Bab 6. Hari Berganti

1 0 0
                                    

# Senyumnya masih teringat, suaranya juga sama_
Itulah yang Exel fikirkan saat tengah berkumpul dengan teman temanya di lapangan tempai ia berlatih menembak.

Dua hari berlalu sejak ia makan bersama kakaknya, Dalam dua hari Aiden nampak sibuk dan begitu menempel pada Renatha, tak heran dalam dua pekan lagi mereka akan pergi keluar kota, untuk kunjungan bisnis.
Exel mengetahui itu setelah mendengar banyak informasi dari beberapa pelanyan rumahnya.
Diperkirakan kepergian mereka kali ini tak akan sesingkat biasanya, dan karna itu Exelrion cukup terganggu karna harus berpisah kembali dengan Aiden sang kakak yang baru ia lihat ahir ahir ini.

Namun saat ini, pikiran Exel teralihkan sebentar_ temanya tampak  tengah berlatih (menembak).

"Haa~ waktu berlalu dengan cepat_"
Gumam exel sembari menatap teman temanya yang tampak serius.
"Ini membosankan_"
Gumamnya kembali tampak lelah.

"Kenapa?" tanya salah seorang kawanya, yaitu Yurio Abysano.
"Huh? Tidak bukan apa-apa"
Balas Exel dengan ekspresi bosan.
"Kau kira aku tak tau, ada sesuatu kan, apa ada klien? Atau kau menyembunyikan sesuatu?"
Tanya Yuri sembari duduk di sebelah Exel.
"Sudah ku bilang bukan hal penting juga"
Balas Exel merilekskan tubuhnya.
"Hm_ apakah ketua kami ini tidak ikhlas memberi kami libur? Lihatlah disana Theo dan yang lainya, mereka menikmatinya_ libur yang kau berikan" ucap Yurio dengan nada menyanjung.
"Berisik, itu mengganggu, lagi pula ini bagus mereka berlatih dengan baik"
Ucap Exel.
"Lalu kenapa kau begitu? Lagi pula seharusnya kau yang berlatih kan? Kau bilang kau akan mengikuti turnamen bukan, dari pada murung tak jelas begitu"
Ucap Yuri sembari berdiri, dan tiba tiba pergi menjauh, yuri nampak menyapa yang lainya.
"Haha dasar, yah aku memang harus berlatih, aku tak harus membebani diriku dengan hal yang tak penting"
Gumam Exel sembari berdiri dan menghampiri teman temanya.

#Disisi lain, di sebuah Hotel bintang 5 yang terkenal akan kemewahanya.

"Tn. Leonarius, selamat datang di Hotel Vivion kami, suatu kehormatan dapat menyambut anda"
Ucap sopan seorang lelaki paruh baya, yang nampaknya adalah pemilik dari hotel itu.
"Hm aku lah yang seharusnya berterimakasih, Tn. Fredik"
Uvap anggun seorang lelaki paruhbaya dengan senymnya yang ramah.
"Saya senang melayani anda, nampaknya anda akan tinggal lama dikota ini tuan Leonarius"
Ucap Tn. Fredik.
"Hahaha kau begitu pengertian. Aku memang akan tinggal sedikit lebih lama kali ini"
Ucapnya sembari meminum secangkir Coffe.
"Apakah anda masih tertarik akan bisnis di kota ini?"
Tanya Tn.Fredik yang nampak penasaran.
"Ah itu, aku hanya ingin menyaksikan sebuah turnament"
Ucap Tn. Leonarius, berpaling menatap kaca jendela besar gedung hotel itu dengan senyuman yang menggambarkan kerinduan.
"Wah, luar biasa, anda memang orang yang sulit ditebak Tuan, tapi turnament macam apa yang ingin anda saksikan secara langsung?"
Tanyanya kembali semakin penasaran.
"Turnament menembak, itulah yang ingin kulihat"
Balasnya Tn. Leonarius.
"Ah! Saya dengar anda juga sangat menyukai menembak bukan, ada rumor bilang anda sangat pandai menembak"
Terlihat senym lebar dan kata sanjungan dari Tuan Fredik.
"Ahaha itu hanya masalalu"
Balasnya Tn. Leonarius.

Setelah perbincangan panjang itu_

"Xin, kemarilah_"
Panggil Tn. Leonarius pada salah seorang bawahanya.
"Ya Tuan, anda memanggil saya?"
Balas Xin , seorang yang nampak terpercaya.
" Bawa dia menemuiku, katakan ia tak perlu khawatir"
Ucap Tn.Leonarius pada bawahanya Xin.
"Baik tuan, sesuai perintah anda"
Balas Xin sembari menunduk hormat.

Xin pun pergi_
Tn.Leonarius tampak tersenyum memandang kaca jendela itu lagi.

Bersambung_

I Will Find My Own Love_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang