Senja Dan Lintang: Different World [Re-Write]

CHAPTER 1: Awal Mula

"weee, pesawat terbang akan lepas landass" tangan yang mungil mengudara di angkasa, menerbangkan pesawat mainan dengan canda tawa. Kini matahari tengah bersinar terik diatas bumi, memanaskan udara disekitarnya. Langit, berwarna biru muda kian dihiasi awan-awan gembul berwarna putih cerah bagaikan kumpulan permen kapas yang manis disantap, kedua bocah kecil bermain diatas lumpur basah sisa-sisa hujan deras kemarin malam. Berandai-andai jika kini, mereka tengah berdiri di landasan besar bandara yang siap mengantarkan pesawat mereka melaju di udara, menuju tempat selanjutnya yang ingin mereka tuju bersama penumpangnya.

Seolah kesenangan itu tanpa henti, dan tanpa mengenal adanya waktu. Mereka terus bermain hingga senja telah mendatang, mengubah langit yang awalnya berwarna biru kini menjadi oranye dan merah seperti kue rasa red velvet yang indah. Keduanya kini duduk diatas bukit menikmati matahari terbenam, dibawah sebuah pohon besar yang rindang sembari menyeruput sekantung Pop ice ditangan mungil mereka seperti biasanya. Hingga kini sore hari telah berubah menjadi malam, langit menjadi gelap gulita diantara lampu-lampu cerah diantara jalan raya yang menyala.
matahari sudah mengubah posisi pekerjaannya dengan bulan untuk ikut menyinari malam hari itu, dengan berbagai macam bentuknya. bintang-bintang juga bertebaran menemani sang bulan dimana-mana seperti adanya topping kue.
Mereka kembali ke rumah mereka masing-masing, mengucapkan sampai jumpa nanti dan semoga mimpi mu indah di malam hari ini. Berharap esok mereka akan dipertemukan kembali untuk bermain bersama lagi sepanjang waktu.
Namun ternyata, pada malam hari itu..adalah hari yang terakhir dan selamanya untuk mereka dapat kembali bertemu kembali. Senja, harus pergi mengikuti kedua orangtuanya merantau ke kota jakarta. Kota yang sungguh jauh tempatnya dari daerah istimewa Yogyakarta

"mungkin, kita tidak akan bertemu lagi senja. Jangan lupain lintang ya"