SMA Budi Pekerti, Jakarta tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan besar yang akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan, terkhusus persiapan akhir ujian sekolah bagi kelas 12 yang akan dilaksanakan satu bulan lagi.
Kini, Keisha berada di perpustakaan dengan tumpukan buku di atas mejanya. Keisha adalah salah satu siswa berprestasi, terlebih lagi Keisha selalu juara umum di sekolahnya. Tak heran kalau disetiap ujian, Keisha selalu menyempatkan datang ke perpustakaan untuk mencatat materi-materi tambahan.
Tetapi, kali ini berbeda. Keisha yang biasanya menulis banyak materi hingga berlembar-lembar, kini bukunya masih kosong dan tak ada satupun huruf ataupun angka tertulis dibukunya.
"Kei, kamu kenapa sih senyum-senyum terus dari tadi?" Tanya Laras dengan nada berbisik.
Flora Larasanti adalah sahabat Keisha sejak mereka masih di bangku SMP. Laras memiliki paras cantik, bertubuh tinggi dan ramping bak model. Banyak laki-laki selalu mengajaknya berkencan tetapi, tak ada satupun yang memikat hati Laras.
Mereka berdua memiliki kebiasaan yang berlawanan. Keisha selalu menyukai sesuatu yang bersifat retro alias jadul, sedangkan Laras lebih menyukai hal-hal yang lebih modern dan stylish. Seperti sebuah magnet, yang berlawanan justru itu yang menyatukan kedua kutub. Sama seperti Keisha dan Laras.
"Tidak ada, kok" Jawab Keisha terkejut dan mulai menulis beberapa kalimat dibukunya.
"Ada apa sih? Akhir-akhir ini kamu itu sering senyum-senyum gak jelas tau. Cerita dong!" Pinta Laras dengan nada manja.
"Sepertinya aku sedang jatuh cinta, Ras" Mulai Keisha dengan malu-malu.
"Hah, jatuh cinta? Sama siapa, Kei?"
"Dengan laki-laki yang orang tuaku jodohkan"
"Jodohkan? Kamu dijodohin sama siapa Kei? Ganteng gak, keren gak?"
Keisha tersenyum kembali, kini pipinya sudah seperti tomat, merah merona.
"Udah pasti ganteng 'kan? Lihat noh pipi kamu udah merah" Goda Laras sambil terkikik pelan.
"Namanya Andra Nathan. Dia tampan, tinggi, berhidung mancung, matanya indah. Aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, Ras" Kata Keisha menceritakan pertemuan pertamanya dengan Nathan.
"Kapan kalian ketemu pertama kali?"
"Mungkin tiga minggu yang lalu dan aku belum bertemu dengannya lagi setelah itu"
"Pasti si Nathan Nathan itu langsung suka sama kamu, 'kan. Secara kamu itu cantik!"
"Sayangnya tidak, Ras. Dia bilang, dia sudah punya pacar dan dia juga sangat menyayangi pacarnya" Jawab Keisha dengan wajah sendu.
"Hah udah punya pacar? Terus orang tuanya tau gak soal ini?"
"Aku juga belum tahu, Ras. Katanya, Nathan akan bilang kepada orang tuanya tapi, aku belum tahu bagaimana kelanjutannya" Jawab Keisha yang kini hanya menunduk melihat bukunya yang hanya bertuliskan beberapa kalimat.
"Nih dengerin aku!" Ucap Laras sambil memegang kedua pundak Keisha untuk berhadapan dengannya.
"Kalau Tuhan udah menyatukan kalian berdua, gak akan ada yang bisa misahin kalian termasuk pacarnya si Nathan itu. Fighting, Keisha!" Sambung Laras menyemangati Keisha.
Keisha hanya tersenyum mendengar perkataan Laras yang tulus menyemangatinya. Tetapi, hati tidak bisa dibohongi, Keisha tetap tidak ingin terlalu berharap berlebihan dengan perjodohan ini. Kalaupun cintanya hanya bertepuk sebelah tangan, hal itu tidak akan masalah bagi Keisha.
🍂🍂🍂
Nathan merupakan ketua BEM di kampusnya, Universitas Independent, Jakarta. Sebagai seorang ketua BEM, Nathan selalu disibukkan dengan berbagai kegiatan-kegiatan besar yang diadakan oleh kampusnya, salah satu kegiatan terdekat adalah PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru).
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KEISHA & NATHAN
Short Story‼️TINGGALKAN JEJAK SETELAH BACA Keisha Margaretha, seorang gadis yang masih berusia 18 tahun menerima perjodohan yang orang tuanya lakukan untuknya. Menurutnya, hal itu adalah hal yang terbaik untuk dirinya dan masa depannya hingga pada pandangan pe...