HAPPY RENDANG TYPO
DIMANA-MANA
TANDAI YANG TYPOMINTA KOMEN BOLEH? VOTE? FOLLOW?
"Ketika kamu merasa dunia ini tidak adil, ingatlah bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.
Mungkin bukan yang kamu inginkan, tetapi pasti yang kamu butuhkan. Percayalah kepada-Nya, karena Dia Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita."*
*
*
*"Iya Dad. Nev udah baikan."
Jefan menatap Zaky yang menaruh ponsel nya pada meja. "Gimana Mas? Daddy jadi pulang."
"Gak."
Jefan memanyunkan bibir nya. Sebenarnya sedikit senang karena Nev sakit. Jefan pikir sang Daddy akan pulang dari luar negeri. Biasanya jika anak-anak ada yang sakit Fachir akan pulang meski sedang bekerja tapi kali ini tidak.
Zaky menatap Vino yang sedari tadi melamun. "Sana lo minta maaf sama Nev. Udah maki-maki udah bentak-bentak itu juga atas kesalahan lo sendiri."
"Malah diem lo. Padahal itu salah lo sepenuhnya iya gak Jef-eh mau kemana kamu?"
Jefan tidak menjawab melangkah dengan langkah lebar membuat Zaky dan Vino keheranan.
"Kenapa itu?"
BRAK!!!
"Kodok beranak!" Zaky memegang dadanya. Untung jantung nya tidak keluar. "Itu Jefan kenapa sih? Yakin itu pintu bakal rusak."
Vino tidak menjawab dirinya juga heran dengan Sang adik. Kenapa nutup pintu keras banget. Vino yakin itu pintu di banting.
*****
"Iya kak iky udah gak papa."
"Bagus deh. Tapi nanti kakak siang akan tetap ke sana. Oh yah mau di bawain apa?"
"Gak usah repot-repot kak. Cukup bawain es krim aja."
Hesa yang diam sedari tadi matanya melotot. "Es krim apaan. Gak! Kamu lagi sakit. Itu juga udahan nelepon nya."
"Bilang aja Bang Hesa iri. Dasar jomblo."
"Kamu yah!! Dasar pacaran sama tante-tante!"
"Nev bilangin ini."
"Eh jangan dong!" Hesa panik ketar-ketir bisa-bisa Hesa jadi dodol. Asalkan kalian tahu. Pacar Nev itu guru silat.
"Ok gak bakal bilang. Tapi beliin nasi uduk yah."
Hesa bernafas lega. "Ok. Abang beli segorobak nanti."
Beruntung Nev sudah mematikan telepon nya dengan sang kekasih.
****
Ingin sekali Hesa lenyap sementara dari bumi. Saudara-saudara nya tidak ada di rumah. Si kembar tiga tidak ada. Vino sedang mengurus perusahaan nya dulu. Zaky sedang kuliah. Rayan praktek dengan peralatan medis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Family
Teen FictionHanya kisah sederhana, kisah cerita ketujuh bujang Nata. Fachri Sebastian Nata, sebagaimana kepala keluarga, dulu dia menikah muda umur tujuh belas tahun sudah mempunyai anak satu, jadi jangan heran ketika melihat Fachri masih awet muda padahal suda...