2

142 18 0
                                    

"Ehhhhggh"
"Rav udah bangun? minum dulu"

Rava merasakan pening dikepalanya, setelah menegak minuman yang diberikan oleh bang denis rava berusaha mendudukan dirinya

"Yang lain mana bang?"
"Udah pada balik kehotel"
"Gua kenapa?"
"Gua udah beberapa kali ngingetin lu buat jangan terlalu memporsir kerjaaan rav, tapi lu selalu ngeyel"
"Kalo gua bisa milihpun kayaknya gua gak akan ada disini bang"

Bang denis paham betul apa yang dimaksud oleh anak asuhnya itu, rava dituntut selalu powerfull saat diatas panggung, rava dituntut selalu sempurna dan tersenyum didepan media.

Setelah hening yang cukup lamaa diantar manager dan artisnya itu mereka dikagetkan oleh suara perempuan

"Permisi, boleh saya masuk?"
"Eehh mba syabil, boleh mbaa silahkan masuk"

Posisi bang denis yang sebelumnya berada disamping rava memilih mundur memberi kesempatan wanita tersebut untuk melihat kondisi rava

"Hallo mas rava, gimana, sudah membaik?

Rava menolehkan kepalanya kepada bang denis, meminta bang denis menjelaskan siapa wanita yang dipanggilnya syabil tadi, seperti mengerti kebinggungan rava akhirnya bang denis memilih menjawab pertanyaannya

"Alhamdulilah rava sudah membaik mbaa"
"Rav, ini mba syabil salah satu Promotor Event ini"

Rava masih enggan membuka mulutnya walaupun ia sudah tau siapa sosok wanita didepannya ini, sampai perkataan bang denis cukup membuat rava kaget daan merasa malu mungkin

"Tadi pas sampe backstage lu jatuh dipelukan mba syabil ini"
"Ehh ralat mass, cuman didepan saya kok dan saya hanya membantu"
"Kebetulan tadi saya memang menunggu mas rava untuk mengobrol dan untuk dokumentasi saja"

Rupanya syabilpun merasa kaget dengan perkataan yang keluar dari mulut bang denis, dan pelakunya hanya tertawa geli melihat ekpresi shock dari dua manusia dihadapannya itu

"Hahha maaf mba syabil saya bercanda"

"Saya juga minta maaf mba, dan terimakasih sudah menolong"

Setelah sekian lama bungkam akhirnya siartis mengeluarkan suaranya walaupun masih enggan menatap sang lawan bicara

"Sayapun minta maaf mas rava karna undangan dadakan ini jadi buat mas rava gak ada waktu buat beristirahat"
"Bukan salah mbanya, ini pilihan saya"
"Terimakasih mas, terbukti kalau mas rava memang sudah sangat siap diindustri ini"

Rava akhirnya menengokan kepalanya kepada sumber suara lembut yang memujinya barusan dan sialnya rava malah mendapat senyuman manis dari wanita yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya dari rava dan membuatnya hanya merespon ucapan wanita itu dengan anggukan canggung.

"Rav mba syabil ini salah satu Promotor  event music dibandung, beberapa kali event dibandung yang ngundang lu atas rekomendasi beliau"

Senyum manis yang sedari tidak luntur dari wajah wanita didepan rava ini benar-benar membuat rava menahan senyumnya mati-matian apalagi setelah ia mengetahui fakta bahwa wanita dihadapannya kini bukan hanya sekedar orang yang membantunya.
Rava yang memang dikenal hanya bicara secukupnya dengan orang yang baru ia temui itu harus berhadapan dengan wanita yang terlewat ramah seperti syabil.
Dan belum sempat rava menjawab pernyataan dari bang denis terdengar kembali suara lembut yang sangat terdengar indah ditelinganya itu

"Saya sangat suka warna suaranya mas rava dan stageactnya mas rava kalau sudah perform"

Syabil terus mengungkapkan rasa kagumnya itu dengan mata yang berbinar yang membuat salah satu lawan bicaranya itu semakin terasa sulit menahan senyumnya

OSADHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang