✨Foul✨

117 8 0
                                    

Gawin pulang tergesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gawin pulang tergesa. Mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Menembus antrian kendaraan yang melambat ke tepian. Gawin terbuai suasana, sampai lupa waktu. Malam itu dirinya tenggelam, terlalu asik dengan teman-temannya. Berpesta semalam suntuk, merayakan berakhirnya semester, menandakan dimulainya liburan musim panas.

Gawin sedikit panik ketika sadar waktu hampir menunjukkan tengah malam. Dirinya semakin dibuat resah saat membaca pesan dari kekasihnya di group chat. Gawin lupa waktu. Tetapi setidaknya Gawin tidak mabuk. Karena ia tahu dirinya harus mengemudi pulang. Gawin sangat bertanggung jawab.

 Gawin sangat bertanggung jawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gawin mengendap, membuka pintu rumah besar itu sepelan mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gawin mengendap, membuka pintu rumah besar itu sepelan mungkin. Berjalan masuk setenang air. Berusaha sebaik mungkin untuk tidak menimbulkan suara di tengah kegelapan. Langkah demi langkah ringan memasuki ruang utama. Gawin tahu cobaan terberatnya adalah ketika nanti mencapai kamar tidur. Gawin hanya takut bila kekasihnya itu memarahinya.

Gerakan Gawin terhenti, ketika cahaya lampu menyilaukan kedua netranya. Mendapati Podd yang bersandar di area dapur dengan segelas air mineral di tangannya dan Joss yang duduk tenang dengan satu tangan menyandar di kepala sofa ruang tengah. Seluruh gerakan Gawin terhenti. Hanya mampu menatap bergantian kedua kekasihnya dengan senyum kikuk.

"Gawin.."

"Mas, Gawin minta maaf. Gawin gak sadar udah malem"

"Kak Jossie, maaf Gawin lupa ngabarin", potong Gawin segera sebelum Podd melanjutkan ucapannya dan sebelum Joss mulai berkomentar juga. Tak ada yg bersuara. Suasana canggung ini membuat Gawin resah. Berdiri tak tenang di antara kedua kekasihnya yang mungkin akan meledak suatu waktu akibat dirinya sendiri.

Gawin perlahan berjalan mendekati Podd yang ada di dapur. Berdiri di hadapan yang lebih tua, menatapnya dengan mata memohon dan senyum semanis gulali. Sementara Podd justru asik menyesap air di gelas yang digenggamnya. Melirik yang lebih muda sambil menghabiskan air hingga tak tersisa.

Gawin menatap balik tiap gerakan Podd. Hingga ketika Podd meletakkan gelas di atas meja dapur, Gawin limbung. Tubuh Gawin didorong dari belakang. Siapa lagi pelakunya bila bukan Joss. Kedua tangan Joss menumpu pada meja dapur. Memerangkap kekasih kecilnya di antara tubuh Joss dan Podd yang masih bersandar di meja dapur.

Punggung Gawin menghangat. Joss menempelkan dada bidangnya erat. Memaksa Gawin jatuh ke dalam pelukan Podd di hadapannya. Gawin terlampau panik. Kedua tangannya bertumpu pada dada bidang Podd. Mendorongnya, berusaha membuat jarak. Podd menerima tubuh kekasih kecilnya dengan tangan terbuka. Merengkuh pinggang ramping Gawin agar tubuhnya mendekat.

"K-Kak Joss", suara Gawin bergetar. Menegur yang lebih tua karena perbuatannya. Hanya dehaman yang Gawin terima. Bergetar rendah di telinga Gawin. Membuat sekujur tubuhnya merinding.

"Kak.. G-Gawin bilang kan gak boleh.."

"Udah lewat seminggu"

"Hah?"

"Kamu bilang satu minggu", Joss dengan sengaja berbisik di telinga Gawin, yang lagi-lagi membuat kulitnya meremang. Tidak salah. Gawin memang mengatakan larangan tersebut berlaku untuk satu minggu. Keduanya menepati janji dan mampu menahan diri. Artinya Gawin harus memaafkan Podd dan Joss terkait masalah sebelumnya.

"Ta-tapi.."

"Adek kenapa pulang malem gak ngabarin rumah?", Gawin mendongakkan kepalanya menatap Podd yang bertanya – memotong sanggahan Gawin.

"Gawin.. Gawin lupa..", cicit Gawin, hampir tak terdengar. Menatap Podd dengan mata bulat lucunya, berharap Podd luluh. Namun, sepertinya sia-sia. Gawin justru dibuat kaget dengan rasa menggelitik di lehernya. Lagi-lagi itu Joss.

✨kindly hit the vote✨      👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨kindly hit the vote✨
      👇

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang