[Tensura X Magic Academy Genius Blinker] Rimuru Returns with a new identity

Bab 1: " Blink"

Ship: [ Rimuru x Hong Bi-yeon ] [Rimuru x Aiselle] [ Rimuru x Flame]

Kenangan menyerbu pikiranku bagaimana ombak.

'Bu, kalau aku besar nanti, aku pasti jadi penyihir!'

Aku langsung tahu. Itu adalah kenangan Baek Yu-seol.

Dengan kata lain, karakter 'Baek Yu-seol' dalam game Aether World, yang memiliki nama yang sama dengan 'aku' yang sebenarnya.

'Ya. Kamu akan mampu melakukannya.'

Di dunia Aether World di mana segalanya ditentukan oleh sihir, mereka yang bukan penyihir tidak punya pilihan selain hidup sebagai petani kelas terendah.

Keluarga Baek Yu-seol persis seperti itu.

Lahir dan dibesarkan di antara ibu dan ayah yang tidak bisa mempelajari sihir, Baek Yu-seol bermimpi menjadi seorang penyihir di tengah kemiskinan yang parah.

Orangtuaku berhemat dan menabung mati-matian untuk membeli buku-buku sihir bekas yang mahal untukku, dan aku mendedikasikan diriku untuk belajar sampai mataku berdarah.

Namun kemudian, sebuah kelemahan fatal ditemukan dalam diri saya.

'D-Dokter… Anda mengatakan anak saya mengalami Sindrom Kebocoran Mana…?'

Tidak dapat menyimpan mana di dalam tubuh… Konstitusi terkutuk bagi seorang penyihir, Sindrom Kebocoran Mana.

Sebuah konstitusi yang sangat langka hingga tampaknya terjadi sekali dalam satu abad, sayangnya, menimpa saya.

Walaupun aku ingin mengutuk dunia, aku tidak menyerah pada impianku untuk menjadi penyihir.

Bahkan dengan Sindrom Kebocoran Mana, aku bisa menggunakan satu mantra dengan bebas, dan itu adalah mantra 'Blink'.

Sejak hari itu, saya mulai berlatih di Blink…

"Haah!"

Aku terengah-engah, mengangkat tubuh bagian atasku secara tiba-tiba, dan pikiranku menjadi jernih.

“Aduh…”

Sakit kepala yang berdenyut-denyut. Rasa sakit itu muncul karena proses mendorong ingatan yang menyerbu ke salah satu sudut pikiranku.

'Brengsek…'

Nama saya di dunia nyata adalah Baek Yu-seol.

Dan karakter yang saya besarkan dalam game Aether World juga bernama Baek Yu-seol.

Tetapi saya dapat dengan jelas membedakan bahwa saya yang sebenarnya dan karakter game Baek Yu-seol adalah orang yang berbeda.

… Atau mungkin bukan. Apakah mereka berdua adalah aku?

'Apa-apaan…?'

Ketika aku membuka mata dan melihat sekeliling, aku mendapati diriku terbaring di sebuah gubuk yang setengah runtuh.

Papan-papan tua itu berderit tertiup angin musim dingin lalu patah dengan suara retak.