Setelah selesai menonton bersama, ruang tamu yang sebelumnya penuh dengan makanan dan peralatan makan kini mulai dibereskan. Tidak hanya itu, masing-masing dari mereka juga membersihkan diri di kamar masing-masing.
Di tengah kegiatan tersebut, Chiquita mengusulkan ide untuk melakukan self-care bersama dengan memakai masker wajah. Usul itu langsung disambut antusias oleh Asa dan Pharita, membuat suasana kembali riuh dengan tawa dan persetujuan.
Setelah semua selesai membersihkan diri, mereka kembali berkumpul di ruang tamu. Kali ini, suasana terasa lebih santai, dengan piyama tidur yang nyaman.
Rami, tidak seperti biasanya, ia terus menempel pada Ahyeon, tidak melepaskan gadis itu dari pandangannya.
"Kak Ahyeon, lo mau masker yang green tea atau charcoal?" tanya Rami penuh semangat sambil memegang dua sachet masker di tangannya.
Ahyeon tersenyum kecil, mencoba menjawab dengan sabar. "Aku mau pakai dua-duanya aja."
"Oke, kalau gitu gue juga pakai dua-duanya!" sahut Rami dengan nada girang. Seolah tidak cukup, ia kembali bertanya, "Terus mau pakai headband yang mana? Kuromi atau Cinnamoroll?"
Ahyeon menahan tawa kecil dan menjawab, "Kuromi aja, Rami."
Tanpa berpikir lama, Rami langsung menyambut, "Yaudah, gue juga mau yang Kuromi!"
Melihat tingkah Rami yang terus meniru pilihan Ahyeon, Ruka, Pharita, Asa, Chiquita, dan Aurora mulai menunjukkan ekspresi muak. Namun, mereka masih menahan diri untuk tidak berkomentar.
Ketika Rami bersiap melontarkan pertanyaan berikutnya, Aurora memotong dengan cepat. "Berisik, Rami! Lo bacot banget sumpah!" ucap Aurora dengan nada kesal.
Rami membalas dengan sewot, "Apa sih! Ganggu aja lo, setan!" Ia bahkan mendorong pelan bahu Aurora.
Chiquita, yang sudah tidak tahan, ikut menimpali. "Lagian emang lo berisik banget, nyet."
Melihat perdebatan kecil itu, Ruka, Pharita, Asa, dan Ahyeon langsung tertawa terbahak-bahak. Asa, yang merasa kasihan pada Rami, mencoba melerai.
"Hahaha, udah-udah. Ngga apa-apa dong, suka-suka Rami juga kan? Kenapa jadi kalian yang marah sih," ucap Asa sambil menahan tawanya, membela Rami yang terlihat sedikit kesal karena diserang oleh Aurora dan Chiquita.
"Tau!" jawab Rami dengan nada besar kepala, merasa dirinya dibela oleh Asa.
Suasana kembali cair dengan tawa yang terdengar renyah. Aurora hanya menggelengkan kepala sambil berbisik pada Chiquita, "Besok-besok, si Rami gue lakban aja deh mulutnya." Chiquita pun terkikik kecil mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Sini, Rami. Deketan. Biar aku pakaikan maskernya, kamu mau pakai dua-duanya kan?" Ahyeon menawarkan dengan lembut, bersiap memakaikan masker di wajah Rami.
"Setelah Rami, aku juga mau, ya." Asa menyahut sambil memeluk Ahyeon dari samping. Ia melirik sekilas ke arah Aurora dan juga Chiquita yang menunjukkan ekspresi cemberut. Wajah mereka berdua terlihat sangat lucu di mata Asa, yang memang gemar menggoda mereka.
"Iyaaa, Chagiya," jawab Ahyeon sambil mengelus lembut pipi Asa. Ruka dan Pharita hanya menggeleng, mereka sudah sangat paham kebiasaan Asa yang suka menjahili Aurora maupun Chiquita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lowkey.
Novela JuvenilAhyeon, seorang gadis yang dikenal oleh semua orang sebagai sosok yang tak pernah mengecewakan. Dengan prestasi yang gemilang, ia selalu menjadi teladan. Tak ada riwayat buruk dalam hidupnya, tak pernah ada kata 'gagal' yang singgah dalam perjalanan...