*:..。o○ ○o。..:*
Waktu demi waktu berlalu, namun langit tak menunjukkan senja keoranyean. Melainkan warna keabu-abuan disertai gemuruh yang menggelegar. Langit seakan tahu perasaan laki-laki bersurai blonde itu saat ini.
Kini disinilah laki-laki bersurai blonde itu berada. Ruangan bernuansa putih disertai bau obat obat yang menyengat.
Iris merahnya senantiasa tertuju pada seorang gadis yang masih setia menutup matanya.
Perasaannya berkecamuk, marah, khawatir, gugup, menyesal itu yang dia rasakan."(Name)... Maaf... Maaf telah melukaimu" Ucap katsuki lirih dan tertunduk.
Katsuki's side on
'Apa yang telah kulakukan... (Name)... Dia terluka karenaku. Dasar katsuki bodoh! Bodoh! Bodoh!
Arghh!! Sialan! 'Katsuki's side of
"Tak apa katsuki... Lagipula sekarang aku baik-baik saja kan? " Ucap (name) dengan senyum tipisnya.
"(Name)?! " Pekik katsuki yang terkejut dan lanjut menatap (name), ia tak sadar bahwa (name) telah sadar sedari tadi.
"Ya. Ini aku, jangan-"
Belum selesai dengan perkataannya, (name) justru dikejutkan dengan katsuki yang tiba-tiba saja memeluknya.
Pelukan itu begitu erat, seakan
mencegahnya untuk pergi jauh."Aku tak apa katsuki, aku hanya kelelahan kok." Ucapku sembari menyisir lembut surai blonde itu.
"Maaf... "
"Jangan khawatir padaku, aku kan kuat " Ucapku sembari meringis bangga.
Beberapa waktu berlalu, kini (name) dan Bakugo dalam perjalanan pulang. Kebetulan rumah mereka searah.
Tiba-tiba gemuruh datang dan disusul dengan hujan yang cukup deras.
Dan sialnya aku tak membawa payung.
Namun aku tak merasakan tubuhku basah, saat aku menoleh kebelakang, aku melihat katsuki berdiri dengan satu buah payung yang dia gunakan untuk memayungiku."Katsuki, kenapa hanya aku yang dipayungi? Kau juga harus pakai payungnya, jika tidak kau akan demam."
"Tak apa, kau saja yang pakai payungnya"
Aku ingin memaksanya untuk memakai payungnya juga, tapi aku tahu dia itu anaknya keras kepala. Jadi, dia pasti akan menolaknya mentah-mentah.
"Terimakasih telah mengantarkanku, katsuki. Dan juga, ayo masuk dulu dan keringkan badanmu."
"Tidak, terimakasih. Aku akan langsung pulang. " Ucap katsuki sembari mulai berjalan lagi.
"Katsuki! Setidaknya pakai payungmu ini"
Katsuki tak merespon dan tetap melanjutkan jalannya ."Hah... Pasti dia akan demam besok. " Ujarku yang menyerah dengan sikap keras kepala nya itu.
Dan benar saja keesokan harinya Katsuki demam.
"Katsuki, ingin ke UKS saja? " Tanyaku
"Tidak" Jawabannya singkat.
"(Name) berikan tanganmu" Pinta katsuki.
(Name) pun memberikan tangannya pada katsuki. Kemudian katsuki menggenggam erat tangan (name).
"Katsuki. Serius tak ingin ke UKS saja? " Tanya (name) khawatir.
Katsuki menggeleng sebagai jawaban tidak.
Helaan nafas keluar dari mulut (name), ia masih tak habis pikir dengan kekasihnya itu, mengapa ia begitu keras kepala? Jujur, terkadang (name) bingung bagaimana dirinya bisa jatuh cinta pada bom berjalan ini.
"Kats, aku ingin ke toilet" Ucap (name)
"Hm, jangan lama lama" Jawab katsuki sembari melepas genggamannya pada (name)
"Baik tuan"
Sebenarnya (name) tidak pergi ke toilet, melainkan ke ruang guru untuk menemui Aizawa sensei dan meminta izin untuk katsuki pulang duluan ke asrama.
Dan Aizawa sensei pun menyetujuinya, bahkan ia juga mengizinkanku untuk pulang duluan dan merawat katsuki.Setelah meminta izin pada Aizawa sensei, aku berjalan kembali ke kelas, namun sebuah suara dari toilet membuat langkahku terhenti.
"Haha. Dasar monster. Modal quirk kuat saja sombong. Lagipula, bagaimana (name) bisa menjadi kekasihmu? Apa kau mengancamnya? " Ucap salah satu gadis.
"Orang sekasar dirimu ingin jadi hero nomor 1? Lawakan macam apa ini?" Ucap gadis lainnya.
Mereka semua tertawa, tawa merendahkan mereka bagai tombak penghancur yang siap menghancurkan impian siapapun.
Katsuki hanya tertunduk, ia malas untuk menghadapi para kroco ini. Terlebih lagi seragam miliknya basah karena ulah para kroco ini.
Salah satu dari perundung ini akan menyerang katsuki, namun keempat perundung itu tiba tiba saja basah kuyup.
Ulah siapa lagi kalau bukan (name)."Hoi! Apa yang kalian lakukan hah?! Apa kalian cari mati? " Ucap (name) dengan emosi yang meledak-ledak layaknya bakugo.
"Sialan! Kau membuat bajuku basah! "
"Lalu? Aku harus apa? Menyucikannya untukmu? " Ucap (name) nada mengejek.
"Lihat saja nanti, kau akan kubalas! Ingat itu!"
Para perundung itu kini telah pergi, hanya ada katsuki dan aku yang masih berada di toilet.
"Kats? Kau baik-baik saja? " Tanyaku sembari menggunakan quirk ku untuk mengeringkan baju katsuki.
"Tak apa"
"Serius? " Tanyaku untuk kedua kalinya sambil menggandeng katsuki ke kursi depan toilet.
Katsuki hanya berdeham. Kemudian kami pun duduk di kursi itu.
"(Name), apa... kau terpaksa menerimaku sebagai kekasihmu? "
Aku tertegun dengan pertanyaannya, sekejap aku teringat dengan pertanyaan perundung tadi.
'Lagipula, bagaimana (name) bisa menjadi kekasihmu? Apa kau mengancamnya?'"Tentu saja tidak, apa ini karena perundung tadi? "
Ia hanya diam, dan ketebak itu benar. Dasar para bedebah sialan.
"Gadis gila, dari mana kau? Bukannya ingin ke toilet? "
(Name)'s side on
Padahal dia baru saja memanggilku dengan namaku, sekarang jadi gadis gila lagi (╯︵╰,)
(Name)'s side of
"Sebenarnya aku pergi menemui Aizawa sensei untuk meminta izin dirimu pulang duluan ke asrama. Maaf membohongimu. "
"Oh. Tak apa. "
'Uh, aku merasa bersalah karena bohong padanya. '
"Tunggu, kenapa kau ada di toilet? "
"Aku mencarimu gadis gila, kau terlalu lama, jadi kupikir terjadi sesuatu padamu. "
"Mm, maaf "
"Hm"
Katsuki kini bersandar di bahu kananku dan menggenggam tanganku, kemudian memejamkan matanya. Sebenarnya aku cukup terkejut karena gerakan tiba-tiba itu.
*:..。o○ ○o。..:*
Hallo •^•
Maaf ya baru update :]
Jadi, gimana kesan chapter ini? Aneh? Ga nyambung? Jelek?
Maaf ya kalau jelek atau ga sesuai ekspetasi kamu T^TSebenarnya rada mati topik si, bingung juga ngatur kalimat sama alurnya...
Tapi aku usahain biar ga aneh •v•Dah gitu aja si dariku T-T
Sampai jumpa di next chapter
Bye bye >o<
KAMU SEDANG MEMBACA
me and you [readers and bakugo katsuki]
Fiksi RemajaHanya menceritakan keseharian (name) dan Bakugo Katsuki di UA dan dunia heronya. ◆Cerita ini tidak mengikuti alur manga ataupun animenya ◆Bersifat fiksi ◆Cerita ini dari haluan author ◆Update ga nentu ◆Picture from pinterest ◆Bahasa yang digunakan...