sehingga ramai kelas dengan gelak tawa. Tak jarang juga dosen ini memanggil mahasiswanya untuk maju kedepan mengisi soal karena hukuman. Tetapi, itu tidak membuat takut sama sekali, malah lagi lagi mengundang gelak tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hottest Man (21+)
Fanfiction(Seventeen) Sama seperti kisah cinta remaja pada umumnya, hanya saja Beyla terus dibuat ombang ambing dengan harapannya sendiri, tetapi pulangnya tetap pada pelukan hangat seorang pria yang mampu membuat dirinya bisa melepaskan semua beban dengan s...