PROLOG

583 27 2
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

**
*
**

"Gue suka sama lo."

"Lo udah dari lama ya suka sama gue?"

"Sok tau,"

"Gak mau ngaku, yaudah."

"Yaudah iya! puas lo?!"

Kepala itu mengangguk, matanya menyipit diiringi senyum yang sialnya begitu manis.

"Pacaran mau?"

"Minimal effort dikit."

Arsenio mendekatkan wajahnya, mengecup bibir perempuan di depannya itu. Tak ada penolakan, namun juga tak ada balasan.

"Pacaran?"

"Oke,"

*****

"Anjing!"

"Rese emang si Arsen itu! Bangkeee!"

Bella mengomel tak jelas di sepanjang jalan, mengeluarkan sumpah serapah ke cowok bernama Arsenio itu.

Bagaimana tidak? Baru saja tadi pagi Arsenio mengajaknya berpacaran, kini cowok itu justru menyiksa dirinya. Ia diajak pulang bersama cowok itu, namun Bella disuruh menunggu di halte yang berjarak cukup jauh dari gerbang sekolahnya.

"Awas aja! Gue putusin nanti!" semprot Bella lagi.

Akhirnya Bella sampai di depan halte, gadis itu kemudian duduk karna merasa kakinya terasa cukup lelah.

"Capek?"

Kepala Bella mendongak, mendapati Arsenio yang entah dari kapan sudah bertengger di atas motornya tepat di depan gadis itu. "Mikir!" semprotnya.

Bella kembali bangkit, berjalan mendekat ke arah Arsenio yang langsung menundukkan badannya menurunkan footstep. Bella menungggu kemudian langsung naik ke atas motor cowok itu, dan mengambil helm yang Arsenio sodorkan.

"Jalan! Panas tau!"

"Marah-marah mulu, cepet tua nanti, lo."

"Bodo!"

"Gak usah malu-malu, tadi pagi juga udah ciuman." tangan Arsenio menarik tangan Bella yang ragu-ragu hendak melingkar di perutnya, membuat senyum Bella tertarik setitik.

"Dih, kepedean lo! Kata siapa gue mau meluk." protes Bella namun tangan gadis itu tetap melingkar pada perut Arsenio, membuat senyum laki-laki itu dapat Bella lihat dari kaca spion.

Motor Arsenio mulai melaju membelah jalan, Bella mulai terbiasa dengan tangannya yang melingkar di perut laki-laki itu. Apalagi sedari tadi telapak tangan Arsenio tak henti mengelus lulutnya.

"Bella!" panggil Arsenio sedikit keras.

Bella memajukan sedikit tubuhnya, menempelkan dagunya pada bahu cowok itu. "Kenapa?" jawabnya.

"Jangan sampai ada yang tau ya?"

"Tau apa?"

"Tentang kita."

Bella diam sejenak lalu berkata, "Lah, emang kita kenapa?"

"Lo kan pacar gue sekarang, jangan sampai ada yang tau."

Tangan Bella memeluk perut itu lebih erat, "Lo malu ya pacaran sama gue?" ejeknya.

*****

gimana nih, tertarik gak dengan kisah mereka berdua?

ayo spam komen disini ya, supaya saya bisa semangat dan lancar updatenya.

ayo spam komen disini ya, supaya saya bisa semangat dan lancar updatenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARSENIO | Secretly MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang