06 : trauma

223 28 6
                                    

Skip

keesokan harinya.. phuwin masih di posisi yang sama.. di kamarnya tapi dengan tubuh yang tidak tertutup apapun..

Keduanya tanpa rasa bersalah meninggalkan phuwin seorang diri di rumah ini dengan segala rasa sakit yang tertinggal di tubuhnya.

Phuwin sedari tadi menatap kosong pintu kamarnya yang terbuka itu,dia tidak berkedip sama sekali.. melainkan dia menitikkan airmatanya secara berulang dengan perasaan yang..

Tiba² seseorang yang membantunya kemarin dan merawatnya sepenuh hati kini muncul di balik pintu dengan segala kepanikan saat apa yang dia lihat sekarang ini adalah.. phuwin yang sudah tidak mengenakan apapun..

Sebelah tangannya menjuntai kebawah dengan kedua kaki yang terbuka lebar.. tatapannya kosong dengan deraian airmata yang terus mengalir membasahi pipinya..

Phuwin tidak bereaksi apapun ketika pond datang menghampiri nya dengan perasaan sesal karna terlambat membantunya..

Phuwin terus menatap kosong pintu itu tanpa berkedip..

Sedangkan pond..

Kakinya melemas melihat phuwin yang seberantakan ini menatap kosong dirinya yang terus berdiri di ambang pintu tanpa melakukan apapun.

Phuwin juga tidak bereaksi apapun.. dia seakan mati rasa tapi dalam hatinya dia harus berusaha menerima dan mewajarkan semua yang terjadi dalam hidupnya sekarang ini..

"hikss.."

Ya.. pond menangis..

Dia menangis karna perasaannya semalam tentang phuwin berubah menjadi nyata sekarang..

Harusnya dia menentang semua permintaan phuwin yang terus memaksa dirinya untuk mengantarnya pulang ke rumah ini..

Kakinya berjalan perlahan menghampiri phuwin dengan sejuta rasa sakit saat melihat dirinya yang benar² terluka di atas kasur itu..

Dia berjongkok tepat di hadapan wajah phuwin yang masih menatap kosong arah pintu itu seperti kehadiran pond di hadapannya ini tidak pernah tampak dimatanya sekarang..

Tangan itu mengusap lembut kepalanya dan membenarkan posisi rambut yang sangat berantakan agar sedikit rapih.

Perasaannya ikut sakit melihat phuwin yang tidak bereaksi apapun lagi terhadap sentuhan² halus dirinya.

Pond tahu.. ini bukan ranahnya untuk membantu orang asing yang baru saja di temui untuk permasalahan pribadi yang sekejam ini..

Tapi.. dia tidak bisa membiarkan manusia lemah begitu saja untuk hidup sendirian di tengah semua bahaya yang mengintai dirinya.

"Phuwin.." suaranya sangat bergetar..

hatinya ikut merasakan luka yang sangat besar membombardir dirinya ketika melihat keadaan phuwin yang terkulai mengenaskan di atas tempat tidur ini.. tanpa reaksi apapun..

"Kenapa semuanya jadi kayak gini Phu.."

Pond tidak lagi melanjutkan kata²nya karna.. dia tidak bisa menahan airmata yang terus keluar saat menatap phuwin dalam keadaan yang seperti ini..

Pond menggenggam tangan phuwin yang menjuntai kebawah dengan hati² dan disaat itu lah phuwin mulai sadar dari lamunannya dan menatap pond..

Pond semakin meremas halus telapak tangan phuwin dengan perasaan yang menggebu-gebu di hatinya..

"Lo ikut gue pulang ke rumah ya sekarang..??"

Keduanya saling menatap satu sama lain dengan perasaan perih yang semakin menyayat hatinya.. phuwin kembali menitikkan airmata itu dengan halus dan memperkuat genggaman tangannya dengan perasaan takut..

love that almost died🥀 [pondphuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang