Seorang gadis tengah berlari di sebuah lorong menuju unit kesehatan sekolah,wajah khawatir serta peluh keringat menyertai gerak langkahnya.
"Karel" Panggil nya setelah berhasil membuka pintu UKS
"Shh...Karin" Ucap seorang lelaki bernama Karel yang berusaha bangkit untuk dapat duduk diatas brangkar
"Kenapa bisa gini? Udah diobatin belum? Masih ada yang sakit? Atau perlu kita pergi ke dokter? " Pertanyaan secara bertubi-tubi dilayangkan oleh karina
"Sayang...aku gak papa liat ini luka kecil aja" Ucap lembut karel menenangkan kekasihnya yang sangat khawatir padanya
"Sampe keringetan gini,kamu lari lari?" Karina menganggukkan kepalanya dengan wajah khawatir masih terpatri
"Minum dulu yah?" Tawar karel
Karina menggelengkan kepalanya dengan tangan yang mengusap luka pada wajah karel.
"Aku obatin dulu" Tangan kecil karina mengambil beberapa obat yang dibutuhkan untuk mengobati luka karel
"Sayang aku gak papa"
"Selalu ngenyel,habis ini jelasin semuanya sama aku" Karel hanya tersenyum mendengar nya
"Kalo sakit bilang yah" Ucap karina dengan tangan yang telaten mengobati luka luka pada wajah kekasih nya itu
"Nah udah selesai" Ucap karina dengan menyimpan kembali alat alat kesehatan itu pada rak yang ada
"Aku sayang kamu" Ucap tulus karel dengan seketika pun karina menatap mata karel "Aku juga" Jawab gadis itu dengan senyumnya
Karel melingkarkan tangannya pada pinggang karina dengan wajah yang ia simpan di ceruk leher sang kekasih.
"Kenapa hm? Tiba tiba manja gini" Ucap karina dengan usapan lembut pada rambut karel
"Kamu pernah berpikir bakal ninggalin aku gak?" Pertanyaan yang diucapkan karel itupun seketika membuat karina terdiam sebentar
"Pernah" Jawab karina
"Se-Seriusan?" Wajah kaget karel sangat lah terpancar saat jawaban dari karina terdengar di telinganya
"Dengerin dulu,waktu awal pacaran aku sempet berpikir bakal ninggalin kamu kalo kamu melanggar satu hal yang gak aku suka yaitu selingkuh"
"Aku gak bakal selingkuh dari kamu,aku juga gak berani dan buat apa aku nyari yang lain kalo kamu aja udah sempurna"
"Haha iya deh,ini masih mau pelukan gini?" Karel hanya menjawabnya dengan anggukan kepala yang lucu
"Nanti ada yang liat loh masa ketua Laskar yang disegani ini punya sifat manja kek anak kecil"
"Biarin,nanti kan aku gk bisa manja-manja sama kamu"
"Mau kemana emang?"
"Biasa ke markas sama anak anak,boleh yah?"
"Boleh asal jelasin dulu hal yang udah bikin pacar aku ini luka luka"
Masih dengan pelukannya karel menjelaskan semua hal yang terjadi pada dirinya hingga membuat sang kekasih khawatir.
"Kamu tahu jordi anak IPS itu?" Karina menganggukkan kepalanya "dia suka sama kamu,tapi aku gak suka terus dia bilang kalo semisal kamu harus buat dia terus dia bilang lagi dia bakal jadiin kamu pemuas dia,aku emosi dong aku hajar lah dia nah si jordi juga hajar aku bareng anak anak yang lain terus aku luka luka deh"
Karina sempat terkejut mendengar cerita dari karel pasalnya lelaki itu siap terluka untuk dirinya.
"Sayang,dengerin aku terimakasih kamu udah bela aku dari omongan jordi tapi untuk nantinya kamu jangan anggap serius omongan dia apalagi sampe luka luka gini,karena kenyataannya aku bakal sama kamu sampai kapanpun" Ucap tulus karina dengan tangan yang masih mengusap lembut rambut karel
"Jangan pernah tinggalin aku yah,selalu ada di samping aku" Ucap karel dengan suara yang lembut membuat karina membalas pelukannya
"Sampai kapanpun hanya kamu rel,gak ada yang bisa gantiin posisi kamu di hati aku" Dalam hati karina
"Kuharap aku bisa bersamanya tuhan sampai selamanya hingga harapan dan apapun yang kami inginkan dapat dicapai bersama" Dalam hati karel
"I love you karina" Karina pun tersenyum dan membalas nya "I love you to Karel"
Kasih sayang adalah bahasa universal yang mampu menembus batasan hati dan perasaan, hingga sampai kapanpun kasih sayang itu akan selalu menyertai hidup mereka.
"Dia adalah terang di hidupku
Dia yang selalu menguatkanku,bila jatuh dan terjatuh lagi."
-Anji
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjaga Hati
Teen FictionKepergian sosok terkasih membuat siapapun akan terpukul. Harapan,cinta dan kasih sayang yang dibangun mengiringi kepergiannya dan sampai kapan diriku atau bahkan dirimu dapat melupakannya dengan mengukir perjalanan baru bersama sosok yang dapat ber...