bab 5

40 6 0
                                    

HAPPY READING ✨






"Ya aku memang sedang dekat dengan seseorang dan akan ku pastikan ia menjadi milikku, ya walaupun membutuhkan waktu, tapi itu tidak masalah" seungmin tersenyum tipis mengingat kedekatannya dengan bangchan

"Lalu lia mau kau apakan?" Pertanyaan dari changbin membuat seungmin berpikir, apakah ia harus membatalkan pernikahannya dengan Lia? mungkin iya lagi pula ia tidak mencintai gadis itu

Ia hanya mencintai Christopher Bangchan pria cantik nan manis yang sudah mengambil hatinya, yang sudah merebut kewarasannya, yang sudah mengubah dirinya

"Akan ku bicarakan nanti dengannya"
Setelah berpikir sejenak seungmin akhirnya memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan Lia, "kau serius?" jeongin cukup terkejut atas apa yang diucapkan pemuda itu, "lalu bagaimana dengan orang tua mu?" ujar changbin

"Itu urusan ku" seungmin menjawab setelah menyesap rokoknya
"itu terserah padamu kawan tapi kau harus ingat musuhmu pasti akan berusaha mencelakai orang yang kau cintai, dan kau tidak boleh lengah akan hal itu" minho mengingatkan seungmin

"Aku tau itu" Seungmin mendongak, memikirkan bagaimana kedepannnya
"Siapa orang yang kau cintai" changbin bertanya penasaran, siapa orang yang sudah berhasil meluluhkan hati sahabatnya itu, heyy tidak ada yang bisa meluluhkan hati seorang Kim Seungmin, baik itu wanita maupun pria, lia pun tidak bisa meluluhkan hati seungmin,
bahkan kedua orang tua pemuda itu

"Christopher Bangchan pria cantik nan manis yang sudah berhasil membuat ku jatuh cinta" seungmin tersenyum tipis mengingat wajah bangchan, ahh ia semakin tidak sabar untuk memiliki Chan

"Bisakah kau kenalkan Kepada kami?" Minho bertanya yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Seungmin, aura nya berubah menjadi gelap, "kau ingin aku menghabisi mu?" Seungmin bertanya dengan nada dinginnya

"Heyy dengarkan aku dulu maksud ku kau bawalah dia kemari kami ingin melihat pria yang sudah berhasil membuatmu jatuh cinta itu" minho langsung saja menjelaskan maksudnya dengan panik, kalau tidak sudah dipastikan kalau kepalanya ini akan dipenggal oleh seungmin

"Aku akan membawanya kemari suatu hari nanti" aura seungmin mulai berubah perlahan setelah mendengar penjelasan minho, ia
pikir minho ingin merebut chan
darinya, kalau sampai itu terjadi
seungmin benar-benar akan memenggal kepala pemuda itu

"Apa dia sudah tau kalau kau seorang mafia?" Jeongin bertanya memastikan
seungmin terdiam mendengar itu ia
belum memberi tahu yang sebenarnya kepada bangchan, bagaimana kalau bangchan tahu ia seorang mafia?, ia takut Chan akan menjauhinya setelah mendengar kebenaran itu

"Aku sedang berusaha untuk memberi tahunya" ia akan berusaha untuk mengatakan yang sebenarnya
"Baiklah kawan itu terserah padamu semoga tidak terjadi apa-apa" changbin menepuk pelan pundak seungmin, "baiklah aku pergi dulu sampai jumpa" jeongin berdiri dari duduknya kemudian keluar dari area markas menunju mobilnya

"Kami juga harus pergi sampai jumpa" setelah berpamitan changbin dan minho pun berdiri dari duduk mereka dan menuju ke mobil masing-masing





"Selamat pagi semuanya" suara yang riang menyapa pendengaran mereka pada pagi ini, "hey felix apa kau sudah menyelesaikan tugas mu?" jisung bertanya setelah felix duduk di sampingnya, "hmm ya aku sudah selesai, memang kenapa?" felix mendudukkan dirinya, membuka resleting tas nya dan mengeluarkan sebuah buku

"Hehe pinjam dong aku belum selesai tugas tinggal sedikit saja" jisung memberikan senyuman termanisnya supaya di berikan untuk melihat jawaban felix, "huh kau ini" felix kemudian memberikan bukunya kepada jisung, "terimakasih"
"Iya-iya salin lah sebelum guru datang"

Chan dan hyunjin yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala mereka, "mmm permisi" tiba-tiba seorang siswa mendatangi bangku mereka, "boleh aku minta nomer kakaknya gak" siswa itu menyodorkan ponselnya kepada bangchan

"Mmm maafkan aku tapi aku sudah punya kekasih" chan menolak dengan lembut takut menyakiti perasaan orang di depannya ini

"O-ohh hmm baiklah permisi" siswa itu kemudian pergi meninggalkan kelas Chan dkk, "hey chan siapa kekasih mu itu hmm" felix bertanya bermaksud menggoda Chan

"Ia siapa kekasih mu Chan beritahu kami" hyunjin ikut menggodanya
"A-apa? t-tidak-tidak aku tidak punya kekasih" Wajah chan memerah mendengar kalimat teman-temannya

"Ayolah Chan beritahu kami" felix memberikan wajah melasnya
"Baiklah-baiklah akan ku kenalkan Kepada kalian ketika kami sudah resmi menjadi sepasang kekasih" Chan tersenyum malu, ia yakin wajahnya pasti sudah semerah tomat

"Kalian belum menjadi kekasih?" Hyunjin kira Chan sudah punya kekasih seperti yang pemuda itu katakan tadi ketika menolak siswa itu

"Belum tetapi sepertinya sebentar lagi" chan menjawab, "apa itu pria yang selalu menjemput mu?" Felix menebaknya, ada seorang pemuda yang sering menjemput Chan, apakah mungkin pemuda itu yang Chan cintai

"Iyapp benar sekali felix dia pria yang aku cintai namanya Kim Seungmin" Chan menutupi wajahnya yang sudah memerah, ia yakin wajahnya pasti memerah sampa ke telinga

"Sebentar siapa namanya tadi?" jisung berusaha memastikan apakah nama itu yang di sebutkan Chan
"namanya Kim Seungmin, kenapa apa kau mengenalnya?" Chan bertanya apakah benar jisung mengenal Seungmin, "a-ahh t-tidak aku tidak mengenalnya" jisung tergagap seketika

"Serius kau tidak mengenalnya?" hyunjin memperhatikan gelagat jisung yang agak aneh, "sungguh aku tidak mengenalnya aku baru pertama kali mendengar namanya" jisung berusaha menyakinkan teman-temannya, tetapi dari tingkahnya yang mencurigakan dan seperti ketakutan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada sesuatu yang di sembunyikan jisung

"Jika kau tau sesuatu tentang seungmin maka katakanlah padaku"
Ujar chan, "kau tidak" ucapan Felix terpotong oleh ucapan jisung "tidak aku tidak mengenalnya, tidak ada urusannya dengannya, dan tidak pernah mendengar namanya oke?"
mereka terdiam mendengar penuturan jisung

sebelum mereka melanjutkan perbincangan guru terlebih dahulu memasuki kelas dan melakukan pembelajaran pertama





"Bagaimana? apa sudah mendapatkan informasi" seorang pria duduk di sebuah sofa sembari memutar-mutar gelas berisi wine di tangannya, dihadapannya berdiri
pesuruhnya, "saya mendapatkan informasi bahwa dia sedang dekat dengan seseorang tuan" kepalanya menunduk, "hmm sedang dekat dengan seseorang ya" ia menegak wine tersebut kemudian melanjutkan kalimatnya, "siapa orang itu?"
"saya belum tau tuan, saya akan mencari tahu tentangnya tuan"

"baiklah kau boleh pergi" meletakkan gelas yang sudah kosong tersebut dimeja kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan menuju jendela yang memperlihatkan keindahan kota Seoul
"Saya permisi tuan" menunduk sebentar kemudian keluar dari ruangan tersebut, sedangkan pria tadi sedang menatap keluar dengan pandangan yang sulit diartikan









Kalau ada yang salah mohon dikoreksi ya guys

Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang