Ch 7

756 14 2
                                    

Saat ini Dani sedang terjebak di dalam tubuh yang tidak ia ketahui karena baju yang ada di lemarinya pun sudah bukan bajunya lagi melainkan baju perempuan.

Dani berdiri di depan cermin, bingung dengan tubuh perempuan asing yang kini menjadi miliknya. Dia menyadari bahwa pakaian yang dia pakai juga berubah menjadi pakaian perempuan yang tidak dikenalnya, menambah rasa kegalauan dan ketidaknyamanan. Dia tahu bahwa satu-satunya cara untuk mengembalikan tubuhnya adalah mencari tahu siapa pemilik tubuh ini.

Namun, saat dia hendak keluar kamar, rasa canggung menguasai dirinya. “Aku nggak bisa keluar seperti ini,” pikirnya. Dani merasa tidak nyaman dengan penampilannya yang baru dan takut jika ada orang lain yang melihatnya.

Dani merasa tidak nyaman dengan penampilannya yang sekarang. Dia tahu dia harus menemukan cara untuk kembali ke tubuh aslinya, dan satu-satunya petunjuk yang dia miliki adalah tempat di mana dia menemukan onesie itu. Namun, dia tidak bisa keluar rumah dengan penampilan seperti ini.

Dengan cepat, Dani membuka lemari dan mulai mencari jaket atau pakaian apa pun yang bisa menutupi tubuhnya. Setelah mengaduk-aduk beberapa pakaian perempuan yang tidak dikenalnya, akhirnya dia menemukan sebuah jaket oversized yang cukup besar untuk menyamarkan bentuk tubuhnya yang sekarang. Jaket itu sedikit kebesaran, tapi setidaknya bisa membuatnya merasa lebih nyaman saat keluar.

Setelah memastikan jaket itu menutupi dirinya dengan baik, Dani membuka pintu kamar perlahan dan mengintip ke luar, memastikan tidak ada orang di rumah yang bisa melihatnya. Rumah sepi, dan Dani tidak mendengar suara apa pun, jadi dia mengambil kesempatan itu untuk bergerak cepat. Dia berjalan perlahan, berusaha tidak menarik perhatian, dan keluar dari rumah secepat mungkin.

Di luar, Dani merasa sedikit lega karena tidak ada yang melihatnya. Namun, rasa cemas masih menghinggapinya, mengingat dia harus segera menyelesaikan masalah ini. Dia tahu dia harus kembali ke tempat di mana dia pertama kali menemukan onesie itu.

Dani berjalan cepat menuju lokasi itu, sambil terus mengawasi sekelilingnya, berharap tidak ada yang memperhatikan. Setelah beberapa menit, dia tiba di tempat tersebut di pinggir jalan, di mana dia pertama kali melihat onesie tergeletak.

Saat Dani sedang berdiri di pinggir jalan, kebingungan mencari petunjuk, tiba-tiba dia melihat sesuatu yang membuat jantungnya berdegup kencang. Di kejauhan, dia melihat seseorang berjalan dengan linglung dan sosok itu adalah dirinya sendiri, tubuhnya yang asli!

Tubuhnya tampak kebingungan, seolah-olah mencari sesuatu atau seseorang. Tanpa berpikir panjang, Dani langsung berlari menuju tubuhnya itu. Semakin dekat dia mendekat, semakin jelas terlihat wajah yang dulu dia lihat setiap hari di cermin, tetapi sekarang terasa begitu asing.

"Hei! Tunggu!" teriak Dani, suaranya terdengar aneh di telinganya sendiri karena nada yang sekarang lebih lembut dan feminin. Tubuhnya yang asli berhenti sejenak, menoleh ke arahnya dengan ekspresi bingung.

Ketika Dani akhirnya tiba di hadapan tubuhnya, dia melihat ke dalam matanya sendiri dan mata itu memancarkan ketakutan dan kebingungan yang sama seperti yang dia rasakan. "Loh tubuhku" tanya tubuhnya dengan suara yang familiar namun aneh karena keluar dari mulutnya sendiri.

Dani mencoba menenangkan diri sebelum menjawab. "Iya ini tubuhmu. Aku terjebak di tubuh ini karena onesie itu. Kamu harus percaya padaku, kita harus bertukar pakaian untuk kembali ke tubuh kita masing-masing."

Tubuhnya menatapnya dengan cemas, dan Dani bisa merasakan rasa takut yang dipancarkan dari orang yang kini menghuni tubuh aslinya. "Aku... aku nggak tahu apa yang terjadi. Aku cuma ingat tiba-tiba berada di tubuh ini, dan aku nggak tahu gimana caranya kembali," jawab tubuhnya, terdengar putus asa.

Dani menyadari bahwa solusi cepat mungkin ada di depan mata. Onesie itu masih ada di jok motornya. Dengan perasaan terburu-buru dan sedikit cemas, Dani segera mengambil keputusan.

"Onesie itu masih ada di jok motorku," kata Dani cepat. "Kita nggak punya banyak waktu. Kamu harus pakai onesie itu sekarang juga."

Tubuhnya yang sekarang dihuni oleh orang lain tampak bingung, tapi melihat keseriusan di wajah Dani, dia akhirnya mengangguk setuju. "Oke, aku akan coba. Semoga ini berhasil."

Mereka berjalan cepat menuju tempat Dani memarkir motornya. Tanpa membuang waktu, Dani membuka jok motor dan mengeluarkan onesie itu, lalu menyerahkannya kepada orang yang kini berada di tubuh aslinya.

"Pakailah ini. dengan memakai onesie yang sama, kita bisa membalikkan semuanya," ujar Dani, berharap ini akan berhasil.

Orang itu mengambil onesie dari tangan Dani, merasa sedikit canggung tapi sadar bahwa ini mungkin satu-satunya cara. Dia pun mulai mengenakan onesie itu di tempat yang agak tersembunyi di samping motor.

Saat ritsleting onesie ditarik hingga ke atas, tubuh Dani yang sebelumnya mulai bergetar halus, seperti ada sesuatu yang aktif di dalamnya. Dan perlahan-lahan, perubahan mulai terjadi. Tubuh Dani dan tubuh perempuan itu mulai merasakan sensasi aneh, seperti terseret ke arah masing-masing, sebelum akhirnya kembali ke tempat yang seharusnya.

Dani merasa tubuhnya mulai terasa lebih benar kembali ke bentuk dan rasa yang sudah sangat dikenalnya. Sementara itu, tubuh perempuan yang tadi dia huni kembali ke bentuknya yang asli, bersama dengan orang yang ada di dalamnya.

"Maaf ya, membuat mu kerepotan" Ucapku.

"Iya, gpp tapi kok bisa jadi gini" Ucap perempuan itu.

"Tapi jangan kasih tahu siapa siapa ya, aku tuh punya kekuatan untuk menukar bagian tubuh dengan cara pakai pakaian orang lain" Ucapku.

"Oh, jadi karena kamu pakai onesie aku jadi kamu berubah jadi aku dan aku jadi kamu" Ucap Dani.

"Iya hehe, maaf ya sudah bikin kegaduhan" Ucapku.

Beberapa hari pun berlalu, saat aku di sekolah Dina meminta ku untuk tukeran badan. Namun saat aku menggunakan bajunya, tidak bisa berubah lagi. Aku berpikir kekuatan untuk menukar bagian tubuh mungkin sudah habis atau tidak ada. Malamnya aku mendapatkan mimpi didatangi oleh diriku dari multiverse lain seperti pertama kali diriku di beri kekuatan itu. Dia bilang bahwa aku tidak aka bisa memakai kekuatan itu lagi karena sudah dipakai sampai batasnya.

End.

Disclaimer hanya cerita fiksi, dan gambar hanya ilustrasi.

Dari MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang