Buru-buru Gawin merapikan buku dan laptopnya ketika dosen mata kuliah hari ini menyatakan kelas berakhir. Tak sempat berpamitan dengan teman-temannya, Gawin bahkan langsung menghilang tak berjejak. Berjalan tergesa di lorong universitas menyusuri pemuda dan pemudi yang berbincang, menuju parkiran. Tak membuang banyak waktu, Gawin segera menyalakan mesin mobilnya dan melesat memecah jalanan. Langit kala itu biru bercampur jingga, menciptakan gradasi elok sore hari.
Tujuan utamanya adalah rumah, namun ia harus mampir sebentar ke pasar swalayan, membeli bahan makanan untuk memasak makan malam. Gawin yang akan memasak hari ini. Troli yang Gawin dorong hampir penuh. Entah semua bahan ia masukkan saja ke dalam. Gawin berencana memasak makanan spesial, walau kemampuan memasaknya tidak seberapa.
Gawin memarkirkan kendaraannya di garasi. Kedua tangannya penuh dengan plastik berisi sayur, daging, bahkan buah. Segera Gawin membuka pintu rumah besar itu. Masuk dengan wajah kelewat bersemangat – tidak sabar.
Segera setelahnya, Gawin langsung meletakkan kantung-kantung itu di kitchen island. Menumpahkan semua isinya dan memilah bahan-bahan yang akan ia gunakan. Beberapa Gawin simpan di dalam lemari pendingin untuk digunakan nanti. Gawin mengenakan apron yang sangat jarang ia kenakan. Kemudian mengambil alas untuk memotong dan sebuah pisau.
Di sebuah dapur mungil berpendar hangat, Gawin bergerak tenang seperti tarian yang sudah terlatih. Sinar matahari keemasan menerobos masuk, memantul indah. Menerangi suasana dengan kehangatan lembut yang mencerminkan rasa gembira dan menggebu tak sabar.
Hari ini istimewa, Podd dan Joss berjanji akan makan malam di rumah dan Gawin yang akan memasak. Gawin akan memasak hidangan yang cukup sederhana – risotto jamur yang lembut dipasangkan dengan salad segar. Bahan-bahan telah disiapkan di meja, masing-masing dipilih dan dipersiapkan dengan hati-hati.
Dimulai dengan memanaskan sedikit minyak zaitun di wajan. Minyak itu berkilau saat Gawin menambahkan bawang bombay dan bawang putih cincang halus yang sudah ia siapkan tadi. Aromanya memenuhi seisi dapur.
Kemudian Gawin mengaduk bawang hingga layu, lalu menambahkan beras arborio. Saat Gawin menuangkan sedikit susu, suara mendesis terdengar lembut nikmat. Gawin terus mengaduk, sampai susu diserap oleh beras. Secara bertahap, ia menambahkan sendokan kaldu ayam hangat, hingga nasi matang dan lembut.
Dengan setiap adukan, Gawin berharap keduanya akan menyukai masakan yang Gawin buat sepenuh hati. Saat risotto mendekati kesempurnaan, ia menyiapkan salad — campuran sederhana dari daun hijau, tomat ceri, dan alpukat. Gawin menatanya dengan hati-hati, warna-warna cerah nan segar dan renyah begitu cantik di dalam mangkuk besar.
Setelah semua disiapkan, Gawin mengatur meja makan, meletakkan alat makan dengan rapi dan gelas-gelas cantik. Meluangkan waktu sejenak untuk mengagumi hasil karyanya yang tidak seberapa. Tak lupa Gawin merapikan dapur dan mencuci alat masak yang ia gunakan untuk berperang. Membersihkan setiap sudut sampai bersih mengkilat.