04. Hari Sial

1K 142 8
                                    

Bunga Hati - Salma Salsabil

***

"Masih ada 1 Minggu lagi gue disini, dan gue rasanya udah mau pulang ke Korea tapi kalo pulang ke Korea yang ada gue di suruh bantuin appa urus berkas"

Tak henti hentinya Andrew bergumam sambil menatap kalender yang penuh dengan lingkaran merah di setiap tanggal. Sudah sekitar 15 menit Andrew menatap kalender yang terpajang di depannya.

Hari ini Andrew sudah membuat jadwal untuk dirinya. Hari ini andrew akan seharian di apartemen, lalu sore nya Andrew akan pergi keluar.

Andrew seharian di rumah bukan berarti bersantai-santai seperti yang kalian pikirkan, tidak. Andrew hanya mengerjakan beberapa project group yang mungkin bisa Andrew kerjakan di waktu senggang.

Bel apartemen berbunyi. Andrew menyerngirkan alisnya bingung, bertanya tanya siapa yang datang. Andrew rasa tidak ada yang mengenalnya disini, kecuali Ciko. Benar, mungkin saja Ciko.

Andrew berjalan membuka pintu, dan berapa terkejutnya ketika melihat siapa yang datang. "Dino?" Gundam Andrew yang cukup terkejut dengan kedatangan Dino.

Dino tersenyum manis sambil membawa 1 bungkus makanan yang sedang dua pegang.

"Sebentar" Andrew menutup pintu nya dan langsung menelpon Ciko.

Tak butuh waktu lama, Ciko langsung mengangkat telepon dari Andrew.

"Halo? Kenapa kakak telepon pagi-pagi buta?"

"Pagi buta dari mana, udah jam 11 siang. Whatever sekarang udah jam berapa, gue mau tanya sesuatu sama lo"

"Apa?"

"Lo kasih alamat apartemen gue kak Dino?"

"Aku udah bilang nggak mau tapi dia maksa, ya udah aku kasih hehehe"

Setelah mendengar itu, Andrew langsung mematikan sambungan telepon tersebut lalu menaruh ponselnya ke dalam saku celananya.

Andrew berjalan ke arah pintu lalu membuka pintunya dan ternyata masih ada dino yang setia berdiri di depan pintu apartemennya. Andrew mendengarkan senyum tanpa dosa yang terpampang di wajah saat ini.

"Kalau nggak mau sarapan dulu?" Tanya Dino sambil mengangkat makanan yang dia bawa saat ini.

"Sarapan apa jam 11 siang. Lo ada perlu apa ke sini?" Tanya Andrew tanpa basa-basi menetap Dino serius.

Dino yang ditanya seperti itu tersenyum semakin lebar lalu berkata "Kenapa lucu banget sih kalau lagi kesel" ucap Dino dengan nada gemas.

Andrew mendengus kesal "Gue lagi ngga bercanda, shibal!" Kesal Andrew mencoba menahan tangannya untuk tidak memukul orang yang ada di depannya saat ini.

Andrew mengambil makanan yang dibawa Dino untuk berkata "Cuma mau masih sarapan aja kan? Ya udah sana pergi" tanpa berbasa-basi lagi, Andrew langsung mengusir makhluk yang datang tak dijemput pulang tak diantar.

"Masa gue langsung diusir sih? Kan gue udah baik anterin sarapan buat lo, terus ini balesan lo?" Ucap Dino dengan nada yang disedihkan. "Suruh gue masuk dulu gitu terus hidangin minuman" ucap Dino lagi.

"Terserah, gue nggak peduli"

BRAK

Andrew menutup pintu apartemennya dengan kencang. Di satu sisi Andrew dengan kekesalannya, dan di sisi lain Dino dengan senyum seperti orang gila.

***

Dino mengendarai motor sport nya dengan senyum yang tak pernah hilang dari bibirnya. Seperti habis mendapatkan jackpot, Dino seperti orang paling bahagia di dunia.

Heiii

Dia telah kembali, orang yang selama ini Dino tunggu selama 5 tahun. Si pemilik hati Dino yang tidak akan pernah tergeser posisinya dari hati Dino. Mau sebanyak apapun orang yang datang, Andrew tetap pemenangnya, itu yang selalu Dino ucapkan.

Tujuan Dino saat ini adalah kantor. Dino melanjutkan perusahan orang tuanya, dan beberapa tahun terakhir Dino sudah mulai aktif memegang tugas menggantikan Ayahnya di perusahaan.

Dino adalah anak tunggal dan cucu laki laki pertama. Mengemban tugas yang diberikan orang tuanya dilakukan dengan baik oleh Dino.

Semakin dewasa Dino semakin sadar, Dino harus berusaha untuk masa depannya kelak. Bukankah butuh dana yang besar untuk membangun rumah tangga?

***

Andrew saat ini sedang sibuk mempersiapkan diri. Beberapa menit yang lalu, Andrew tiba tiba mendapatkan telepon dari eomma nya yang mengatakan jika temannya dari Korea akan datang dan mendarat di Indonesia.

Berbagai sumpah sarapah dikeluarkan Andrew setelah menutup telepon dari eomma nya. Bagaimana bisa temannya datang tanpa memberitahukan padanya?

Beberapa kali Andrew menghembuskan nafasnya kasar. Meskipun teman Andrew yang datang bukan orang yang ribet atau berisik, tapi bukan itu masalahnya.

Andrew ingin liburan!! Mengapa ada orang lain yang mengusik liburannya?!

Bagaimana Andrew harus melupakan kekesalannya itu dan menjemput temannya yang akan mendarat beberapa jam lagi. Setelah bersiap, Andrew langsung membawa mobil menuju bandara internasional Soekarno Hatta.

1 jam perjalan menuju bandara, dan sudah dipastikan Andrew telat menjemput temannya. Jangan salahkan Andrew, tapi salahkan eomma nya yang baru memberitahu padanya.

Andrew keluar dari mobilnya dan baru saja keluar dari mobilnya, suara seseorang memanggil Andrew.

"Jin woo yaa" panggilan seseorang itu membuat Andrew menolehkan kepalanya dan menatap pria tinggi yang sedang membawa koper sambil melambaikan tangannya pada Andrew.

Andrew berlari menghampiri pria tersebut "Kenapa kesini ngga ngabarin gue?" Tanya Andrew menatap pria yang ada di depannya.

Pria itu tersenyum "Aku ingin memberikan surprise, tapi eomma memberitahumu, yasudah tidak jadi surprise" jawab pria itu.

Andrew mendengus mendengar jawaban itu, memang eomma nya itu mulutnya ember banget. Sudah tahu anak nya itu ngga mau ada yang ganggu, eh malah di kasih tahu ke temennya. Terus pas temennya mau buat surprise Dateng ngga ngabarin Andrew, eomma nya malah ngabarin Andrew.

Eun Seo atau biasa dipanggil Brian, pria keturunan. Korea-Tiongkok yang menjadi teman Andrew di Korea. Pernah tinggal di indonesia selama 5 tahun membuat Brian bisa paham bahasa Indonesia, meskipun bahasa formal yang dipakainya.

"Yaudah, sekarang kita pulang. Nanti Lo bisa cari hotel buat sementara" ucap Andrew berjalan menuju mobilnya diikuti Brian yang berjalan di samping Andrew.

"Gak bisa. Aku tinggal di tempat kamu saja, jin woo" mohon Brian dengan nada yang terdengar sedih.

Andrew mendengus kesal, hari ini adalah hari terburuk baginya. Pertama, dini yang datang tiba tiba ke apartemen nya, lalu kedua adalah Brian yang tiba tiba datang ke Indonesia dengan tujuan yang cukup membuat Andrew kesal.

"Lo yang bawa mobil" Andrew melemparkan kunci mobilnya dan langsung di tangkap oleh Brian dengan cepat.

Keduanya masuk kedalam mobil dan Brian langsung menghidupkan mobilnya lalu melajukan mobil milik Andrew.

"Kita cari makan dulu, terserah Lo mau makan dimana, gue mau tidur sebentar" ucap Andrew lalu menutup matanya untuk memeluk alam mimpi.

Brian tersenyum mendengarnya. Sesekali matanya menatap ke arah Andrew yang sedang tertidur pulas sekali.

"He looks so cute"

***

Update setiap harii... Ditunggu chapter selanjutnya yaa

Ru-mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang