Arthur [ Revisi ]

( chapter 34 )

Maap baru up cayang 😖

HP el ini rusak, jadi di bawa ke konter

Dan baru sekarang siap nya

Lagi pula di dunia ril banyak banget tugasss!!

Rasa nya sangat sangat capekkkk...

Jadi maap ya

Sebagai permintaan maap nya

El double up‼ ➿

Tapi jangan lupa vote dan komen sesudah baca 🙂

Kalo gitu cusss

Tanpa banyak bacot mari kita gas

Ngeng....

****

" ya tapikan itu abang, bukan kita kita " sahut seseorang membuat mereka semua reflek melihat ke arah pintu masuk.

Di sana berdiri bulan dengan seorang laki-laki tinggi yang memiliki senyum ramah dengan rambut blonde nya.

" bah, menyala kakak kuh " sahut zaki dan reza berbarengan.

Bulan tersenyum kecil dan berjalan masuk di ikuti laki-laki di belakang nya tadi.

" tunggu tunggu, jadi kalian akan melangkahi ku? " tanya Arthur membuat mereka semua lagi lagi kompak menoleh ke arah Arthur.

Zaki, reza, dan bulan kompak mengangguk kan kepala mereka dengan semangat.

Arthur menatap datar pemandangan di mana mereka semua asik sibuk berbicara dan saling mengenal, ia di lupakan.

" jangan bilang abis ini haf-"

" halo halo halo~" ucapan Arthur terpotong saat langsung di sahuti oleh sang pemilik nama, di mana hafiz masuk dengan menggandeng seorang laki-laki imut.

Arthur semakin mendatar kan wajah nya, menatap kesal mereka semua.

[ hik (≡^∇^≡) ]

' apa lu hik hik?! " batin Arthur dengan kesal.

[ tidak ada tuan, hanya merasa sangat senang saja. ayokk! Sistem dukung semua pasangan kalian!!
o(〃＾▽＾〃)o ]

' cih, dasar fujo '

[ // duar! (^_^♪) ]

Arthur mengambil semua berkas berkas nya dan segera bangun dari duduk nya untuk ke kamar, ia akan bersiap siap. Ia mau ke tempat ayang, bermanja manja dan melakukan olahraga pasti sangat enak. Apalagi saat ini gerimis.

Arthur melirik sedikit keluarga nya.

" liat saja kalian... "

**

di sebuah cafe yang lumayan sepi, di meja paling belakang nomor 21. Nampak 2 orang laki-laki berbeda usia.

" kok alur nya beda sih?! " tanya pemuda itu pada sang kakak dengan kesal.

" ya mana ku tau" jawab leo dengan kesal, ia tak tau apa apa. Lagian ia juga kesal dengan alur yang sudah keluar dari cerita asli nya.

" cih! " vino hanya berdecih, bangkit dari duduk nya dengan kasar dan segera memesan taxi untuk pergi ke salah satu club.

Ia butuh beberapa botol bir saat ini.

" ck. Dia kira dia aja yang overthinking hah?aku juga, ini juga. Andrian gak ada tuh lirik lirik aku kayak di novel dan dia malah ngehilang, sial! Bagus aku telpon om burhan " leo segera mengambil ponsel nya dan menelpon om burhan.