Milik Kami

955 35 2
                                    

Suatu hari, terlihat seorang pria sedang menghampiri 5 pemuda yang terlihat manis di pandangannya, sedangkan ada 2 yang terlihat dewasa.

" kalian gagal lagi?? " tanya pria itu kepada 5 pemuda di depannya.

5 Pemuda itu hanya menunduk dengan ketakutan tak lupa juga dengan 2 orang dewasa di belakangnya, pria yang bernama Rev. Halilintar sang Pemimpin dari organisasi mafia paling kejam di dunia terdiam melihat 5 pemuda di depannya ini yang hanya bisa menunduk saja.

Kemudian ia mengambil pistolnya dan mengarahkan kepada 2 orang di belakang 5 pemuda itu.

DORR..

DORR..

5 Pemuda di depan 2 orang itu hanya bisa menunduk dengan ketakutan setelah melihat dua orang di belakang mereka berlima terbunuh dengan kepala yang berlubang.

" well.. Memang agak mengejutkan sekali kalian bisa gagal, apakah kalian lupa dengan janji kalian kepada ayahku?? Jika kalian belum tua dan masih mengingatnya tolong kerjakanlah janji itu.. Halilintar, Taufan, Gempa, Blaze dan Thorn!! " kata Rev. Halilintar dengan senyuman seramnya.

Memang benar, 5 pemuda atau lebih tepatnya 7 saudara kembar itu berhutang janji dengan ayah ketua mereka. Sebelum mereka mengenal dunia gelap, mereka bertujuh kesusahan dalam kemiskinan yang mereka alami. Di buang sejak kecil, harus berpikir dewasa dan melawan orang dewasa untuk melindungi satu sama lainnya, namun beruntungnya mereka bertujuh tidak terlalu lama bernasib malang seperti itu karena ada seorang pria dewasa yang mengadopsi mereka bertujuh dengan senang hati.

Yupp, mereka adalah ayah dari ketua mereka saat ini, namanya Amato. Pria yang baik hati namun jika sudah memegang senjata maka sifatnya akan berubah 180%. Amato juga memiliki tujuh anak kembar yang namanya seperti halilintar dan yang lainnya, entah itu suatu kebetulan namun yang membedakan adalah sifat dan nama depan mereka bertujuh. Rev. Halilintar baru mengambil posisinya sejak ayah mereka meninggal dunia karena suatu kecelakaan, sebelum terjadinya kecelakaan itu halilintar dan saudaranya berjanji akan selalu setia dengan anaknya dan menjaga mereka.

Dan disinilah mereka saat ini, menghadapi ketua mereka yang sepertinya tidak mood.

" hahh, aku sarankan kau dan saudaramu untuk datang ke kamar kami nanti malam, untuk membahas hukuman yang cocok untuk kalian bertujuh " kata Rev. Gempa dengan datar, kelima pemuda itu hanya mengangguk lalu segera undur diri.

Setelah kepergian kelima pemuda itu, Rev. Hali langsung menoleh kepada saudaranya itu dengan wajah bingung.

" emang mau ngapain?? " tanya rev. hali dengan kebingungan.

" oww, ternyata ketua kita masih polos " rev. hali kesal dengan nada godaan dari adik ketiganya itu.

" aku serius bertanya!! " kata rev. hali dengan nada yang di tekan kali ini.

Gempa hanya menyeringai saja lalu membisikkan hukuman yang pantas di dapat oleh ketujuh saudara adik angkat mereka.

" tentu saja... Bermain~~ " bisiknya yang mana membuat rev. hali tersenyum lebar.

" kau memang nafsuan " balasnya yang hanya di balas dengan seringai dari adiknya.

Kita beralih ke halilintar dan saudara di kamar mereka.

" APA!!! KALIAN GAGAL!!! BAGAIMANA DENGAN NASIB KITA SAAT INI!! " teriak solar saudara terakhir dari halilintar.

" tenanglah solar, ketua tidak akan kejam dengan kita nantinya percayalah!! Walaupun tampang mereka yang tidak peduli dengan kita tapi mereka tetap sayang dengan kita karena kita ini adalah titipan dari ayah untuk menjaga mereka " jelas halilintar, solar hanya menatap kakak pertamanya lalu menghela nafasnya dengan berat.

" aku tidak akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu nantinya " kata solar sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Pukhh

" tenang saja, kita pasti baik-baik saja " kata gempa sembari menenangkan halilintar yang terlihat khawatir. Halilintar hanya diam sembari mengangguk tak lupa juga dengan senyumannya.

Malam harinya, tujuh saudara ini berjalan menuju kamar kakak angkat mereka. Di ruang tamu terlihat Rev. Thorn dan Rev. Blaze sedang menonton acara TV yang terlihat tidak menarik, bisa di lihat dari wajah mereka yang terlihat bosan.

" Heee, Thorniee mau kemana?? " goda rev. thorn dengan seringai lebarnya yang mana membuat thorn ketakutan karena memang pada dasarnya mereka bertujuh tidak saling dekat satu sama lainnya.

" yoo, blazee.. Kau mau kemana?? " tanya rev. blaze dengan tatapan datarnya yang di balas dengan decihan dari blaze.

" terserahku ingin pergi kemana " jawab blaze dengan cuek, rev. blaze hanya tersenyum tipis tanpa di sadari oleh siapapun saat melihat reaksi dari blaze.

" Ohh, kalian sudah datang " nada yang terkesan datar namun lembut itu terdengar di lantai tiga. ( jumlah lantainya ada 3 tapi luas ).

Rev. Gempa berjalan pelan di ikuti dengan saudaranya yang lain, tak lupa juga rev. thorn dan rev. blaze ikut berdiri.

" jadi apa hukumannya rev. gem?? " tanya rev. solar dengan sebuah potongan tangan manusia yang ia bawa.

" bawalah satu-satu adik tersayang kita ini untuk hukumannya dan rev. solar, buang itu!! Menjijikan sekali mengoleksi bagian tubuh orang " rev. solar hanya berdecih dengan perintah rev. gempa.

" itu memang hobinya rev. gem, jadi tidak salah menyebutnya gila karena hobinya " kata rev. taufan dengan nada yang mencemoh.

" heii!!! " 

" sudah-sudah lebih baik jalani hukuman untuk adik-adik kita " kata rev. ice yang tiba-tiba membuka suara. Saudara yang lain mengangguk sedangkan, halilintar dan saudaranya merasa was-was.

" mari kita bersenang-senang " kata rev-elementals bersamaan sembari menggendong pasangan mereka masing-masing.

.....

Terdengar di setiap kamar dengan suara-suara aneh, ternyata rev-elementals menghukum mereka dengan bersenam di atas ranjang bersama.

" aahh... ahh.. nghhh... mmhnn " kira-kira begitulah suara yang di hasilkan dari senam mereka.

Tak tanggung-tanggung juga reverse bersaudara juga bermain dengan kasar sebagai hukuman mereka bertujuh, mereka baru selesai menghukum adik mereka setelah jam 10 pagi tiba.

" jangan di ulangi lagi kesalahan yang kau alami ya " ucap reverse bersaudara dengan bersamaan. Saat ini mereka ber14 berkumpul di ruang tamu bersama.

Elementals bersaudara hanya mengangguk dengan patuh yang mana mendapatkan tatapan puas dari reverse bersaudara.

CUPPP..

" begitu donggg, kami jadi seneng dengernya " kata rev. thorn yang di angguki saudaranya yang lain.

End

Aduhhh maaf banget 😭😭, Gaje bener fafa buatnya, sekali lagi maaf ya guyss  🙏🙏, plus sering telat updet 😭😭🙏🙏

Hukuman 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang