05. vote results

51 8 0
                                    

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Tibalah saat pemilihan calon ketua OSIS di sekolah Haechan. Waktu terlalu cepat berganti bagi Haechan. Ia sekarang sedang memakai almamater OSIS nya, berdiri untuk menjaga salah satu tempat mencoblos bersama Jaemin.

ugh, rie lupa namanya apa.

Haechan hanya berdiri di samping meja yang di tutupi di sekelilingnya itu. Tetapi hatinya sangat gelisah, ada hal yang mengganjal setiap murid murid SHS mencoblos kertas yang berisi calon ketua OSIS itu.

Haechan takut sekali Jeno tidak menang, jujur.

Membayangkan itu, Haechan merona sendiri. Ia yakin seratus persen jika Jeno, akan menang dalam pemilihan umum ini.

"jika menang..maka kami akan berkencan!," pekik Haechan girang di dalam hati.

Hatinya berbunga-bunga saat mengatakan hal bodoh seminggu silam kepada bocah culun itu. Jeno sangat lucu menanggapinya, Haechan jadi ingin menggigit hidung mancung milik lelaki itu! ugh, Haechan semakin merona saja rasanya.

Puk!

"Oi! Senyam senyum sendiri mulu, kamu!" bentak Jaemin yang menatap Haechan jengkel. Ia seperti tau persis apa yang sedang di bayangkan Haechan.

Haechan mendelik tak suka ke arah sahabat nya itu. "Apasih, senyum itu ibadah ya, Na Jaeman!!," balasnya sarkas.

"Ibadah sih ibadah, tapi kalau kamu senyum senyum gara gara skenario mesum di pikiranmu, ya sama saja dosa, bodoh." balas Jaemin tak kalah tajam.

Haechan reflek memukul bahu temannya itu kencang. Apa apaan, padahal dia tak semesum itu?! Jaemin mengarang terlalu jauh!

"Apaan, sih! Sok tau kamu ya, aku kan lagi bayangin kalau hasil vote nanti Jeno yang menang, ish.."

Jaemin membalas, "Ah elah, aku denger tadi si Eric milih Sunwoo, tau. katanya anak kelas lain banyak yang milih si onoh."

Bibir Haechan mencebik tak suka. Ia yakin lho, bahwa hasil vote akan berpihak pada pujaan hatinya. "Naurrr, kan itu masih sebagian kecil." balas Haechan tak suka.

Percakapan mereka terpotong saat guru mereka-Yuta-memberi arahan untuk ke kantor. Mereka harus bersiap-siap untuk menghitung jumlah vote agar tau siapa yang menang dalam pemilihan umum. Oh iya, pemilihan sudah selesai di laksanakan tiga puluh menit yang lalu.

"Cek cek, Halo selamat siang, untuk kakak kakak OSIS silahkan masuk ke dalam kantor dengan membawa kotak hasil pemilu beserta data yang di butuhkan. Untuk murid murid yang lain yang sudah mencoblos, silahkan pulang kerumah masing-masing. Take a rest, guys!!," Yuta memberi arahan lewat Mic nya.

Haechan dan Jaemin yang mendengar itu langsung terbirit-birit masuk ke dalam kantor dengan data dan kotak pemilu di tangan mereka. Begitu pula dengan anggota OSIS yang lain, mereka berjalan santai kearah kantor.

"nyoblos siapa, Chan?."

Haechan tersentak saat ada tangan yang merangkul bahunya. Menggeleng pelan saat tau bahwa itu Mark, sahabatnya.

"biasa, kan udah jelas lho Markk." balasnya yang di angguki oleh Mark.

"Tapi ya, lu tau gasi Chan. di TPS gua banyak yang nge vote Sunwoo, gak tau apa motivasinya."

Haechan tertegun sebentar mendengar itu, lalu mendongak melihat wajah tampan sahabatnya. "Paling minoritas doang, yakin aku! di TPS ku, banyakan Jeno, kok!"

Mark hanya terkekeh geli. "Tapi di TPS yang Yeri dan Karina jaga, itu mayoritas vote Sunwoo semua, sayangg.."

"uh, gatau lah ya, biarin aja liat nanti hasil vote kalau udah di hitung."

Haechan badmood parah. Ia mencebik kesal dengan bibirnya yang monyong monyong minta di cium itu. Jaemin hanya bisa memeluk raga sahabatnya tanpa berkata apapun. Tentu saja Jaemin tau apa yang ada di pikiran Haechan.

Haechan, Jaemin, Mark, dan anggota OSIS lain termasuk Myungjae-ketua OSIS sekolah mereka-memperhatikan para guru yang menghitung hasil vote dari masing-masing TPS. Di bantu juga oleh koordinator OSIS mereka, Renjun.

Renjun ini diam diam tapi galak, semua anggota OSIS termasuk ketua OSIS sekalipun, takut dan tunduk pada Renjun. Lucu memang, padahal Renjun ini lebih mungil badannya di banding yang lain.

Renjun akhirnya selesai menjumlahkan nilai vote dari setiap TPS. Ia berdiri dari duduknya dan menjauhkan diri dari para guru yang mengelilingi nya.

"Gimana hasilnya, Njun?," Tanya Karina to the point.

Renjun hanya menjawab acuh tak acuh. "Sunwoo."

Mendengar itu, hati Haechan mencelos tak suka. Ah, dia seperti orang yang patah hati sekarang. Padahal patokan Haechan dan Jeno bisa berpacaran tidak harus dengan vote OSIS, bukan.

Semua anggota OSIS yang berdiri disana sama kecewanya dengan Haechan. Mereka tidak menyukai Sunwoo, sungguh. Anak itu menjadi boneka seniornya, Taehyung. Pastilah Taehyung akan semena mena dengan kemenangan Sunwoo ini.

"ck, kenapa sih Sunwoo menang, apa motivasi orang orang kok mau coblos dia." Sarkas Yeri kesal. Pasalnya, Yeri sangat berharap besar Jeno bisa menjadi penerus Myungjae, karena OSIS angkatan mereka kinerjanya sangat bagus. Takut saja jika Sunwoo memimpin Anggotanya yang lain, OSIS semakin turun kinerjanya.

"Tadi aku tanya sama adik kelas yang nyoblos di TPS ku, katanya Sunwoo ganteng. Tai lah! percuma aja ganteng kalau gak bisa mimpin!" ini suara Renjun yang kemudian bersuara dengan nada kesal.

Semua anggota disana menganggukkan. Tak terkecuali pembina OSIS mereka, Pak Namjoon. Dia sangat berharap besar pada Jeno, namun jika para murid lebih banyak mendukung Sunwoo, apa dayanya. Ia tak bisa berbuat apa apa.

"Udah guys, gak papa. Nanti kita bimbing aja Sunwoo biar lebih baik. Kita jauhi dia dari si Taehyung, biar gak jadi orang aneh lagi." Haechan tiba tiba mengatakan itu.

Akhirnya mereka semua pulang dari sekolah dengan perasaan yang berat karena hasil vote.

Tbc.

Sorry pendek guyss, aku update se mampu aku, sorry for typo
draft rie abis wkwk

It's My Fault - NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang