berbeda..

7 1 0
                                    

   Pagi kedua yang serupa tapi dengan keadaan yang berbeda,aku terbangun karena mencium aroma makanan yang sangat harum masuk dalam hidungku, pagi yang tak pernah aku rasakan,pagi terasa berbeda,tapi aku masih bersikap biasa-biasa saja pas waktu itu.

  seira sedang memasak sup ayam,itu pengalaman pertama aku terbangun dengan  keadaan begini,Aku menghampirinya dan bertanya padanya dengan heran "Apa yang kau lakukan pagi ini untuk menganggu tidur ku..." Ucapku sambil menuju ke wastafel untuk cuci muka.

Dan Seira menjawabnya dengan agak kesal sambil memegang centong sup yang dia gunakan "Aku bikin sup... Om mau coba engga sup buatan ku..." Ucap seira  sambil memberikan mangkok kepada ku.

Aku agak kaget mendengar dia memanggil ku Om,soalnya saat aku bertemu dengan murid Sma seperti seira mereka seperti kurang hajar di depan ku,Mungkin karena dia menghormati ku karena aku membiarkan dia tinggal di rumah ku.

Setelah makan aku langsung pergi kerja saat itu,dan pada waktu itu aku bekerja lembur karena harus memeriksa barang yang sudah kadaluarsa saat itu.

Dan aku pulang agak terlambat,tapi aku tidak ingat ada seira di rumah, akibat setelah aku pulang,aku hanya membawakan satu makanan hanya untuk diriku sendiri, mungkin itu tidak menyinggung perasaannya,tapi pada waktu itu aku merasa tidak enak.

Akhirnya aku pulang dengan hanya membawakan 1 pori makanan saja.

Aku mengetuk pintu, dan seira membukakan pintu untuk ku sambil menyambut dengan ramah. Aku tidak pernah dalam keadaan begini saat aku sudah keluar kota untuk mencari kerja. Dan pada waktu itulah dia menyebutku bagaikan aku adalah suaminya.... Atau... Lebih dari itu...

Memang benar,dia tampak tidak keberatan saat aku hanya membawakan hanya satu makanan,Atau mungkin dia berpikir itu hanya untuk diriku dan tidak membelikan untuknya.

Pada saat itu,aku berpikir untuk memberikan makanan itu padanya,dan aku akan makan sup buatannya yang masih tersisa banyak,tampak tak di sentuh sekali pun, hanya berkurang sedikit untuk diriku di pagi hari tadi.

Aku bertanya pada seira " Seira... Kamu ada makan hari ini..."  Ucapku sambil membuka panci yang berisi sup buatan seira yang masih banyak.

Dan jawaban seira membuat perasaan ku campur aduk, Sedih...Marah...Kesal...Dan rasanya tangis secara tiba-tiba turun secara perlahan, Kata yang di ucapkan seira ialah

  "Makan...? Emang aku boleh makan sup itu...?, aku takut kamu akan mengusir ku karena aku memakan makanan malam mu..."    Di saat itu aku langsung menyuruh seira untuk memakan apa yang aku bawa saat itu, Nasi kotak yang berisi Sup daging Dengan tambahan tahu.

Dan aku akan makan sup yang telah dia buatnya tadi pagi,Kami makan bersama,Dan seira tampak sangat lahap memakan itu, mungkin dia menyukainya atau mungkin dia sangat kelaparan.

Setelah kami Selesai makan aku mengajaknya mengobrol,dan aku bertanya kenapa dia tidak memakan sup yang telah dia buat.

Dan seira menjawab dengan agak gugup di depan ku,dan sambil agak murung "Dulu di tempat dulu aku menumpang di rumah seorang laki-laki,aku memakan makanan yang ada di kulkas,dan saat dia pulang,aku langsung di teriaki dan di marahi,dan dia mengusirku..."

Mendengar itu aku yang merasa aku perlu memberitahunya  "Kamu boleh makan makanan yang ada di rumah ini, dan tidak akan yang melarangnya,dan untuk bahan masakan aku akan membelikannya dan kamu memasaknya... Mengerti...!!"

Seira mengiyakan perkataan sambil menganggukkan dan sambil tersenyum. Aku tidak tahu,bahwa itu adalah senyuman tulusnya... Atau senyuman Paksaan.

Beberapa saat kemudian kami tidur,dan seira masih tidur di di lantai dengan berlapis tikar,aku tidak tahu dia merasa nyaman atau tidak,tapi dalam lubuk hatiku aku merasa kasihan,saat melihat dia tidur,tampak seperti orang kesepian yang di khianati seseorang. Rasa ingin mengangkatnya ke kasurku dan aku yang akan tidur di lantai, tapi rasa takut dan malu masih menyelimuti ku,dan semalaman aku hanya melamun semalaman dan memandang langit-langit kamar.

hidup yang berubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang