Flames Of The Cold Hatred

306 20 0
                                    

Pada zaman dahulu kala terdapat dua Kerajaan yang selalu berselisih, yaitu Kerajaan Bara dan Kerajaan Salju.

Kedua Kerajaan itu selalu berselisih dalam hal apa pun, mulai dari bidang pertanian hingga pemerintahan.

Suatu hari Raja Kerajaan Bara yang bernama Blaze tengah berkuda di hutan dan melihat permaisuri Kerajaan Salju sedang mencari bunga dengan didampingi dayang dan pengawalnya.

Permaisuri Kerajaan Salju itu bernama Solar. Solar mencari bunga untuk dirangkai bersama temannya yang akan mengunjunginya beberapa hari lagi dari negeri seberang. Sebenarnya ia bisa memerintahkan dayang untuk mencarikannya, tapi ia memilih melakukannya sendiri.

Kecantikan sang permaisuri membuat Blaze langsung jatuh cinta. Ia bertekad untuk merebut Solar dari Ice, sang Raja Kerajaan Salju yang merupakan musuh abadinya. Tak lama setelahnya peperangan pun berlangsung.

Blaze dan pasukannya berhasil menerobos pertahanan Kerajaan Salju dan menculik Solar dari Kerajaan itu. Ice tidak dapat melakukan perlawanan dengan maksimal setelah mengetahui bahwa istrinya ditawan oleh Kerajaan Bara karena takut keselamatan istrinya terancam.

Ice terus mengirimkan mata-mata ke Kerajaan Bara untuk membawa Solar kembali, tapi belum berhasil. Peperangan berlangsung selama berbulan-bulan. Di tengah peperangan, tiba-tiba terdengar kabar dari mata-mata yang dikirimkan Ice bahwa Solar melarikan diri dari Kerajaan Bara.

Ice segera memerintahkan beberapa pengawalnya untuk mencari Solar dan menguatkan perlawanan. Akhirnya ia berhasil mengalahkan Kerajaan Bara dan melenyapkan nyawa Blaze yang menjadi musuh abadinya. Namun meskipun perang telah berakhir, Ice masih belum mendapatkan kabar tentang keberadaan Solar.

Istrinya bagaikan hilang ditelan Bumi dan Ice terus mencarinya seperti orang gila. Suatu hari Ice pergi berburu ke hutan untuk mengalihkan rasa sakit dan jenuhnya karena istrinya masih menghilang. Ia melihat semak-semak yang bergerak dengan waspada sambil mengarahkan busurnya, kemudian melesatkan anak panahnya.

Crep!

"Akh!"

Ice terkejut begitu mendengar suara yang sangat familiar baginya setelah melesatkan anak panahnya. Ia segera menghampiri semak-semak dan hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"So-Solar?! Kenapa bisa ...." Ice tidak menyangka bahwa apa yang ada di balik semak-semak itu bukan rusa atau ular, melainkan orang yang dicarinya selama ini dan dalam keadaan hamil.

"Yang Muli ... a ...." Solar pun jatuh terkulai dengan panah menancap di dadanya.

Ice syok sekaligus khawatir setengah mati karena panah yang tidak sengaja mengenai Solar mengandung racun aconite. Ia biasa mengoleskan racun itu pada anak panahnya saat berburu maupun berperang.

Ia segera membawa Solar pulang. Beruntungnya Solar tidak terlambat mendapatkan pengobatan sehingga nyawanya masih bisa diselamatkan dan tidak membahayakan kandungannya. Ice terus menunggu Solar di sampingnya sambil menggenggam tangannya.

Ia senang telah dipertemukan kembali dengan istrinya, tapi ia muram saat memikirkan anak yang dikandung Solar. Tidak mungkin jika anak yang dikandung Solar adalah anak kandungnya, mengingat kurun waktu perang terjadi hingga Solar menghilang dan ditemukan olehnya hari ini dengan usia kehamilan yang sudah memasuki 9 bulan.

Ia yakin bahwa anak yang dikandung Solar adalah anak Blaze yang telah dikalahkannya. Memikirkan bahwa anak yang dikandung Solar adalah anak Blaze membuatnya geram dan meraih anak panahnya tanpa sadar. Namun ia segera menepis pikiran-pikiran yang memperburuk suasana hatinya dan mendorong keinginan membunuhnya, kemudian keluar dari ruangan tempat istrinya terbaring untuk menenangkan dirinya.

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang