Anak Rebel dan Young Gun's masih menunggu keadaan Hyunsuk.
Sedangkan Jeongwoo menangis.
Dokter pun keluar dari ruangan Hyunsuk, dan semua seketika langsung menghampiri dokter itu. Di sisi lain Jeongwoo masih diam tak berkutik.
"Jadi bagaimana keadaan temen saya ya dok?" tanya Doyoung yang sudah sangat khawatir dengan keadaan Hyunsuk, namun Yedam juga berusaha menenangkannya.
"Keadaan teman anda tak buruk, ia hanya kelelahan. Namun tubuh nya sedikit lemah, ia mungkin sebentar lagi akan siuman" jawab dokter dengan jelas.
"Baik dok, terimakasih." ucap Doyoung sambil sedikit membukukan badannya.
"Kalau sudah tak ada lagi di tanyakan, saya permisi" ucap dokter itu lalu pergi.
Mereka memutuskan, untuk melihat keadaan Hyunsuk hanya 3-5 orang di rumah sakit itu terdapat 17 orang sangat tidak mungkin sebanyak itu masuk ke ruangan itu.
Doyoung, Jihoon, Haruto, Jeongwoo memutuskan untuk masuk.
Di ruangan itu, mereka berempat melihat kondisi Hyunsuk yang masih lemas. Jeongwoo yang melihat itu langsung meneteskan air matanya kejadian itu sudah di tebak oleh mereka bertiga.
"Jeongwoo udah jangan nangis anjir, yang ada Hyunsuk sedih liat lo gini" ucap Jihoon.
"Tapi ini salah gua..." jawab Jeongwoo.
Ya, perkataan itu membuat Jihoon dan Doyoung heran. Apa yang Jeongwoo buat?
Haruto mengalihkan perhatian dengan bertanya, "eh, coba panggil dokter atau suster, siapa tau Hyunsuk bisa pulang sekarang" ucap Haruto dengan tenang tanpa terlihat panik.
"Lo aja lah, gua takut cok." jawab Jihoon.
"Ga gentleman banget lo, udah sana sama Doyoung." ucap Haruto.
Mereka berdua pun beranjak dari ruangan Hyunsuk, ugh Jeongwoo benar-benar membuat Haruto panik.
"Ck! Jaga bicara lo di sini woo," ucap Haruto untuk memperingati Jeongwoo agar menjaga bicara nya.
Keceplosan satu kata saja sudah sangat berbahaya.
Tak lama.
Tiba-tiba, Hyunsuk siuman lalu bertanya, "jaga bicara apa?" Haruto seketika panik ternyata Hyunsuk mendengar ucapan nya.
"Lah! lo tiba-tiba banget siuman nya?" jawab Haruto untuk mengalihkan perhatian Hyunsuk.
"Jawab gua Haruto." tegas Hyunsuk.
"Ga ada apa apa cuy, beneran dah" jawab Haruto yang sedikit takut.
"Hari ini gua udah bisa pulang?" tanya nya.
"Bentar, tunggu kabar Jihoon sama Doy dulu. Mereka lagi manggil dokter" ucap Haruto.
Hyunsuk melihat wajah Jeongwoo yang sedih, bertanya-tanya apa yang membuat anaknya itu menangis.
Ia pun mengelus wajah Jeongwoo yang manis itu dan berkata "lo kenapa woo, pake nangis segala? perasaan ga ada yang meninggal,"
"Astaga, dia nangis gara-gara keadaan lo goblok." tegas Haruto.
"Lah? ngapain lo nangisin gua kocak, udah hapus tuh air mata, di kira gua mati kali ya njing" ucap Hyunsuk sambil menunjukkan wajah kesalnya.
Jihoon, Doyoung dan juga dokter masuk untuk melihat keadaan Hyunsuk yang sudah bisa pulang sekarang atau masih harus di rawat.
"Gimana dok?" tanya Jeongwoo.
"Keadaan nya sudah membaik, ia bisa pulang" ucap dokter.
"Syukur lah, terimakasih dok" ucap Jihoon, seperti nya ia menkuatirkan calon pacar nya itu.
"Iya, sama sama memang itu kewajiban saya. Ouh ya, untuk pembayaran bisa ke ruangan saya" ucap dokter.
Jihoon langsung mengajukan diri, untuk membayar pengobatan Hyunsuk. Tentu Doyoung dan Haruto bingung sangat jarang Jihoon peduli kepada orang lain, dan ini Hyunsuk! musuh nya sendiri.
"Ji, sehat?" tanya Haruto.
"Anjing? gua tampar lo ya tot" jawab Jihoon.
•••
"Lo jaga pola makan ya suk, mahal gua bayar nya ni" ucap Jihoon.
"Kalo ga ikhlas yaudah," jawab Hyunsuk
"Pala lu gua tempeleng ya njing" kesal Jihoon.
"Iya makasih." ucap Hyunsuk.
"Cie, ada yang pdkt nih" ucap Haruto.
Jihoon tanpa aba aba memukul kepala Haruto, dan Haruto memukul balik. Namanya juga anak bogem sama bapak bogem.
"Eh udah udah, ayo to balik biar ni dia pdkt" ucap Jeongwoo sambil menggandeng tangan Haruto.
"Ett, pegang pegang tuh" ucap Hyunsuk yang bercanda.
Jeongwoo yang menyadari itu langsung melepaskan genggaman tangan nya, namun Haruto menahannya ia ingin menghangatkan tangan nya dengan tangan orang yang ia suka.
"Yaudah bro, gua balik dulu sama calon pacar" ucap Haruto sambil menepuk bahu Jihoon.
"Yoi hati hati lu" jawab Jihoon.
Haruto dan Jeongwoo pun keluar dari ruangan Hyunsuk, di dalam perjalanan Jeongwoo merasa kepalanya sangat pusing, Haruto yang sedari tadi fokus menyetir melihat keadaan Jeongwoo.
Ia memeriksa keadaan Jeongwoo dengan menaruh tangannya ke jidat Jeongwoo, ternyata ia demam Haruto sudah tau kalau seseorang demam pasti pusing.
Yang sebenarnya Haruto ingin kembali ke rumah nya, memutar arah ke puskesmas, Jeongwoo yang sadar ini bukan jalan ke arah rumah Haruto segera bertanya.
"Mau kemana? ini bukan jalan ke rumah lu," tanya Jeongwoo dengan bingung.
"Puskesmas" jawab Haruto.
"Kenapa ke sana, ayo pulang," ucap Jeongwoo.
"Liat sendiri keadaan lu gimana, ga usah ngebantah." ucap nya dengan dingin.
Jeongwoo hanya diam tak ada membalas ucapan Haruto, ia takut.
Terkadang Haruto baik, namun setelah itu kembali dingin.
Setelah sampai di puskesmas, mereka berdua segera masuk entah mengapa saat Haruto dan dirinya masuk, gerak-gerik Haruto sangat mencurigakan, seperti ada seseorang yang ia hindari.
"Ouh, hai Haruto gimana kabar kamu?" tanya perempuan itu.
Aneh nya, Haruto dia sejenak tak langsung menjawab.
Sebenarnya siapa perempuan itu?
hai semuaa, kalian pasti lama
nunggu nya yaa... maaf, aku banyak
kesibukan jadi ga bisa update tapi
sekarang aku udah bisa update lagiiimakasi ya udah sabarr, hehe.
jangan lupa kasih bintang nya dan
komen jugaaComing soon....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua V𝑠 𝐾𝑒𝑡𝑢𝑎 • Hajeongwoo
De Todo"Ketua bangsat! lo naksir sama gua atau bibir gua sih?!" - Jeongwoo. "Kalo gua pilih dua duanya? gimana ketua?" - Haruto. boys love area ⚠️