3. Toilet

6 2 0
                                    

***

"TAE! KENAPA KAU LAMA SEKALI?! AKU SUDAH TAK TAHAN!"

Aku terus berteriak dan menggedor pintu toilet ini. Aku sudah tak kuat menahannya lebih lama. Taehyung benar-benar menyebalkan. Bagaimana bisa ia berada di toilet sejak tiga puluh menit yang lalu.

"SEBENTAR LAGI!" Sahutnya dari dalam. Setelah menjawabku, terdengar lagi suara menjijikan dari dalam sana.

"TAK BISAKAH KAU KELUAR SEBENTAR? AKU BENAR-BENAR TAK BISA MENAHANNYA LAGI!!"

Tak ada respon dari sana. Justru suara menjijikan itulah yang semakin terdengar. Auh, jika ia belum mau membuka pintu dan keluar, aku akan pergi ke apartement sebelah.

"TAE, JIKA KAU TAK KELUAR JUGA, AKU AKAN KE APARTEMENT SEBELAH!" Ancamku.

Tak lama, Taehyung membuka pintu lalu menatapku malas. Wajahnya pucat pasi. Membuatku khawatir saat melihatnya.

"Masuklah."

"Tae, kau tak apa?"

Taehyung diam. Ia berjalan ke tengah ruangan lalu duduk di sofa depan televisi. Aku ikut duduk di sampingnya lalu memandangnya lekat. Bahkan rasa sakit di perutku tak kurasakan lagi hanya karena melihatnya diam seperti ini.

"Tae? Ada ap..."

"Ini karena masakanmu semalam! Ah, perutku masih sakit! Jika kau tidak masuk sekarang, aku yang akan masuk!" Ucapnya cepat.

"YAK!"

Ia hendak berjalan menuju kamar mandi. Segera saja aku mendahuluinya. Namun, ia menarik pundakku dan kini ia yang berada di depan. Aku tak mau kalah. Aku pun menarik lengannya sekuat tenaga hingga membuat rasa perih diperutku muncul lagi. Adegan itu terus berulang.

"Aku duluan!"

"Coba saja kalau bisa!"

"Tidak! Aku duluan!"

"Aku!"

"Aku!"

"Maaf nona Kim, suamimu ini duluan!"

Usai mengatakan itu, ia kembali masuk ke kamar mandi. Meninggalkanku yang masih terbengong tepat di depan pintu. Oh, ku kutuk kau Kim Taehyung!

***

Laugh Of LaughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang