Ikatan

45 27 23
                                    

Bacanya dari awal ya, vote juga!
Untuk kelanjutan ceritanya
Happy reading^~^
*
*
*

Bel istirahat ke dua sudah berbunyi, tak banyak dari siswa memilih untuk mengisi perut, sedangkan yang lain sepertinya lebih berminat berbondong-bondong menuju aula.

"vio kira-kira lo mau ikut ekskul apa?"

"belum ada keminatan, gue mau liat posternya dulu"

"vava cepat, kami tinggal ni!" teriak letta dari ambang pintu kelas yang sudah kesal dengan vava. hampir tujuh menit lebih mereka menunggu hanya karena vava mencari sebuah polpen.

sedangkan Vava tanpa dosa menghampiri mereka dengan cengengesan "maaf ya guys lama, nanti gue pinjam polpen ya" ingin rasanya letta mengumpat penuh kekesalan tapi dia mencoba untuk tidak peduli dan memilih fokus ke tujuan utama mereka untuk ke aula.

Baru saja sampai dengan jarak sekitar lima meter dari pintu depan aula dengan sialnya sekarang aula itu terlihat begitu ramai "letta aulanya full" ujar vava memberitahu.

Letta memutar bola matanya malas "menurut lo siapa yang salah?"

"ya maaf, gue juga nggak tau tu polpen tiba-tiba hilang setelah dapat kabar dari kk regan"

"hahaha, punya sahabat gini amat, cowok orang diminati" sindir telak letta sambil geleng-geleng kepala

"sejak kapan lo tau kalau kak regan sudah punya cewek, jangan bilang lo..."

"nebak aja" jawab letta memotong ucapan vava yang terlalu jauh berpikir

"khemmm" arta berdehem diantara perdebatan dua sahabatnya itu "trus bagaimana sekarang?, gue harus nonton kalian berdebat atau kita masuk ke aula?" jelasnya dengan intonasi datar

"kalian daftar gihh, sana!"

"maksudnya? Ngusir nihh!" ucap arta dengan sorot mata tajamnya

"astaga ta mata lo gue colok lama-lama, serem banget tu tatapan" ucap letta dengan mengangkat dua jari tangannya dan di arahkan ke mata arta

"hmmm, mau ngapain?" ucap arta dengan suara lembutnya sambil memegang jari letta yang hampir saja mencolok matanya dengan perlahan dia menurunkan tangan letta, seperti terhipnotis letta hanya terdiam menatap arta yang juga menatapnya

"jangan kasar cantik" ucap arta dengan mengelus surai rambut letta seperti adegan yang terlihat sangat romantis tapi arta tiba-tiba berlari "vio mukanya kayak tomat" teriak arta pelan tapi masih terdengar oleh kedua sahabatnya diiringi dengan gelak tawa.

"artaaa!" teriak letta yang tidak terima diejek sedangkan dari kejauhan arta tampak menjulurkan lidahnya ciri khas mengejek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"artaaa!" teriak letta yang tidak terima diejek sedangkan dari kejauhan arta tampak menjulurkan lidahnya ciri khas mengejek.

"kheemm cek, gue tau arta ganteng, langsung terhipnotis nggak tuhh" ledek vava yang melihat letta masih cemberut dengan sikap arta, letta pun beralih menatap vava dengan sinis "tatapan dan suaranya tu loh, bikin candu" goda vava yang tak berhenti usil dan menjahili letta.

love? lose!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang