mengandung unsur 18+
21.00
Fourth baru saja sampai di rumahnya, ia membanting tubuhnya itu ke atas kasur empuk di kamarnya, dengan kedua tangannya yang terlentang dengan kakinya yang menyilang
huft..
Fourth membuang nafas, mungkin dirinya lelah, ia memejamkan kedua matanya mencoba untuk tidur dan beristirahat
' fourth istana pasir punya gw dah jadi liat! '
' fourth beliin gw sate, gw laper '
' fourth ayo naik wahana itu! '
' fourth.. gw suka sama lo 'sial. Fourth tidak bisa tidur walaupun sudah mencobanya, kenangannya dengan Gemini ketika mereka masih selalu menghabiskan waktu bersama tiba-tiba terlintas di benak Fourth
jujur Fourth sangat merindukan itu, ia ingin kembali menghabiskan waktu bersama Gemini
" brengsek.. " gumamnya sambil tersenyum menahan sakit di hatinya, dengan air mata yang terus keluar mengalir ke telinganya
perlahan air matanya keluar membasahi pipi dengan matanya yang masih terpejam erat ini menyakitkan, seharusnya Fourth tidak berharap kepada roh..
" hiks.. " suara isakan Fourth mulai terdengar, dirinya sudah tidak bisa menahan tangisannya
" sial.. bodoh banget gw " ucapnya, dengan tangannya yang sedang memegang pangkal hidungnya itu
" gila ini sakit banget "
cklek
pintu kamar Fourth tiba tiba terbuka, membuat Fourth reflek bangun dan menghapus air matanya, ia beralih memandang ke arah pintu itu
" phuwin? ngapain lo di sini? " ucapnya, ketika mengetahui orang yang tiba tiba membuka pintu kamar nya itu
" gw mau nginep boleh? " Phuwin melangkahkan kakinya menghampiri Fourth dan ikut duduk di ranjang milik temannya itu
" lu kenapa phuwin? ada masalah? " kata Fourth dengan nada khawatir ia menatap manik Phuwin
dengan tiba tiba Phuwin menarik tubuh Fourth masuk kedalam pelukannya, ia mengelus belakang kepala Fourth
tentu saja Fourth terkejut, ada apa dengan temannya ini?
" love ga berani ke kamar lo, mangkanya dia telpon gw " ucap Phuwin masih memeluk tubuh Fourth
Fourth merasa sedikit nyaman ketika di peluk oleh temannya, Phuwin benar benar tulus kepada Fourth, ia membalas pelukan Phuwin dengan sangat erat dan kembali menangis di lekuk leher Phuwin, sampai Phuwin merasa baju nya itu basah karna air mata Fourth
" phu gw kangen gemini.. hiks " ucap lirih Fourth, ia melepaskan pelukannya dan beralih menatap kembali Phuwin
" gw ngerti apa yang lo rasain tapi gw ga yakin gw bisa bantu atau ga.. buat sekarang lo bisa nangis sepuasnya, lampiasin semuanya sekarang fourth.. " kata Phuwin masih mengelus punggung Fourth yang bergetar
dan Fourth, dirinya semakin menangis dan semakin deras air matanya keluar, sampai setengah baju Phuwin benar benar basah hanya karna tangisan temannya itu.
30 menit telah berlalu, Fourth sudah lelah dengan acara menangisnya ia memutuskan untuk tidur duluan dan Phuwin yang kini juga sedang mengelus pucuk temannya agar Fourth bisa cepat terlelap
jujur Phuwin tidak tega melihat temannya yang ceria dan malam ini menangis tanpa henti, ia berharap Pond yang dirinya suruh untuk menemui Gemini bisa cepat membantu Gemini agar kembali mengingat Fourth, setidaknya walaupun Gemini tidak bisa mengingat Fourth lagi, lelaki itu bisa cepat membuka hatinya untuk Fourth
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Ghost [end]
De Todokisah si pengusir makhluk yang di pertemukan dengan roh yang terpisah dengan jiwanya selama hampir 3 tahun. " Cium gw lagi plishh " -Gemini " Hantu mesum " -Fourth visual : ~ Gemini Norawit ~ Fourth Nattawat ~ dan aktor lainnya -boys love -mengandu...