01

39 3 0
                                    

Pukul 06:30 seorang laki-laki mengendarai montor custom berhenti di depan sebuah rumah dan terlihat seorang gadis berjalan keluar dari gerbang rumah itu.

Laki-laki itu adalah Abima Dikta Heelmi dan laki-laki itu tersenyum lebar kala melihat sang gadis keluar walaupun senyumannya tak terlihat karena terhalang helm yang ia kenakan.

"Selamat pagi, Ella Anindya~" ucap Abima dan gadis yang baru saja keluar dari gerbang rumah itu adalah kekasihnya, gadis yang selalu di banggakan Abima Dikta Heelmi pada teman-temannya.

"Selamat pagi" ucap Ella tersenyum, setelahnya Abima memakaikan helm pada sang gadis dan tak lupa mengaitkan pengaitnya. 

Helm itu sudah terpasang di kepala Ella dan kemudian gadis itu naik keatas montor yang selalu ia naiki selama hampir 4 tahun itu, merangkul pinggang laki-laki yang selama hampir 4 tahun bersamanya tanpa ragu dan montor custom itu mulai berjalan dengan kecepatan sedang. 

Ditengah jalan Abima angkat bicara "La, nanti pulang sekolah mau ke granmedia ga, katanya mau beli novel?" tanya Abima pada sang gadis. 

"Tumben? tapi boleh deh" jawab Ella mengiyakan. 

"Asalkan untuk Ella Anindya semua ku usahakan, walaupun pacarmu ini tidak terlalu suka membaca" ucap Abima diiringi tawa dan Ella hanya menggeleng heran melihat tingkah sang pacar.

Sesampainya di parkiran sekolah Abima menurunkan standar montornya dan gadis yang di boncengnya turun, buru-buru Abima menoleh pada sang gadis dan melepaskan helm yang kekasihnya itu kenakan, setelahnya ia turun dari montor dan tak lupa melepaskan helm yang ia kenakan juga. 

"Aku bisa lepasin sendiri dan aku juga bisa pasang sendiri Abima~" ucap Ella memberi penegasan pada sang pacar. 

"Aku tau Ella, Abima tau" ucap Abima menjawab gadisnya dengan tangannya yang ia gerakkan memegang tangan sang pacar erat sambil berjalan beriringan. 

"Itu tau, apa gak bosen? kamu gitu udah bertahun-tahun" ucap Ella heran. 

"Nggak dan gak akan pernah, sampai kapanpun" ucap Abima sambil menatap Ella kemudian menatap lurus kedepan lagi. 

Sekarang mereka ada di depan ruang kelas Ella, gadis itu melambaikan tangan pada sang kekasih dan berjalan masuk kedalam kelas, sedangkan Abima mulai berjalan pergi dari depan ruang kelas itu setelah membalas lambaian tangan sang gadis.

Abima memang tak satu kelas dengan Ella, tapi yang pasti laki-laki itu akan selalu menunggu Ella di depan kelasnya untuk kekantin bersama, karena kelas Abima sering mendapatkan jam istirahat lebih awal dari kelas-kelas lain, jadi ia akan mendatangi kelas Ella untuk menunggu sang gadis selesai pelajaran. 

Sesampainya di kelas Abima duduk di tempat duduknya yang kebetulan laki-laki itu duduk bersama Bian, sedangkan 2 temannya lagi duduk di belakangnya, yaitu Jayden dan Azka. 

Abima mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan tiba-tiba ia merasakan pundaknya di tepuk, laki-laki itu menoleh dan jayden menatapnya dan berkata "Nanti balik sekolah main kerumah gw gimana? yang lain nanti gw kasih tau kalo udah di kantin, ini lo pada aja yang tau dulu, kalo mau ajak cewe lo pada silahkan, gw gak masalah" tawar jayden dan mendapat anggukan dari Bian dan Azka. 

Abima langsung menggeleng "Gak bisa kalo pulang nanti, gw ada janji sama Ella, mau beli novel, apalagi ini gw yang nawarin dia" ucap Abima menjawab, dan Jayden mengagguk mengerti. 

"Aelah kayak sama siapa aja lo Bim, gak masalah kalo lo gak bisa, malemnya aja kalo gitu, kalo lo tetep gak bisa, besoknya aja, pokoknya kalo kita kumpul semua harus ada, lagian lo tau sendiri kita kan teman yang bakal dukung temanya apapun itu selagi hal baik, apalagi kalo soal pasangan, lagian Ella juga teman kita, bener kan?" ucap Jayden menjawab Abima dan mendapat respon positif dari Bian dan Azka. 

Abima tersenyum bangga "Gak salah milih teman udah" ucap Abima menepuk pundak teman-temannya itu secara bergantian. 

Kita percepat saja, sekarang jam istirahat tiba, Abima berdiri terlebih dahulu "Gw ke kelasnya Ella dulu, lo pada ke kantin dulu aja" ucap Abima dan mendapat respon baik oleh teman-temannya, memang tipe teman yang baik bukan? mendukung penuh temannya jika soal hubungan asmara. 

Abima berjalan cepat menuju kelas Ella, dan sesampainya di depan ruang kelas gadisnya Abima melihat Ella akan berjalan keluar kelas bersama Yesa dan Risma, Teman setia kekasihnya itu, mereka berteman sejak mereka masih kecil, sungguh sahabat sejati bukan? 

Saat sudah sampai depan pintu kelas Ella terkejut melihat Abima sudah di sana, walaupun setiap hari seperti itu Ella tetap saja terkejut.

"Ayo ke kantin, udah di tunggu yang lain juga" ucap Abima pada Ella dan mendapat anggukan dari sang gadis, kemudia Abima menggandeng tangan kekasihnya itu dan berjalan sembari di ikuti Yesa dan Risma di belakan mereka berdua, Yesa dan Risma tidak masalah, mereka berdua memiliki pikiran yang sama seperti teman-teman Abima, selain itu mereka semua juga berteman, bahkan mereka memiliki grup sendiri, dan di dalam grup tersebut terdapat 10 anggota.

Di kantin mereka sekarang, bersepuluh duduk di meja yang sama, mereka memang selalu duduk di sana, duduk di meja kantin yang paling besar, makan dengan makanan yang mereka pesan, bahkan mereka tidak masalah dengan yang namanya berbagi makanan.

Di meja itu terdapat Abima dan Ella, mereka salalu duduk berdampingan, dan 8 lainnya adalah Jayden, Azka, Bian, Sendy, Bisma, Reno, Yesa dan Risma, 8 temannya itu selalu menjadi obat nyamuk, dunia seolah-olah seperti milik Abima dan Ella saja, untung mereka adalah tipe teman yang support satu sama lain.

Dan di tengah-tengah sunyinya mereka makan, Jayden angkat bicara "Nanti malam pada bisa ngumpul di rumah gw gak? kalo misal ada yang gak bisa undur lain waktu" tanya Jayden dan mendapat anggukan dari semua teman-temannya.

"Bisa-bisa, bisa banget" ucap Ella dan mendapat jempol dari Jayden.

"Sip, nanti jam 8 kerumah gw, masuk aja gak usah ketok pintu, brisik kayak sama siapa aja ketok pintu, soalnya nanti malam bakal gw buka pintu rumah gw, jadi langsung masuk aja" ucap Jayden lagi.

"Nah sip deh, gw juga males ketok pintu, mending chat" jawab Risma.

"Lo mah apa? mentang-mentang temenan dari kecil, lo kalo kerumah gw langsung masuk kamar gw tanpa aba-aba" ucap Ella.

"Betul tuh betul!!" Jawab Yesa semangat, dan dapat respon gelak tawa dari yang lain.

"SSR, Suka-Suka Risma" Jawab Sendy dan tawa terdengar lagi.

"Ya gimana ya, udah dari sana bentukannya gini" jawab Risma dan mendapat anggukan dari yang lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I LOVE YOU || 사랑해요Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang