5. Putuskan.

19 8 3
                                    

🌔BUONA LETTURA.🌖

Keesokan paginya.

Fairy terbangun, gadis itu menyesuaikan pandangan matanya ke sekeliling ruangan.

Gadis itu mengusap pelan matanya, ia mencari-cari sosok Abang yang tidak ada di dalam ruangan itu.

Namun, gadis itu mendengar gemercik air yang berasal dari kamar mandi kamar tersebut.

Tanpa bersuara, Fairy bangkit dan turun dari kasur, lalu gadis itu melangkah keluar dari kamar tanpa berpamitan terlebih dahulu.

Fairy berjalan menuju ka kamarnya.

Sesampainya di kamar.

Fairy dikejutkan oleh sang Adek berserta sang Ibu asuhnya yang sedang berkerumun di depan lampu tidur miliknya.

Fairy akhirnya memberanikan diri untuk berucap dan bertanya.

"Ibu, Lusi, ngapain kalian di sana?" Tanya Fairy.

Gadis itu berhasil membuat sang Adek dan Ibu asuhnya berbalik menghadap ke arahnya.

"Kakak, aku sama Ibu, tadi nemu ini di beberapa ruangan," balas Lusi.

Sang Adek merentangkan tangannya dan memperlihatkan benda-benda kecil berwarna hitam gelap dengan bulatan berwarna merah di tengah-tengahnya.

Fairy mengangkat alisnya, ia mendekat dan melihat ke arah benda tersebut.

Kamera cctv mini serta perekam suara mini, ya itulah barang yang di temukan oleh Lusi.

Fairy membulatkan matanya, ia dengan segera menampar tangan sang Adek, sehingga benda-benda tersebut berjatuhan ke lantai, setelah itu Fairy menginjak-injak hingga benda itu hancur.

"Eh kak, kenapa di injak? Memangnya itu apa?" Tanya Lusi dengan wajah bingungnya.

Tanpa menjawab, Fairy menarik perlahan tubuh sang Adek serta Ibu asuhnya menjauh dari lampu tidurnya.

Fairy mematikan lampu, ia membalikkan lampu tersebut, lagi dan lagi, gadis itu menemukan benda yang sama.

Lusi dan Luna terkejut, dua perempuan itu baru mengerti kalau benda tersebut adalah kamera cctv mini serta perekam suara.

Fairy mendekat ke arah Lusi dan Luna, ia melihat-lihat ke sekeliling, lalu perlahan ia membisikkan sesuatu ke kedua perempuan itu.

"Aku minta tolong ke Ibu dan kamu Dek, buat cari benda seperti ini lagi ke seluruh sisi kamar, cari di tempat-tempat kecil seperti di bawah lampu tadi," bisik Fairy ke masing-masing telinga dua perempuan itu.

Ke dua perempuan itu mengangguk mengerti, mereka mencari lagi benda yang sama seperti yang diperintahkan oleh Fairy.

Fairy kembali keluar dari kamar, namun saat ia membuka pintu, muncul lah sosok laki-laki tinggi, lebih tinggi darinya.

Rema, sang Abang muncul dihadapannya itu.

"Dek, ada apa? Kok kayak buru-buru gitu?" Tanya Rema sambil melihat wajah sang Adek yang sedang panik.

Kita Dan Bulan Februari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang