Happy Reading 🖤
Jangan lupa tekan tombol ⭐
____________________________________________________________
Beberapa anggota dari sebuah geng motor yang bernama Garza itu sedang berada di markas malam ini, ucapan dari ketua mereka menjadi topik utama pada malam ini.
"Kata bang Okta akhir-akhir ini dia ngerasa ada yang aneh." ucap Gio membuka topik.Ucapannya barusan membuat atensi seluruhnya tertuju pada cowok itu."Maksut lo aneh gimana?" tanya Jeno tak paham.
"Dia ngerasa ada yang mantauin dia di Aussie." jawab Gio cowok itu kemarin diberi tahu oleh Okta sendiri melalui telepon.
"Masa iya sih, Axaverus punya mata-mata di sana?" duga Beben.
"Bisa jadi." celetuk Opik.
"Tapi nggam mungkin sih menurut gue." ujar Jeno merasa tak yakin bahwa tindakan Axaverus segitunya.
"Udahlah gue juga udah suruh bang Okta buat hati-hati." kata Gio yang diangguki yang lainnya.
•>•>•>
Di meja makan rumah bergaya American classic yang mewah itu semua anggota rumah kecuali para pegawainya dan putra pertama sedang menikmati hidangan makan malam.
"Alza mana Bun?" tanya Hengki yang melihat Alza tak ikut makan malam dengan mereka.
"Keluar Pa." jawab Karina Bunda Alza.
"Kenapa ngga makan?" tanya Hengki lagi biasanya jika dia sedang di rumah akan makan malam bersama, jika tidak pada saat Alza pergi dan dirinya pergi.
"Aku udah suruh Pa, tapi Alza nggak mau." jawab Bunda yang tadi sudah membujuk Alza tapi tetap tidak mau.
"Dasar anak keras kepala!" kesal Hengki.
"Udah lah Pa, nanti Bunda bujuk lagi." Karina coba menenangkan suaminya.
"Takut dia sakit, Bun!" khawatir Hengki.
"Papa tenang aja, nanti Bunda bawain makanan buat Alza." Bunda menenangkan Papa Alza.
"Bunda mau lagi!" seru Zilva menunjuk sepiring udang goreng crispy buatan Bunda nya.
"Iya sayang."
Di sisi lain Devan, Beni, Arka, Wisnu, Carlos , Alza , dan Willy sedang berada di Markas. "Buah melon buah apel, lo kenapa bos?" tanya Beni bernada pantun.
"Gue semprot muka lo pakai pilok ya, Ben!" ancam Devan seraya mengangkat pilok itu ke arah Beni, cowok itu sedang menambah grafiti di dinding markas.
"Muka nya di tekuk mulu, naon kang?" Wisnu pun ikut bertanya.
"Lo tuh jawir ngga usah sok-sokan sunda!" protes Willy yang sedang memakan kacang.
"Urusan campur campur lo apa?" seru Wisnu.
"URUSAN LO APA CAMPUR CAMPUR!" seru Beni, Willy, dan Devan bersamaan membuat Wisnu menutupi kedua telinganya menggunakan tangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALZARDA
Teen FictionEND! Don't copy my story! Alzarda Calvin Afriano seorang cowok yang lahir dari keluarga bermarga Afriano, Ayahnya memiliki banyak cabang perusahaan hingga Luar Negeri. Dia pewaris utama dari Afriano Company, namun hal itu bukan keinginan dari Alzar...