00. prolog

139 15 0
                                    

Enjoy!

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

"Semuanya, Tolong diam!! Guru sedang berbicara!!!"

"-Hei diam! kalian saya bilangin diam malah makin ribut, mau di keluarkan saja dari sekolah?!."

"-kamu tidak di izinkan memakai aksesoris di sekolah ini, silahkan di buka sebelum saya akhil paksa."

"--Kamu tidak dengar saya?! jangan ada yang pakai aksesoris lagi!!,"

Pemuda itu, Seo Haechan. Salah seorang anggota OSIS sekolah yang berada di Senior High School Neosgy. Haechan merupakan orang yang sedikit angkuh, galak, tapi manis menurut seluruh adik kelas.

Pemuda itu baru saja memarahi murid yang baru saja memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah-nya hari ini. Namun, rata rata belum ada yang menaati peraturan sekolah yang sudah di beritahu dari awal pendaftaran.

"Chan, gausah di ancem terus, ambil aja aksesoris nya dengan paksa. ngeyel,"-Orang itu, Jaemin, sahabat dekat Haechan, sekaligus anggota OSIS yang juga merupakan panitia MPLS sekolah mereka.

Tak akan ada yang bisa memisahkan mereka, bahkan guru sekalipun.

Haechan mengangguk setuju, "Nanti deh. ini terakhir ngancem. Capek juga." desahnya lelah.

Kegiatan MPLS pagi itu berjalan dengan lancar, dibuka dengan pidato Kepala sekolah-Kang Seulgi-, senam bersama, materi MPLS yang di berikan oleh guru yang berbeda, hingga acara Penampilan bakat dari beberapa murid baru yang berprestasi. Semua kegiatan itu berlangsung dalam satu hari, dari jam delapan hingga jam dua belas siang pada hari Senin.

Haechan menikmati waktu bekerja nya dengan nyaman, walaupun ia selalu memarahi dan menegur anak anak yang bandel, Haechan merasa bergairah untuk melakukan hal ini. Menjadi aktif dalam organisasi, walau pelajarannya tertinggal jauh.

"Untuk sekarang, kalian akan di beri waktu untuk istirahat di Pekarangan Sekolah. Tak ada yang boleh keluar dari pekarangan sekolah, atau kami akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini!" Kalau yang ini sih, suara Pak Yuta, Guru yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan MPLS dari awal hingga akhir.

"-Baik, untuk kakak kakak OSIS silahkan berjaga di setiap gerbang sekolah, dan juga mengawasi setiap tempat pelaksanaan MPLS, tegur jika ada yang bertengkar atau semacamnya, silahkan kembali lagi jika bel sudah berbunyi, terimakasih!" Seru Pak Winwin, ia juga bertanggung jawab atas pelaksanaan MPLS di Neosgy SHS.

Rumornya sih, mereka berdua pacaran ya. Tapi tak tahu lah, Pak Yuta suka sekali menempel dengan guru cantik lainnya.

Haechan dan anggota OSIS yang lain yang mendengar itu langsung mengangguk, membiarkan seluruh murid baru untuk bubar. Ketua Osis-Myung Jaehyun, membagi tugas para anggotanya masing-masing.

Kebetulan, Haechan dan Jaemin tak di tugaskan dimanapun. Mereka diperintahkan untuk membantu teman yang lain, yang membutuhkan bantuan. Anggota cadangan banget, emang.

Akhirnya Haechan menuntun Jaemin untuk berdiri saja di depan Aula Sekolah mereka. Jaemin hanya mengikut, sedari awal kenalan yang lebih muda hanya menjadi pengikut setia Haechan.

"Jaem, lihat deh anaknya, ada yang ganteng gak si..lumayan brondong," Haechan membuka pembicaraan antara keduanya setelah sampai di depan Aula sekolah.

Jaemin memutar bola matanya sebal, selalu saja, si Haechan itu. "gatau aku, gantengan Jeno NCT!," sarkasnya cepat.

Haechan hanya tersenyum geli, bergelayut manja di lengan temannya sambil memperhatikan gerak gerik setiap siswa baru, mana tahu ada yang mencurigakan, atau mungkin ada yang ganteng atau cantik yang bisa ia goda, ups!

Jaemin hanya membiarkan tangannya di penuhi oleh monyet bekantan–temannya–ini. Ia sesekali tersenyum kecil kepada adik kelas yang menyapanya-sebenarnya menyapa Haechan-karena Haechan sudah bergelayut manja di dekapannya.

Haechan masih setia membenamkan wajahnya di ceruk leher yang lebih muda, sebelum ada sebuah tangan yang menarik almamater OSIS nya dengan takut takut.

Haechan mendongak, sedangkan Jaemin bodoamat. Ia mengedarkan pandangannya ke arah murid yang menarik almamater nya itu, lalu tertegun sejenak.

Oh sial! ada anak berperawakan tinggi, baju kebesaran dengan sepatu yang tak matching sama sekali dengan bajunya, serta kacamata kotak yang bertengger di hidungnya yang mancung. Dan oh! Jangan lupakan tas hitam kebesaran miliknya.

Anak culun, begitu batin Haechan dalam hati.

Namun sialnya lagi, Haechan tertarik dengan anak culun ini.

"h-halo? ada apa menarik almamater ku?," Haechan bertanya dengan nada bicara yang sedikit lebih lunak dari biasanya.

Murid baru itu memainkan kedua ujung tali tas nya sambil menunduk, entah malu, entah pula karna takut. "uh-anu.. Kak Haechan, bisa minta tolong tunjukkan kamar kecil, tidak?,"

BUNDA, TOLONG HAECHAN DI PANGGIL KAKAK OLEH ANAK MANIS INI.

Haechan mengangguk, lalu menunjuk salah satu kamar kecil yang terdekat dengan Aula sekolah. "disana."

Junior itu mengangguk kecil, lalu mengucapkan terimakasih dengan suara yang kecil. Itu membuat Haechan tersenyum gemas dan mencubit pipi Jaemin yang sedang anteng bermain ponselnya.

"Sialan, Seo Haechan!!," pekik Jaemin kesal.

Haechan hanya tertawa gemas sambil tetap menatap anak culun itu yang belum pergi sama sekali dari hadapannya. "Hei, kenapa belum pergi? katanya mau ke kamar mandi."

"e-eh..iya! saya pamit dulu kak Haechan," Dengan ekspresi nya yang takut takut, murid baru itu pergi meninggalkan mereka.

.

.

Haechan melihat nametag besar yang di kenakan murid itu. Lee Jeno, namanya.

Astaga, lucu sekali..

























Tbc.

. start 10 October 2024

It's My Fault - NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang