KEANLIN!

01. muak!

Seseorang tak sengaja menatap dari kejauhan sosok gadis yang tengah berjalan sendirian dan tak menyadari keberadaannya, dia... Gracia Kelin Arunika gadis berumur 17 tahun menatap kosong tanpa memperhatikan disekitarnya dia terus berjalan dengan pikiran kosong seakan hujan lebat itu tak terasa dingin dikulitnya yang hanya ditemani remang² lampu jalanan, sepi, sunyi, gelap.

Dari kejauhan seseorang bergumam tanpa mengalihkan pandangannya.
"Duh, dia manusia bukan si? Apa dedemit kok gak ada takut-takutnya, apalagi ini masih waktu maghrib,"

Setibanya didepan ruko tutup Kelin terkejut, terlihat 2 pria yang berjalan ke arahnya, Kelin dengan pelan-pelan melihat ke arah sekitar. Dan... hanya  ada 3 orang salah satunya dia sendiri, tak sadar mereka semakin mendekat.

"Ehhh ada cewe nih? Sendiri lagi gas kali bro?" tanya 1 pria kepada temannya.

"Hujan ya neng? temenin kita lah semaleman biar anget gak kedinginan," tanya temannya ke Kelin.

Diam, kelin hanya menatap kosong kedua preman itu seraya mengambil sesuatu dari saku jaketnya.

Dorrrrr!
Dorrrrr!!!

2 peluru panas melesat cepat ke dada mereka hingga meregang nyawa. Tampak mereka berusaha teriak namun nyawa telah menghilang begitu saja, tanpa meninggalkan jejak sedikitpun Kelin berlalu meninggalkan mayat tersebut.

Disisi lain seseorang yang sebelumnya mengekori Kelin pelan-pelan dari kejauhan dan melihat kejadian tersebut membulatkan matanya bukan main.
"Lo ada masalah apa si? Sampe gak mikirin diri sendiri udah gitu nyawa orang juga, tapi gakpapa gue tutup mulut kok cukup gue yang tau ya nggak?" gumam pria itu lagi.
"Untung tadi gue gak nawarin tumpangan coba kalo nawarin ditembak juga si gue," sambungnya seraya meringis geli.

......

Pria tersebut terus mengikuti Kelin hingga sampai depan gerbang rumah mewahnya, hingga punggungnya sudah tak terlihat lagi.

"Kamu gakpapa aku gak papa," gumamnya sambil tersenyum.

Ia pun pergi dari tempat itu.

"Bu, Kelin pulang!" teriaknya sembari menekan bel rumah.

"Kenapa malem banget? Ini jam berapa?" tanya ibunya seraya berkacak pinggang.

"Masih jam 7 kok, tadi Kelin main dulu ke rumah temen eh tau nya nanggung abis maghrib aja pulangnya," dusta Kelin.

"Ini bukan masalah malem si, tapi kamu basah kuyup sampe pucet gini, emangnya Kean gak jemput?"

Terdiam, padahal Kelin lupa dengan hal yang membuatnya tidak sudi untuk diingat.

"Kenapa Lin? Ibu ngga mau Kean keterlaluan sama kamu ya, sudah ibu bilangin juga," sentaknya, menghembus nafas kasar.

"Hm, Kelin ke kamar dulu ya. Dingin loh," elaknya.

Tanpa menunggu jawaban dari sang ibu, Kelin bergegas menaiki anak tangga dan segera mengganti pakaian di kamarnya, dia menatap cermin keadaan seragam yang acak-acakan merasa bukan seperti dirinya. Kelin menatap ponsel banyak spam call yang dia abaikan.

Whatsapp

Om Keaannn❤️🐊

[Sayang, maafin om ya tadi gak jadi jemput]

[Sayang]

[Sayang, bales chat om kan udah dijelasin lo,]

Kelin kembali menutup ponsel rasanya muak, mau gimana lagi dia beralasan sepertinya lebih baik biarin saja dari pada membalas hal tak penting itu.

Flash back

Dikejadian tadi sore Kelin sedang berjalan ke alfamart terdekat karena ia berpikir kalo KEANDRA AKARTAMA pria berumur 25 tahun yang ber status pacarnya itu masih dalam perjalanan untuk menjemputnya, tetapi sesemesta berkata lain, semeseta tidak berbohong, didepan parkiran terlihat 2 sejoli. Ya, pacarnya dengan perempuan itu lagi, bukan selingkuhan, bukan temannya juga. Rasa ingin melabrak, mempermalukan mereka Kelin urungkan, seringainya mengatakan 'sepertinya main darah lah yang kalian inginkan?' Jangan pernah membuat lava Kelin terbakar.

Flash onn

'Aku dimatamu itu apasi? Kamu ngeliat aku ada gak si, kamu berani ngebiarin aku?Hmm, we're playing darling'
Batin Kelin sesak rasanya menangis pun tak akan mengubah apa-apa.

#huaaaaa gimana gesss
#janlup vote nya cantikkkk gantenggg💋🥰
Gaaasss lagii gk nihhhh😫😫
Maap ya kalo kurang seruuuu
Btwww makasihh buat yang udaahh mampir, support, baca, vote ceritakuu🥰💋😘😘