02. Night Ride

23 4 1
                                    

────୨ৎ────

"Deal?"

Kedua geng motor ini mengangguk setuju. Taruhan senilai ratusan ribu itu menjadi taruhan termurah mereka.

Pembagian sudah jelas seperti biasa, satu banding dua. Kecuali ketua geng. Cukup tidak adil, tapi mau bagaimana? Geng mereka memiliki jumlah yang sangat berbeda sehingga merumitkan mereka untuk bertanding.

Tapi, itu bukanlah masalah besar.

"Inget, jangan sampai gue ngeluarin duit gara-gara lo kalah." Sakura mengancam Louis yang masih terduduk di bangku panjang pinggir medan balap.

Louis hanya terkekeh kecil. "Who's the hot shot here?" Berlagak keren layaknya seorang pebalap populer yang profesional.

"Fuck you." Sakura kembali ke tengah jalan.

Memang Sakura tidak bermain, tetapi ia ikut taruhan dengan mengandalkan lainnya yang melawan dua orang. Alasannya cukup klasik, karena geng Gama lebih satu anggota sehingga agar adil Sakura harus ikut taruhan.

Cukup tidak adil, tapi sudahlah. Louis menerimanya.

Pertandingan pertama yakni Hafka dengan Dhika dan Bima. Ketiganya memiliki sifat, sehingga mereka tidak akan seganas ketuanya. Itu sebabnya diletakkan di awal.

Sakura berdiri di tengah jalan, antara jalur Hafka dengan Dhika. Ia membawa kain putih. Dengan lentik dan luwesnya, Sakura menggoyangkan kain itu di udara.

1

2

3

Go!

Pertandingan dimulai. Dengan cepat mereka menarik gas sekencang yang mereka bisa. Dengan jarak tempuh sekitar 5km, mereka tidak takut akan ada pengendara lain di area pertandingan mereka.

Jarak ini terbilang jarak yang rendah. Biasanya mereka bisa menempuh hingga lebih dari 5km. Sepertinya ini memang bukan pertandingan besar yang bertaruh nyawa.

Cukup lama mereka menunggu pebalap ini kembali, hingga menit ke tujuh, ketiga pebalap ini kembali dengan Hafka sebagai pemenang. Disusul Bima dan terakhir Dhika.

Tawa remeh terdengar dari geng Louis. "See? How hard you try to beat me, it didn't pay off." Louis berkata kejam ke arah Gama yang sedang menggeram kesal.

Sedikit kesempatan dalam kesempitan, Louis tak lupa memberikan wink sejenak ke arah sang kekasih disayangnya.

"It's not finished yet. Let's see how frustrated you are in the end." Kali ini Gama yang berucap, tak kalah kejamnya dari kekasihnya.

Louis hanya menyunggingkan senyum kecil sembari berkacak pinggang. Memperhatikan dengan serius anak buahnya yang bernama Hafka. Lelaki itu masih dalam masa selebrasinya.

Sakura yang di sampingnya tersenyum sembari berbisik, "Bagus juga akting lo." Dibalas tawa kecil dari Louis, menghilangkan ketegangan di dirinya sendiri.

Kali ini giliran Satya, Arjuna, dan Yudhis yang akan bertanding. Sebelum turun ke area balapan, lebih dulu ketuanya memberikan sedikit refleksi. Entah hanya gimmick atau benar-benar memberikan motivasi.

Layaknya seorang coach yang menasehati anak buahnya —benar-benar seperti pertandingan sungguhan.

Sakura lebih dulu bersiap di tempatnya. Menunggu yang lain bersiap-siap. Kalau ditanya takut atau tidak, sudah pasti dirinya sangat takut. Bayangkan, perempuan sendiri dan berprofesi sebagai aba-aba di tengah jalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Into You | MinwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang