03.

4 1 0
                                    


ׁ ִ ֹ 🦢 ׅ ⊹

seandika mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang. mobil berwarna hitamnya itu terus melaju memecah keramaian jalanan ibukota. Tak lama lajunya melambat dan berhenti di tepi jalan. Dia memarkirkan mobilnya bersama beberapa mobil lainnya yang lebih dulu berjajar di sepanjang jalan yang cukup sepi dari lalu lalang kendaraan.

seandika turun dari mobilnya sembari memandang ke sekeliling. Deretan berbagai toko dengan tatanan cantik untuk menarik setiap mata orang yang lewat. Seandika berdiri tepat di trotoar jalan dimana tempat orang berlalu lalang.

Dia kemudian mengangkat panggilan dari seseorang di seberang sana, itu dari gerald. "Hei, kau tidak lupa kan?" ucapnya gerald.

"Iya aku tidak lupa. kenapa kau berisik sekali, aku baru saja mengantarkan caramel ke baby sitter nya, dimana kau? anw aku sudah di tempat nya."

"Tentu aku harus bertanya seperti itu karena kau seandika pradikta tukang pikun, tunggu di sana, aku segera datang."

"apa maksudnya segera datang? kau baru mau pergi!? sialan gerald." dika mengumpat di akhir karena mendengar bunyi sambungan telepon itu di matikan oleh gerald.

ia kembali memasukan handphonenya ke saku coat nya dan segera berjalan ia melirik sebuah toko bunga yang menarik perhatiannya, ah kenapa sekarang jadi keinget Celine ya?

ibunya di rawat di rumah sakit sekarang, haruskah ia pergi menjenguk? sebelum bertemu gerald.

hari ini gerald mengajak dika ke sebuah toko kue bersama, karena istrinya itu sebentar lagi anniversary pernikahan nya bersama istrinya, ia ingin membuat sebuah pesta kejutan untuk istrinya.

seandika melangkah memasuki toko bunga itu tanpa disadari kakinya berjalan sendiri.

"selamat datang tuan." suara lembut dari seorang wanita yang berada di tempat yang ia yakini meja kasir itu membuat dika menoleh.

wanita itu menghampirinya, "ada yang bisa saya bantu?" tanya nya dengan ramah.

seandika tampak berpikir sebentar, tapi kemudian ia menunjukkan sekumpulan bunga berwarna pink di depan nya itu, "bisa tolong buatin saya buket bunga ini?" ucapnya.

wanita itu tersenyum kecil "mau mengungkapkan perasaan hari ini ya tuan?" ucapan wanita itu membuat satu alis tebal miliknya terangkat,

"apa?" tanya nya dengan bingung.

"ini bunga lily pink bunga yang melambangkan rasa cinta dan kekaguman dari seseorang kepada orang lain. biasa bunga ini di beli untuk seseorang yang mau mengungkapkan perasaan cinta ke seseorang tuan."

"ah.. kalau begitu ga jadi, saya cuma mau jenguk ibunya teman saya di rumah sakit. tolong buatin saya buket yang sesuai aja."

"oh, baik tuan."

setelahnya keluar dengan menenteng sebuah buket bunga, lalu seandika mengendarai mobil nya menuju rumah sakit tempat ibu celine di rawat.

ntah apa yang ia pikirkan sekarang, ia hanya menuruti hal yang ia inginkan saja.

sesampainya ia di parkiran rumah sakit itu ia mengecek jam dan membaca sebuah notifikasi chat dari gerald.

sesampainya ia di parkiran rumah sakit itu ia mengecek jam dan membaca sebuah notifikasi chat dari gerald

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
unexpect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang