Adhelia POV
Sial! Hari ini gue telat berangkat sekolah lagi. Ini semua gara-gara gue kesiangan dan yang paling ngeselin kakak tercinta gue yang gantengnya selangit susah banget dibangunin buat anter ke sekolah. Yah sebenernya gue sering dianter jemput sama Mang Kosim, supir keluarga gue yang udah kerja selama 10 tahun. Tapi Mang Kosim gak bisa anter karena anaknya lagi sakit dan harus pulang ke kampungnya. Oke back to the topic, sampai di depan gerbang sekolah yang siap buat di tutup sama Pak Rido satpam sekolah yang botak, gue langsung turun dari motor Kak Keeynan, pamit, cium pipi kakak gue, dan langsung lari secepat yang gue bisa. Bodo amat rambut gue yang udah acak-acakan dan penampilan yang gak karuan, yang penting gue gak dapat hukuman dari Pak Joni guru BK yang galak abis dan suka kasih hukuman yang gak manusiawi karena sialnya hari ini dia yang piket.
Setelah gue sampai halaman sekolah, gue berhenti dulu karena emang saking capeknya lari-larian kaya dikejar setan sampai sesak nafas. Diam sejenak buat mengatur nafas gue yang udah ngos-ngosan dari tadi dan benerin penampilan gue yang berantakan. Setelah itu, gue kembali jalan santai menuju ke kelas. Saat gue sampai di koridor sekolah, tiba - tiba sesuatu menubruk tubuh gue dari belakang sampai terjengkang ke depan. Kampret! Siapa sih jalan gak liat-liat?!
"Aduh...Wooy siapa sih lo? Jalan hati-hati dong! Main nubruk-nubruk anak orang! Sakit nih badan gue!" bentak gue sambil berdiri. Sumpah badan gue sakit banget.
"Maaf. Saya tidak sengaja." ucap suara laki-laki yang terdengar dari arah belakang gue. Otomatis gue balik badan, saat gue lihat wajah dia, ternyata dia cuma menatap dengan wajah datar. Asem banget, itu orang gak ada rasa bersalahnya. Kalau di lihat-lihat penampilannya rapi banget, kemeja panjang warna merah maroon yang lengannya dia lipat sebatas siku, celana bahan hitam, dan rambutnya yang di sisir rapi. Ganteng sih, tapi sayang kelakuannya minus.
"Apa kamu lihat-lihat?! Minggir! Saya mau lewat." Ucapnya dingin sambil berjalan melewati gue dengan santainya. Songong banget sih jadi manusia!
Akhirnya gue jalan sambil mengomel sendiri ke kelas. Sampai di kelas, sudah ada Salsha, Keyra, dan Anggi yang pasang tampang bingung melihat gue jalan dan duduk di bangku sambil mengomel gak jelas. Fyi, mereka adalah sahabat gue.
"Kenapa sih lo, Dhel? Pagi-pagi udah ngomel. Ada masalah apaan pagi ini?" tanya Anggi sambil ngerubah posisi duduknya.
"Pagi ini mood gue ancur. Rasanya pengen mutilasi orang." jawab gue tanpa menatap mereka.
"Buseet! Serem amat lo. Kok bisa sih? Bangun kesiangan lagi?" tanya Keyra yang masih pasang tampang bingungnya yang kalau diperhatikan lucu banget.
"Bukan cuma itu aja, Key. Karena Mang Kosim pulang kampung, jadi gue minta anter Kak Keeynan, tapi dianya susah dibangunin. Terus yang paling ngeselin, waktu gue sampai di koridor, gue nyungsep. Untung gak banyak orang disana, bisa malu gue. Sekarang badan gue sakit." jawab gue sambil menyandarkan tubuh ke bangku hati- hati untuk mengurangi sakit. Bukannya perhatian, mereka bertiga justru menertawakan gue. Kampret bener mereka. Gue sakit sakitan malah diketawain.
"Kok bisa sih lo nyungsep? Hahahahaha-uhuk.. uhuk-" sekarang gantian gue yang tertawa karena lihat Anggi batuk batuk. Kualat kan lo!
Gue mengedikan bahu.
"Tahu, tiba-tiba ada orang main tubruk gue. Sompret tu orang, mana dia minta maafnya gak ikhlas lagi. Habis itu dia cuma pergi gitu aja. Issh! Pengen gue ulek itu muka." Ucap gue berapi api sambil meragain gaya ulek-ulek cantik ala Mpok Yuni penjual gado-gado depan sekolah."Siapa sih?" tanya Keyra yang mulai penasaran.
"Gak tahu. Gue gak pernah lihat dia sebelumnya. Dia juga gak pake seragam sekolah sini."
"Apa dia yang tadi lo omongin ya, Key?" tanya Salsha ke Keyra yang cuma pasang tampang yang sama sekali gue gak ngerti. Gue mulai penasaran maksudnya si Salsha apaan yak?
"Omongin apaan sih? Dia siapa? Hah?" tanya gue.
"Itu loh, Dhel. Guru bahasa Inggris baru yang gantiin Sir Martin. Kata Keyra sih itu adiknya Pak Arvel. Yakan Key?" kata Anggi yang dibalas Keyra dengan anggukan.
Fyi..Pak Arvel itu guru matematika di sekolah gue yang usianya masih muda. Dia jadi idola para guru dan siswi di sekolah ini. Tapi dia galak banget, hobinya ngehukum murid. Ajaibnya,..dia pacar Keyra sahabat gue. Kagetkan?? Gue juga awalnya kaget. Apalagi Keyra bilang Pak Arvel itu romantis, unyu, bla bla bla. Ck, padahal kalau di sekolah kaya anak setan, kalau tahu ada murid gak ngerjain tugas..beeeh. Itu anak bakal abis sama Pak Arvel.
Oke sekian.
"Wooy ngelamun aja lo. Gurunya udah dateng tuh." teriak Salsha di dekat telinga gue sambil nunjuk ke depan yang bikin gue hampir terjengkang ke belakang saking kagetnya.
"Apaan sih lo. Kaget tau!" kata gue ketus sambil membenarkan posisi duduk. Gue melihat arah yang ditunjuk Salsha tadi. Benar aja dia yang menubruk gue di koridor sekarang jadi guru bahasa Inggris di sekolah gue?! For God Shake! Ini kenapa gue sial banget sih hari ini!
"Key-"
"Good morning class!"
Aaah elaah ganggu acara gosip gue aja nih."Morning, Sir!" jawab anak-anak serempak dengan semangat yang sebenernya didominasi suara cewek yang seakan-akan terdengar dibuat-buat. Bahkan mereka sudah pasang tampang terpesona ke arah guru baru itu. Idiiiih!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Love [KaryaKarsa dan KBM]
Teen FictionAwalnya Adhelia hanya gadis SMA yang sama sekali tidak tertarik dengan namanya cinta. Padahal tak jarang teman-temannya berganti pasangan. Sampai ketika datang guru Bahasa Inggris baru yang menggantikan gurunya yang sedang menjalani pendidikan dan m...