selamat membaca
*****
ㅤHari pertama tahun ajaran baru, rasanya tubuh Arsenio sudah lelah bolak-balik ke sana ke sini mengurus acara MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang tengah berjalan. Untung saja, anggotanya semua bisa diajak kerjasama. Membuat acara ini terasa gampang untuk di-handle.
ㅤAcara itu sudah selesai dilaksanakan, para siswa-siswi tengah berbondong-bondong meraih tas yang tergeletak di pinggir lapangan untuk segera pulang.
ㅤ"Adik kecil hati-hati ya pulangnya!" salah seorang pengurus OSIS menyapa para adik kelas itu.
ㅤArsenio berjalan ke arah tepi lapangan, mengambil sebotol air mineral. Meneguknya seraya menoleh ke arah kanan dan kiri, melihat semua peserta MPLS masih tertib untuk pulang.
ㅤ"Kak Arsen, maaf. Permisi ya, aku mau ambil tas."
ㅤArsenio mengangguk, kemudian minggir memberi ruang untuk adik kelasnya itu mengambil tas. Dia menyeka keringat di dahinya, cuaca hari ini cukup panas.
ㅤ"Buru-buru banget, awas jatuh hpnya." ujar Arsenio, ketika melihat siswi itu mengambil tasnya buru-buru.
ㅤBukan apa-apa, tapi berada di dekat Arsenio bisa membuat gugup. terlebih tatapan tajam laki-laki itu selalu mengintimidasi.
ㅤ"I-iya Kak, saya udah di jemput soalnya."
ㅤ"Hati-hati ya."
ㅤSungguh, apakah laki-laki itu tidak tau jika kalimat yang ia lontarkan bisa berefek besar?
ㅤArsenio meneguk lagi airnya, kemudian merogoh saku mengambil ponsel yang belum ia sentuh.
Gue mau bundir.
Sedih liat lo banyak yang naksir.
Taik lo, Sen.
Gak pernah gue merasa sehina ini, sakit mata gue liat banyak yang caper ke lo.
Mana lo juga senyum, emang taik.
ㅤArsenio terkekeh, mendapati banyak sekali pesan dari sang pacar. Setelah membaca semuanya, Arsenio menggerakkan jarinya mengirim balasan.
Nanti pulang sekolah bareng sama gue.
Tunggu gue di halte biasa.
Gak.
Gue cape jalan kaki ke halte.
Makasih tawarannya tapi gue gak tertarik.
Sorry yee.
ㅤHelaan nafas panjang Arsenio hembuskan, ia kembali mengantongi ponselnya. Kemudian berjalan menuju ke arah basecamp OSIS untuk menaruh kembali jas OSISnya dan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENIO | Secretly Mine
Fiksi Remaja"Peluk atau cium?" "Cipok! Langsung aja! Gak usah nanya." Arsenio menghela nafasnya panjang, mengacak rambutnya frustasi. Tapi gadis di depannya ini masih santai menyilangkan tangannya di depan dada. Mata Arsen memandangi dari atas sampai bawah, ko...