Chapter 3: amplop?
-------------------------------------
| Maaf ya kalo chap ini|_________
| membosankan, soalnya ini part|
| terpajang, sengaja soalnya hehe|
-----------------------------------------------------Pagi hari telah tiba, ayam yang tadinya tidak bersuara sekarang telah memamerkan suara nya yang cempreng.
Langit yang awalnya gelap kini telah terang, menampakkan sinar dari cahaya matahari.
Chenle yang dari subuh tadi sudah bangun, kini tengah menyiapkan alat tulis di kamarnya.
"Huh, akhirnya sudah"
Chenle pun keluar dari kamar dan menyiapkan makanan untuk dirinya dan ayah. Jika ayahnya berada di rumah.
Setelah menyelesaikan pekerjaan, chenle mengambil wadah berbentuk kotak panjang dan memasukan lauk dan nasi kedalam kotak tersebut. Setelah nya memasukkan kotak itu ke dalam tas miliknya.
Ia melihat ke arah jam. Ternyata masih jam setengah tujuh.
Karena ia masuk jam tujuh chenle mengguyur waktu untuk ke sekolah dengan berjalan kaki.
Sebelum pergi, chenle meninggalkan sticknote di meja makan. Walaupun ia tau tak akan di baca tetapi apa salahnya mencoba.
Sesampainya di sekolah.
Butuh waktu 20 menit untuk berjalan kaki dari rumahnya menuju ke sekolah, oh kenapa chenle tak menggunakan sepedanya? Karena sepeda milik chenle ban nya kempes, jadi karena ia tak mempunyai pompa dan bengkel dari rumahnya itu jauh. Chenle memutuskan untuk berjalan kaki, biar hemat. Katanya.
Saat sampai di gerbang, tangan chenle tiba tiba di tarik oleh seseorang.
"Aduh" ringis chenle. Oh ya tuhan genggaman wanita ini sungguh sangat kuat, seperti ingin mematahkan tulang lengan ku.
"Sini ikut gue Lo" ujar wanita itu.
Dengan susah payah, chenle mengimbangi pergerakan wanita itu. Tetapi karena ia terlalu cepat bejalan, tubuh chenle kehilangan keseimbangan. Dan
Bruk
Mereka berdua terjatuh.
"Akh" ringis wanita itu, sullyoon.
Chenle merasa bersalah pun, bangkit dari acara berbaringannya. Karena tak tega dengan kakak kelasnya itu, chenle mengulurkan tangannya.
"Sini kak lele bantu"
Bukannya menerima, sullyoon malah menghempaskan tangan chenle. "Apa sih Lo, jangan sok baik deh. Gue tau lo cuman mau caper kan, makanya nolongin gue, alah basi" tolak sullyoon.
'heng, ciri ciri manusia yang wajib di basmi di muka bumi ini'
Dan dengan angkuh sullyoon langsung berdiri dan mendorong chenle kuat.
"Akh"
"Haha, rasain tuh. Makanya jangan kebanyakan caper sama pacar orang, dasar pick me. Iuh boty, lemah" ejek sullyoon, setelah nya ia berlalu dari sana meninggalkan chenle sendirian.
Chenle terdiam mematung, bibirnya keluh untuk berbicara, tubuhnya seperti di kendalikan tak dapat di gerak. Tapi jujur, chenle tak mengerti apa yang dimaksud sullyoon. Pick me? Boty? Apa itu?.
Namun datang seorang menghampiri nya. "Hay chenle" panggil orang tersebut.
Mendengar panggilan orang itu, chenle seakan kembali tersadar, dan melihat ke arah orang itu.
"Siapa kamu?" Heran chenle. Bagaimana tidak heran. Orang yang berada di depannya ini menggunakan stel baju berwarna hitam semua, dengan topeng putih, dan Hoodie berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tαƙԃιɾ
FantasyFOLLOW DULU SEBELUM BACA, THANKS YA Chenle: Ayah salah lele apa? Mark: salah mu karena telah lahir di dunia ini Anak yang tidak mempunyai salah dan tidak tau apa apa, harus menanggung penderitaan yang ayah nya berikan. Keegoisan dendam dan benci yan...