[𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝𝐥𝐮𝐬𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏]
Genre : Fantasy - Romance
Tema : Vampire & Werewolf Hate to Love
⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠
Follow dulu, dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca♡
˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
"Kenapa kau baru memberitahuku sekarang? Aku kan bisa mengupayakan bantuan pada Paman dan Bibiku agar mengirimkan bantuan ke wilayahmu."
Jack menggelengkan kepalanya. Laki-laki itu menghela napas sebelum membalas perkataan Rafellia dengan pendapatnya. "Tidak semudah itu, Fellia. Apalagi kedua wilayah kita juga tidak menjalin kerja sama. Berbeda dengan Freedom Kingdom yang memang telah berhubungan baik dengan Revia Kingdom sejak dulu."
Perkataan Jack memang ada benarnya. Di tengah permusuhan bangsa vampir dan serigala saat ini, akan sangat sulit menerima kerja sama dari wilayah tempat tinggal Jack yang merupakan wilayah werewolf. Berbeda dengan Freedom Kingdom-wilayah kerajaannya Rick-yang memang mempunyai hubungan baik dengan Revia Kingdom sejak dulu.
"Hei! Tidak perlu dipikirkan. Kami masih bisa mengatasinya kok. Tenang saja." Jack berujar demikian setelah melihat Rafellia jadi terdiam dengan penjabarannya sebelum ini. Jack menduga kalau gadis itu pasti tengah memikirkan bagaimana cara agar wilayahnya bisa menjalin kerja sama dengan wilayah kerajaan gadis itu.
Rafellia mengangguk. Senyum tipis terukir di bibir gadis itu. "Baiklah. Aku jadi lega kalau kau bilang begitu," kata Rafellia sembari menyisir rambut panjangnya yang sedikit berantakan menggunakan jari-jari tangan. "Lagipula, tidak mungkin kalau wilayah sekitar tidak ikut membantu, bukan?"
Kekehan kecil kembali terdengar dari bibir Jacob Rapheal saat mendengar kata demi kata yang dilontarkan sang sahabat. "Tentu saja, Fellia. Kami para werewolf memang memiliki harga diri yang sangat tinggi, tapi kami tidak akan pernah membiarkan teman kami berada dalam kesulitan. Sifat seperti itu sudah mendarah daging dalam diri kami."
"Aku tahu, Jack. Itulah kenapa terkadang aku iri dengan kalian, para werewolf. Kalian selalu mementingkan kesejahteraan kelompok di atas segalanya. Berbeda dengan kaum vampir yang kebanyakan memilih hidup sendiri-sendiri. Membuat aturan sendiri, membuat batas-batas sendiri, dan masih banyak lagi." Rafellia berucap dengan tatapan lurus ke arah laut gelap yang memantulkan cahaya bulan purnama di atasnya.
"Kau salah, Fellia. Justru kamilah yang iri pada kalian. Meskipun terkesan angkuh dan sombong, tapi bangsa vampir sangatlah cerdas. Kalian adalah pengamat yang andal. Kalian adalah pemikir yang hebat. Batas-batasan yang kamu bilang itulah yang menjadi pertahanan kalian."
Rafellia menatap binar semangat di mata Jacob saat laki-laki itu menceritakan betapa kagumnya dia dengan bangsa vampir. Pantulan cahaya bulan purnama mengenai wajah Jacob, membuat efek gelap-terang yang indah di tengah gelapnya malam.
"Karena saat di medan perang, kita tidak hanya membutuhkan kekuatan, tapi juga strategi yang matang." Jacob menoleh ke arah Rafellia, dan mendapati gadis itu terpaku sembari menatap ke arahnya. "Fellia, kau mendengarku tidak?" tanyanya sembari melambaikan tangan di depan wajah gadis itu.
Rafellia tersentak. Gadis itu menggaruk pipinya canggung karena tertangkap basah sudah mengagumi ketampanan Jacob Rapheal diam-diam. "Ya, aku mendengarmu." Rafellia mengalihkan pandangan sembari menarik tudung rambutnya dan berdiri dari posisi duduknya. "Hari sudah semakin malam, Jack. Kita tidak mungkin terus berbincang di luar seperti ini, 'kan?"
Jacob terdiam, mencoba memahami maksud Rafellia dan akhirnya ia paham. Gadis itu mengajaknya mencari penginapan. Di sekitar Redglen Harbor ada pemukiman kecil dan mungkin saja ada penginapan di sana.
"Kau benar, Fellia. Ayo kita cari penginapan untuk bermalam. Tidak mungkin juga aku membiarkanmu langsung kembali ke Kastil Revia selarut ini," tutur Jack yang kini sudah berdiri dari posisi duduknya dan menatap eksistensi Rafellia Reeves yang masih menunggunya dengan tatapan santai gadis itu.
Jack mengulurkan tangannya yang terbalut sarung tangan hitam, dan disambut dengan baik oleh Rafellia. Kedua sejoli itu pun pergi dengan cepat meninggalkan Redglen Harbor dalam kesunyian malam. Mencari penginapan yang bisa ditinggali untuk semalam.
• • »« • •
Celestial Motel.
Penginapan sederhana yang terletak di perkampungan terdekat dari Redglen Harbor itu tak seperti namanya. Menurut Rafellia, Celestial Motel terlalu wah jika dipakai untuk nama dari penginapan ini. Bagaimana tidak? Selain kamar pribadi, fasilitas yang ada hanya kamar mandi dan lahan kecil untuk menjemur pakaian. Terlebih, tidak ada unsur langit sama sekali dalam dekorasinya. Kondisi ini sangat berbeda dengan nama motelnya, 'kan?
Puk!
"Fellia! Kenapa kau melamun di sini? Ayo masuk."
Tepukan pada bahu dan suara Jacob menyadarkan Rafellia dalam lamunan sesaatnya. Gadis itu meringis sebelum berucap kata maaf pada Jack dan mengikuti langkah kaki laki-laki itu memasuki halaman motel. Kemudian, ia dan Jack langsung pergi ke meja resepsionis untuk memesan kamar. Ia dan Jack memesan dua kamar untuk semalam.
Ya, hanya semalam. Karena besok Jack sudah harus kembali pulang. Laki-laki itu berkata kalau dia tidak bisa meninggalkan wilayah tempat tinggalnya terlalu lama di saat-saat seperti ini. Mengingat tsunami baru saja memporak-porandakan wilayahnya, dan para warga membutuhkan waktu untuk kembali pulih dari trauma.
Jacob Rapheal jelas tidak bisa meninggalkan wilayahnya terlalu lama.
"Selamat malam dan selamat tidur, Fellia. Kita masih punya waktu sampai siang untuk menjelajah pedesaan ini besok. Bagaimana?"
Rafellia mengangguk setuju sebelum membalas ucapan selamat malam dan selamat tidur dari Jack. "Aku setuju, Jack. Besok kita harus bangun pagi-pagi sekali untuk berkeliling. Selamat malam dan selamat tidur untukmu juga, Jacob Rapheal."
Rafellia melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam kamarnya yang terletak tepat di depan kamar milik Jack.
"Yeahh, have a nice dream, Fellia!"
• • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aaaa, part ini tuh sweet banget, sumpah! Suka banget aku sama kedekatan Fellia dan Jack di part ini♡