3

189 22 11
                                    

"Hah... hah... hah..." nafas Jungkook tersengal-sengal setelah mendapat pelepasan. Segera dia mencuci tangan yang terkena spermanya sendiri. Membasuh wajahnya dengan air. Menopang kedua tangannya di atas wastafel kamar mandi. Memandang pantulan bayangannya di cermin.

Tidak menyangka jika dia bisa melakukan masturbasi untuk pertama kalinya. Dia pernah menonton video porno yang ditunjukkan teman sekelasnya ketika jam kosong di kelas mereka. Kenakalan remaja yang masih dalam masa pubertas mereka. Tapi waktu dia menonton bersama teman-temannya dia tidak merasakan hal yang dirasakannya saat ini ketika melihat Jimin dan Hyungsik.

Melihat tubuh Jimin yang bermandikan keringat karena pergerakkannya membangkitkan sesuatu dalam diri Jungkook yang tidak dia mengerti. Membasuh kembali wajahnya dengan air berharap bayangan sensual tubuh Jimin hilang dari pikirannya. Berjalan naik ke tempat tidur dan mencoba memejamkan mata menunggu pagi segera tiba.

💜💜💜💜💜

Jungkook membuka mata menyadari ada seseorang yang memperhatikannya. Membuka matanya dan mendapati Hyung Sik yang sedang duduk di pinggir ranjang.

"Maaf kau terbangun karena Paman" Hyung Sik membelai kepala Jungkook.

"Tidak apa-apa Paman" hati Jungkook terasa hangat dengan perlakuan lembut Hyung Sik.

"Paman pamit hendak ke Seoul mungkin 2 atau 3 hari kemudian Paman baru kembali ke Busan"

"Ada urusan apa Paman di Seoul?" Tanya Jungkook penasaran.

"Paman akan bertemu dengan pengacara Ayahmu untuk membahas masalah warisan yang ditinggalkan untukmu" Hyung Sik memegang bahu Jungkook.

Jungkook terdiam, dia akan menerima warisan berjumlah besar dari Ayahnya. Dia akan menjadi miliarder di usianya yang masih muda. Tapi bukan itu yang Jungkook inginkan. Seandainya jumlah warisan itu bisa ditukar dengan kehadiran kembali kedua orangtuanya, Jungkook rela kehilangan semua harta warisannya itu. Tapi dia sadar bahwa hal itu mustahil.

"Paman pasti akan melakukan yang terbaik untukmu, Paman pergi dulu" Hyung Sik mengacak rambut Jungkook.

"Terima kasih Paman dan hati-hati di jalan" Jungkook tertawa kecil.

Hyung Sik berjalan keluar dari kamar diikuti Jungkook. Tampak Jimin menunggu di ruang tamu. Di lengannya tersampir jaket milik Hyung Sik.

"Hati-hati di jalan Hyung" Jimin membetulkan letak jaket Hyung Sik setelah dia memakainya.

Hyung Sik tersenyum menatap wajah Jimin dengan lembut "Kau juga jangan lupa jaga kesehatanmu".

"Tuan, semuanya sudah siap" sopir Hyung Sik masuk dan mengangkat koper milik Hyung Sik.

"Aku pergi dulu, kalau ada apa-apa segera kabari aku" Hyung Sik berjalan keluar diikuti sopirnya.

Jimin dan Jungkook mengantar sampai di depan pintu. Mereka masuk setelah mobil Hyung Sik menghilang dari pandangan mereka.

💛💛💛💛💛

Jungkook sedang bermain game online ketika telinganya mendengar suara keributan dari lantai bawah. Mencoba menajamkan pendengarannya ketika dia mendengar suara seorang wanita yang berteriak marah.

Jungkook berjalan keluar dari kamar dan bergegas menuruni tangga.

"Kau harusnya sadar siapa dirimu!!!" wanita itu membentak Jimin yang tampak diam menunduk.

"Apa yang kau lakukan pada putraku sehingga dia tergila-gila padamu?" Wanita itu menatap Jimin dengan rasa benci.

Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan elegan itu ternyata adalah Ibu Hyung Sik.

BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang