[normal romance/ no 17+]
(Up seminggu sekali)
Delynn. Seorang mahasiswa yang terpaksa tinggal jauh dari orang tua nya karna kuliah. Delynn berasal dari keluarga menengah karna tak terlalu kaya tapi bisa membiayai delynn dengan lancar. Walau begitu d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hoammm......"
"Eh, kenapa aku udah ada di kamar?" Tanya Lily ke dirinya sendiri.
"Bentar, KOK AKU BAU ALKOHOL?!!!" Teriak Lily ketika menyadari bau alkohol. (Kok tau? 🤨)
"RAMBUT AKU BERANTAKAN BANGET!!" LANJUT NYA.
"KENAPA BISA JADI KAYAK GINI??!!!"
Lily pun mengecek jam di ponsel nya yang tergeletak di nakas.
"Jam tiga malam, aku bener bener gatau apa yang aku lakuin semalem" monolog Lily mencoba mengingat ingat apa yang ia lakukan semalam dan apa yang terjadi sampai sampai ia tergeletak di kasur dengan bau alkohol yang menyelimutinya.
"OH IYA! DELYNN!!" Lily langsung membuka ruang chat nya bersama delynn. Ia masih mencoba untuk mengingat kembali kejadian di malam itu, bagaimana bisa dia melupakannya?!! Walaupun jam telah menunjukkan pukul tiga malam Lily memutuskan untuk tetap menelpon delynn dan menanyakan apa yang terjadi.
Tuttt.... Tuttt.... Tutt.....
"Halo?"
"Halo Del, aku mau tanya sesuatu"
"Eh iya Lily, kamu mau tanya apa?"
"Aku kemarin malam gak inget apa apa, terus bangun bangun aku udah berantakan banget. Jujur aja kamu apain aku?!"
"S-serius, aku gak ngapa ngapain kamu ly. Justru aku yang harusnya tanya gitu"
"L-loh, apa maksud kamu? Udah jelas jelas aku disini yang tak inget apa apa"
"Udah deh, daripada gini terus mending kamu istirahat. Nanti pagi aku bakal jemput kamu di fakultas dan aku bakal ceritain apa yang terjadi"
"Oke, kamu harus jelasin se jujur jujurnya"
"I know, sekarang istirahat dulu ya. Good night"
Tut Tut......
Telepon terputus sepihak dan Lily langsung melempar hape nya ke sembarang arah. Ia merebahkan tubuhnya kembali dan mengusap kasar muka nya.
"Ahhh sialll!! Baru pertama kali jalan malah jadi gini!!" Erang Lily sembari mengusap kasar mukanya.
Entah kenapa Lily merasa ingin keluar dari kamar. Jujur ia sangat merasa jenuh. Ia memilih untuk masuk ke kamar Trisha untuk sekedar melihat adik kesayangannya itu.
