01; awal

79 13 0
                                    

|Pasti bertemu kembali|
Chapter 01
[Awal]

-

Pagi cerah dimana mentari bersinar dan tersenyum pada dunia, burung burung berkicauan menyaingi suara bising yang lain. Di kota bogor terdapat panti asuhan bernama permata lestari yang di tinggali oleh anak anak yatim piatu, mereka sekarang sedang merapalkan doa makan.

Mereka semua duduk rapi di kursi dengan lauk pauk berada di atas meja
yang sudah tersajikan. Sendok yang di pegang mulai menyentuh nasi putih dan masuk kedalam mulut. Ice, anak itu sungguh lambat dalam mengunyah makanan. Sedari tadi mereka menunggu anak berusia 4 tahun itu menyudahi sarapannya.

Salah satu dari mereka yang bernama solar itu kesal dengan Ice karena dia masih benar benar lambat, masalahnya jika masih ada yang belum selesai makan maka mereka tidak akan di perbolehkan bermain di luar.

"Lama banget Ice!" Ucapnya.

"Suabal... Aku masih mencelna rasa enaknya..." Jawab Ice.

"Jangan lupa minum Ice, nanti kayak kemarin suaramu serak" ucap seseorang yang datang padanya.

"Iyahhh kak,......kakak?"

Pandangan nya mulai buram, sekitar nya menjadi gelap gulita. Dia mencoba mencerna apa yang sedang terjadi tapi dia tidak bisa bergerak.

Alarm berbunyi dan pemuda dengan iris biru laut itu pun membuka matanya, dia masih tidak percaya dengan yang di alami tadi tapi untungnya semua itu hanyalah sebuah mimpi.

Pemalas itu bangun dari ranjangnya yang empuk dan berjalan menuju kamar mandi, dia bercermin dan melihat wajahnya yang tampak masih sangat mengantuk. Ice mengambil sikat gigi dan mulai menyikat giginya, dia menguap dan merasa ngantuk tapi dia harus bersekolah hari ini.

"Ice kamu jangan lupa antar ini ke Gempa ya" ucap seseorang.

"Oh apa itu bun?" Ice.

"Ini kasih aja ke dia" bunda memberikan plastik merah kepada Ice.

"Kue ya?" Ice.

"Iyah semalem bunda bikin kue, rasanya ga enak kalau ga kasih sebagian ke dia"

"Semalem? Kenapa ga bilang? Kan ice bisa bantu" ucapnya.

"Kamu kan harus sekolah, udah sana berangkat"

Ice bersalaman dengan ibunda nya, dia bergegas memakai sepatu dan pergi mengantar kue bolu ke tetangga sebelah nya. Ice mengetuk pintu dan memanggil namanya, seseorang yang lebih tinggi darinya membuka pintu.

"Kenapa zale?" Ucapnya.

"Dari bunda" Ice memberikan plastik itu padanya.

"Eh makasih banyak" Gempa.

"Sama sama kak, di makan ya, bunda buat nya semaleman" Ice.

"Pasti, kamu mau berangkat sekolah kan? Hati hati di jalan ya" Gempa.

Ice berjalan dengan santai, suasana di pagi hari yang dingin memang menenangkan apalagi di kota yang damai seperti ini. Pepohonan rimbun yang hijau dan kupu-kupu berterbangan, mereka masih asri disini.

Perjalanan dari rumah nya ke sekolah itu tidak jauh, dia hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menitan saja untuk sampai disana.

Gerbang terbuka lebar namun siswa siswa sedang berbaris untuk upacara, untungnya dia masih memiliki waktu karena jika tidak pasti dia di hukum dan tidak di perbolehkan mengikuti kelas.

Upacara hari senin telah selesai, dia pun segera berjalan menuju kelasnya. SMA pelita bangsa menyidiakan peralatan yang layak di gunakan, meski mereka adalah SMA negeri namun sangat elit bahkan menjadi SMA favorit di kota.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pasti Bertemu KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang