Hyung Sik sudah menunggu mereka di meja makan. Dengan wajah tersenyum Hyung Sik mempersilahkan mereka untuk duduk. Di meja makan sudah tersedia hidangan yang menjadi favorit Jungkook.
Kenangan saat makan malam bersama kedua orang tuanya semasa hidup kembali melintas di benak Jungkook. Dadanya terasa sesak mencoba menahan tangis mengingat hal itu. Remasan lembut terasa di tangannya.
"Ayo makan Jungkook! Paman sengaja menyuruh juru masak untuk memasak makanan kesukaanmu" ucap Hyung Sik.
"Baik, terima kasih Paman" Jungkook tersenyum mencoba menguatkan dirinya.
Mereka bertiga menikmati hidangan makan malam diselingi obrolan ringan. Hyung Sik berusaha membuat Jungkook merasa nyaman saat tinggal bersama dirinya.
Selesai makan, Jungkook kembali menuju kamarnya yang ada di lantai dua. Hyung Sik dan Jimin membantu pelayan membereskan meja makan. Jungkook ingin membantu tapi mereka tidak mengijinkannya dan menyuruhnya untuk beristirahat di kamarnya. Dia akhirnya memilih menghabiskan waktu dengan bermain game di ponsel sampai akhirnya jatuh tertidur.
💜💜💜💜💜
Jungkook terbangun dia mengambil ponselnya untuk melihat waktu. Jam sudah menunjukkan sudah lewat tengah malam.
Karena merasa tenggorokkannya kering Jungkook memutuskan untuk turun mengambil air minum di dapur.
Sebagian lampu di lantai dua sudah padam menyisakan lampu yang ada di sudut-sudut ruangan. Jungkook melihat cahaya TV yang menyala dari lantai satu. Sepertinya Hyung Sik dan Jimin belum tidur.
Jungkook menuruni tangga perlahan dan menuju dapur untuk mengambil air minum. Setelah rasa hausnya hilang, dia berniat untuk kembali ke kamarnya tapi akhirnya dia memilih berjalan menuju ruang tengah. Dia juga ingin menonton bersama Hyung Sik dan Jimin.
Langkah kaki Jungkook terhenti, dia hampir tidak mempercayai penglihatannya. Dia mengurungkan niat untuk ikut menonton dan berjalan kembali menuju kamarnya tanpa menimbulkan suara. Dengan langkah tergesa dia menaiki tangga dan masuk ke kamar dengan jantung yang berdegup.
'Apa itu tadi? Apa aku bermimpi?' Jungkook mencubit lengannya sendiri dan meringis ketika merasakan sakit. Dia mencoba mengingat hal yang dilihatnya tadi.
Ya dia tidak salah melihat Hyung Sik dan Jimin yang sedang berciuman. Mata keduanya tertutup begitu menikmati ciuman mereka. Baru kali ini dia melihat pria saling berciuman. Itukah sebabnya Hyung Sik tidak menikah sampai sekarang, karena dia lebih tertarik kepada pria? Kepala Jungkook menjadi pusing memikirkannya, dia kembali mencoba untuk tidur tapi matanya tidak bisa terpejam.
💛💛💛💛💛
Jungkook merasakan seseorang menarik-narik pipinya. Dia membuka mata dan beradu tatap dengan sepasang mata coklat madu. Jungkook kaget dan segera bangun dan duduk di tempat tidur.
Jimin yang melihatnya tertawa sampai matanya menyipit, membuat desiran aneh didada Jungkook. Sungguh dia kaget sekali karena wajah Jimin tadi sangat dekat.
"Aku sudah mengetuk dan memanggil namamu berulang kali tapi kau tidak bangun juga. Kau hampir melewatkan jam sarapan. Kau bisa sakit. Ayo turun dan sarapan" perintah Jimin.
Jungkook melihat ke arah jam weker di atas nakas dan terkejut melihat waktu sudah menunjukkan pukul 9. Secepat kilat dia berlari ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuh.
🩵🩵🩵🩵🩵
Jimin sedang menyiapkan meja makan, Jungkook yang baru saja turun segera mengambil tempat duduk. Kepalanya menengok kesana kemari mencari keberadaan Hyung Sik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE
FanfictionJungkook yang diam-diam mencintai Jimin yang terpaut usia 5 tahun lebih tua dari dirinya. Padahal dia tahu bahwa Jimin sudah mencintai orang lain.