1. the bad day

164 37 6
                                    

"Baik aku akan ke sana" Ravin langsung menyambar jaketnya dan memesan taksi online. Tak peduli ini sudah pukul 11 malam. Yang penting bosnya itu aman, bisa-bisa ia jadi pengangguran jika ada sesuatu yang terjadi dengan bosnya itu.

••••••

Ravin mengedarkan pandangannya mencari sosok sang bos yang kabarnya tengah mabuk berat di sebuah bar mewah di kota itu. Akhirnya ia dapat menemukan pria yang akrab dipanggil Jeffrey itu. Disampingnya ada seorang pria yang sering ia lihat mengunjungi bos-nya.

"Bawalah dia, aku masih mau bersama dengan gadis-gadis ku" ucap pria itu sembari mencumbu bibir jalang yang duduk di sampingnya.

"Dimana mobilnya?"

"Bawa saja dia ke hotel, jangan pulang atau besok dia akan ditemukan di peti mati" ucap pria itu abai. Ia mengambil jaketnya dan memberikan sebuah card key ke Ravin.

"Ini kamar hotelnya" Ravin hanya menghela nafas. Tidak Jeffrey, tidak temannya sama saja. Sama-sama tidak berperikemanusiaan. Ravin pun mencoba untuk membawa tubuh besar Jeffrey untuk berdiri. Sungguh, Jeffrey benar-benar besar, karena tubuh pria itu lebih besar dari Joshua.

"Dia masih sadar, hanya tidak bisa menyetir mobil saja" ucap pria itu ketika Ravin sudah mulai menyeret tubuh besar bos-nya itu. Jeffrey benar-benar berat, apalagi dengan tubuh yang sempoyongan itu, pria itu sulit diatur.

"Kamu cantik, seperti Ravin" Ravin menatap sang bos bingung. Sejak kapan bos nya itu memujinya cantik? Tapi ia tak ambil pusing, toh memang wajar orang mabuk suka berbicara aneh.

Ravin sudah berhasil menidurkan Jeffrey di kamar hotelnya. Ia juga sudah melepaskan kemeja pria itu karena pria itu mengeluh tubuhnya panas. Padahal suhu tubuh pria itu normal.

"Huh merepotkan, untung saja kak Josh ga suka mabuk seperti kembarannya" gumam Ravin setelah berhasil menggantung kemeja dan meletakkan sepatu bos nya itu dengan aman.

"Sweetie, don't leave me please" Ravin melebarkan matanya ketika menyadari ada yang memeluknya dari belakang. Jeffrey? Jeffrey memeluknya dengan sangat erat? Bahkan pria itu mencium lehernya??

"Pakk lepas!!" Ravin memberontak di dekapan pria itu. Tapi Jeffrey tak kehabisan akal. Dia justru membawa Ravin berbaring di bawahnya.

"Manis, you look like the person I love, but unfortunately he already has a boyfriend, but karena kamu mirip jadi aku bersama mu saja" Jeffrey berbisik pelan. Ravin sedikit tersentil dengan ucapan bos nya. Jadi selama ini ia mirip dengam orang yang disukai bos nya??

Ravin berkali-kali mencoba memberontak namun kekuatannya memang tak sebanding dengan Jeffrey. Ia harus pasrah dibawah Jeffrey malam itu. Menghabiskan malam panjang dikungkungan pria yang sudah ia anggap sebagai calon kakak iparnya.

••••••

Seorang pria terbangun mendapati dirinya tengah memeluk seseorang. Tunggu, ia tak asiny dengan aroma tubuh ini. Ia membuka matanya dan menatap siapa yang berada di pelukannya.

'Ravinn?!' - batin Jeffrey. Matanya melebar kala mengetahui siapa yang berada di pelukannya. Ia membuka selimut dan melihat tubuh mereka yang tanpa sehelai benang. Jeffrey menelan ludahnya, Ravin akan membencinya nanti.

Jeffrey memegang pipi Ravin dan mencoba membangunkan pemuda itu. Setelah beberapa kali percobaan, Jeffrey berhasil membangunkan Ravin. Pemuda itu memalingkan wajahnya tak ingin melihat wajah Jeffrey. Hal itu membuat rasa bersalah di hati pria itu semakin besar.

Forever Young [Jaeren] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang