dua

136 23 0
                                    

Arlette mendengar suara-suara berisik sebelum dia membuka matanya lagi maaf-maaf saja asal laki-laki dan perempuan ini tau dia tidak pingsan jadi dia jelas mendengar semua pembicaraan mereka

"Bagaimana ini Elmer?!!... Apa jadinya kalau pelayan ini tidak berada disana tadi? Noah pasti sudah terlindas!!... Aku memang ibu yang payah aku benar-benar tidak pandai mengawasinya, seharusnya aku menurunkannya setelah aku keluar dari kereta bahkan seharusnya aku dan suamiku tinggal di desa saja agar Noah tidak membuat ulah" ucap perempuan itu terdengar benar-benar kacau

"Sudahlah Ashlyn, kau bukan ibu yang payah kau hanya berisik kau membuat gadis ini semakin takut membuka matanya" ucap seseorang yang Arlette yakin bernama Elmer itu

"Begitukah, maafkan aku" ucapnya menyesal namun beberapa saat kemudian terdengar lagi suara isakannya
"Aku benar-benar tidak percaya akan seperti ini jadinya, seandainya Noah sampai cedera aku tidak tau harus berbuat apa lagi mungkin lebih baik aku mati saja" ucapnya yang terdengar benar-benar mendramatisir keadaan
"Benar. Aku pasti akan sedih sekali lalu mati dalam kesedihanku" ucap wanita itu lagi membuat laki-laki itu menghembuskan nafasnya

"Ashlyn tenanglah. Dengarkan aku, Noah baik-baik saja bahkan badannya nyaris tidak terluka sedikitpun lagipula dia sedang dalam masa pertumbuhan kau tidak harus mengawasinya terlalu ketat" ucap laki-laki itu

Arlette mengerang dia harus segera memberi tau kedua orang ini kalau dia tidak pingsan namun pelupuk matanya benar-benar terasa sangat berat serta pusing dikepalanya pun tak berkurang

"Apa gadis itu siuman?" Tanya Ashlyn
"Elmer aku tidak tau harus melakukan apa untuk menyampaikan rasa terimakasihku, pelayan ini berani sekali mungkin kita harus memintanya bekerja dengan kita aku takut dia tidak diperlakukan dengan baik oleh majikannya yang sekarang" ucap Ashlyn

William Elmer Anderson, Duke of Aberdeen menghembuskan nafasnya saat mendengar sang adik terus berbicara, adiknya ini memang sangat bawel terlebih lagi saat sedang cemas dan gugup seperti ini

"Kenapa mama menangis?" Tanya Noah tiba-tiba dan pertanyaan itu pula yang membuat Ashlyn semakin keras menangis

Dia memeluk sang anak sambil terus terisak menjauhkan tubuhnya sedikit untuk bisa menatap anak kecil laki-laki yang memiliki wajah persis seperti dirinya, dia menangkup kedua pipi gembul itu lalu menghujaninya dengan ribuan ciuman

"Cukup! Mama cukup! Mama kau membuatku basah" ucap Noah berusaha menghindari wajah ibunya yang basah
"Mama paman Elmer akan menganggapku anak perempuan kalau kau terus menangis seperti ini" ucap Noah membuat sang paman tertawa tipis mendengar keponakannya itu protes

"Tenang saja Noah paman sudah berjanji akan mengajarimu cara bermain kartu bukan? Paman tidak pernah bermain kartu dengan anak perempuan" ucap Elmer membuat keponakannya itu menganggukan kepalanya semangat

"Kau mau mengajari anakku bermain kartu?" Tanya Ashlyn menatap tajam sang kakak
"Anakku baru 4 tahun Elmer!!" Bentaknya kesal

"Tidak ada kata terlalu muda untuk mempelajari sesuatu Ashlyn, benarkan Noah?" Tanyanya membuat anak kecil itu tersenyum lebar

"Kalian berdua benar-benar sama saja, bengal kau juga sama bengal" ucap Ashlyn menjitak pelan sang anak dan sang kakak

"Tentu saja, dia kan keponakanku" ucap Elmer

Elmer menarik tangan Arlette untuk merasakan denyut nadi yang berada di pergelangan tangannya dan dapat Elmer rasakan detakkan kuat juga teratur

"Aku rasa dia baik-baik saja" ucap Elmer
"Tapi yang jadi masalah kepalanya bisa saja pecah saat dia bangun" ucap Elmer sambil tertawa pelan membuat sang adik menatapnya tajam

Extraordinary (Taekook Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang