3 - PERSIAPAN

73 49 39
                                    

Setelah menjalani beratnya ujian akhir sekolah, akhirnya semua siswa kelas 12 dinyatakan lulus dari SMA Budi Pekerti, Jakarta. Hari ini sedang diadakan acara 'Pentas Seni & Perpisahan Kelas XII SMA Budi Pekerti Jakarta Angkatan 50'.

Gedung aula SMA Budi Pekerti sudah di penuhi oleh siswa-siswi kelas 12 yang duduk di barisan depan, serta orang tua siswa-siswi yang turut diundang dalam acara ini duduk di barisan belakang. Terlihat pula keluarga J. Mahendra sudah duduk dengan rapih menikmati setiap acaranya.

🍂🍂🍂

Nathan sedang mengendarai mobil mewahnya menuju salah satu sekolah yang diperintahkan oleh Rossa, Mamah kesayangan Nathan.

"Iya, ini Nathan lagi di jalan, Mah" Sahut Nathan kepada Rossa lewat telepon yang disambungkan ke headset.

"Kamu kenapa telat bangun sih, sayang? Udah jam berapa ini nanti acaranya keburu selesai"

"Nathan banyak tugas, Mah, jadi semaleman begadang"

"Ya sudah! Hati-hati di jalan. Pokoknya kamu langsung ke sekolah Keisha gak boleh mampir kemana-mana, ya!" Pinta Rossa lalu mematikan teleponnya.

Benar saja, Rossa meminta Nathan untuk datang ke acara Perpisahan Keisha di sekolahnya, tetapi karena banyaknya tugas dan kegiatan untuk acara PKKMB membuatnya terlambat bangun karena begadang.

Dibalik itu semua, Nathan sebenarnya malas untuk sekedar datang ke acara yang bukan acaranya apalagi harus bertemu kembali dengan Keisha setelah dua bulan lebih lamanya belum bertemu kembali sehabis acara reuni SMP Ayahnya.

🍂🍂🍂

"Baiklah Bapak, Ibu serta Anak-anakku sekalian. Seperti biasa, sekolah akan mengumumkan siapa siswa dan siswi berprestasi dengan nilai tertinggi pada angkatan tahun ini" Ucap bapak Kepala Sekolah SMA Budi Pekerti.

"Kamu pasti salah satunya, Kei" Ucap Laras yang duduk di sebelah kiri Keisha.

"Belum juga diumumkan, jangan berlebihan, Ras" Sahut Keisha tersenyum sambil memukul pelan lengan Laras.

"Baiklah, untuk siswa dengan nilai tertinggi jatuh kepada... Joshua Wicaksana dari kelas XII IPA 2" Ucap bapak Kelapa Sekolah dan disambut riuh tepuk tangan dari seluruh orang-orang yang hadir.

"Selanjutnya, siswi dengan nilai tertinggi jatuh kepada... Keisha Margaretha dari kelas XII IPS 1" Tepuk tangan terdengar begitu riuh mengiringi langkah kaki Keisha menuju atas panggung.

"Selamat kepada kalian berdua. Semoga ilmu yang didapat terus ditanam dan menuai hasil yang baik kelak, doa dari Bapak!" Nasehat dari bapak Kepala Sekolah kepada Keisha dan Joshua.

Keisha dan Joshua mendapatkan sertifikat penghargaan serta piala sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang didapatkan. Kemudian, bapak Kepala Sekolah mempersilahkan perwakilan antara Keisha dan Joshua untuk berpidato.

"Keisha saja, Pak. Saya gak pandai ngomong, saya pandainya menghitung saja" Jawab Joshua sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan disambut tawa renyah dari para penghadir.

"Baiklah kalau begitu, Keisha silahkan sampaikan pidato mu kepada teman-teman dan para orang tua yang hadir, ya!" Ucap bapak Kepala Sekolah mempersilahkan.

Keisha kini berdiri di atas podium untuk memulai pidatonya kepada seluruh orang yang hadir. Saat melihat seisi gedung, tak sengaja mata Keisha berhenti kepada sosok laki-laki yang duduk bersama keluarganya. Betapa terkejutnya Keisha bahwa Nathan ternyata menghadiri acara perpisahannya setelah hampir dua bulan lebih mereka tidak bertemu.

TENTANG KEISHA & NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang