kesalahpahaman..

4 1 0
                                    

   Aku menarik kata-kata ku,aku kira ibuku akan tinggal di sini beberapa hari, tapi... Ibuku malahan ingin tinggal bersama ku berapa bulan, mungkin itu bukanlah hal yang buruk tapi.... Aku tidak percaya ini akan berjalan dengan lancar...

Aku dan seira sudah tinggal bersama selama beberapa minggu,dan di tambah ibuku yang ingin tinggal di apartemen ku selama 3 bulan, membuat ku harus mempersiapkan semuanya Mulai dari tempat tidur, Selimut, peralatan mandi,waktu seira dan ibuku mandi,dan Masih banyak lagi yang harus aku siapkan untuk semua ini...

    Aku dulu adalah anak yang cukup berani,di depan ibuku aku cukup manja,dan Di depan ayahku Aku terasa seperti seorang anggota militer, Ayah ku meninggal saat aku pulang sekolah saat membawa hasil ujian ku,aku di saat itu mendapat juara 3 dari 30 siswa,aku dengan bahagia membawa lembaran itu, berfikir bahwa aku telah berhasil membuat ayahku bangga,tapi... Kenyataan pahit menyelimuti saat aku melihat orang yang ku kagumi terbaring tidak bernyawa di rumah ku, aku saat itu yang awalnya bahagia, langsung menangis dengan sangat keras,dan melemparkan kertas itu,karena melihat ayah yang ku kagumi tiada begitu cepat.

Dan Setelah semua itu,Aku mulai tidak manja lagi pada ibuku, Saudara-saudaraku mulai pergi keluar kota untuk mencari kerja dan pasangan hidup,dan yang tersisa dalam rumah itu, hanyalah aku dan ibuku. Keuangan kami cukup stabil,karena setiap bulan, kakak-kakak ku mengirimkan uang untuk kami, setelah itu... Dan selama itu,aku tidak pernah lagi melihat saudara ku lagi,mereka mulai asing satu sama lain, sebutan keluarga hanyalah sebuah kenangan bagi mereka,dan seorang orang tua, hanyalah sebagai pemberi mereka makan saat mereke kecil.

Dunia ini terkadang berpihak pada yang salah, tapi... itulah cara dunia untuk melihat sifat orang yang sesungguhnya.

Dan saat aku dewasa aku mulai berfikir untuk fokus bekerja,dan aku mengajak ibuku untuk ikut bersama ku ke kota,agar aku bisa membiayai hidup ibuku,tapi dia menolak, katanya dia mau tinggal di sana karena kenangan yang indah terlahir di Sana,aku terus membujuknya,tapi dia tetap menolak... Dan akhirnya aku pergi ke kota sendirian. Aku dari saat itu,mulai memiliki pikiran untuk tidak menikah,aku memiliki prinsip seperti ayah ku, "Wanita pertama, adalah orang yang harus kau jaga,jika wanita kedua mulai menguasai mu,kau akan melupakan wanita yang pertama yang kau sebut sebagai ibu" kata ayah ku saat dia sedang bercerita dengan ku.

Tapi, setelah beberapa tahun,aku mulai tidak sadar lagi dengan ibuku,aku lupa, tidak ingat,yang aku pikirkan hanyalah kesendirian ku, masalah ku sendiri,dan aku sudah lupa akan keberadaan ibuku sendiri.

Dan... Setelah beberapa lama aku sendiri,aku bertemu dengan seira, wanita pertama yang ku bawa ke kamar ku setelah beberapa tahun,dan seira lah yang mengingatkan ku pada ibuku karena masakannya.

Seira Sudah tinggal bersama ku selama 2 Minggu,dan ibuku Sudah tinggal bersama ku 3 hari, ini memang tidak berat,tapi kebersamaan kami dan keanehan yang terjadi di rumah ku,itu membuatnya terasa sedikit berat.

Contohnya mungkin terjadi saat aku ingin mandi pagi,aku tidak tahu bahwa seira sedang mencuci baju, jadi saat aku masuk ke kamar mandi,aku melihat seira dengan polosnya sedang memegang baju dalamnya,Seira tidak memperlihatkan ekspresi apapun selain melihat ku dengan mata di sipit kan,dan dengan agak malu atau terkejut aku langsung keluar dari sana,dan saat sorenya saat aku pulang bekerja,ibuku dengan seira di belakangnya memarahi ku,karena saat seira sedang mencuci baju,aku tidak pengetuk pintu,jadi seira yang mungkin.... Ingin melihat ekspresi ku saat di marahi langsung menceritakannya ke ibuku.

Itu tidak begitu berarti jika di bandingkan saat aku ingin tidur,yang biasanya aku yang tidur di atas kasur,tapi sekarang malah sebaliknya,ibuku dan seira tidur bersama di kasur,dan aku di suruh tidur di lantai di depan Tv,itu aku lakukan secara agak terpaksa,karena ibuku lah yang memintanya, Dan dengan terpaksa dan takut pada ibuku,aku mengiyakan permintaan dan akhirnya tidur di lantai.

Semua itu mungkin terlihat biasa saja,tapi saat itu,aku benar-benar sendiri di ruang tamu,seira dan ibuku tidur di kamar,dan mungkin belum terbiasa atau Memeng tidak nyaman,aku tidak bisa tidur semalaman,dan saat pagi saat aku ingin kerja,aku tidak dapat membuka pintu,saat aku mengetuk pintu,ibuku mengatakan nanti,dan itu terus terulang saat sudah jam 9 pagi,saat aku sudah sangat terlambat ingin bekerja dan akhirnya di marahi oleh atasan ku,lagi....

Waktu tidak begitu penting bagi orang seperti ku yang menghabiskan waktu hanya untuk bekerja,dan setelah sendiri selama beberapa tahun,aku mulai sadar bahwa waktu yang indah adalah saat kita bersama orang yang kita anggap menggangu,akan terasa sangat indah saat di tambah orang yang di sayangi, tidak akan ada yang bisa memandangi kebahagiaan tersebut.

Dan... Sekarang aku harus bersikap dewasa,aku... Akan memutuskan apa yang harus aku lakukan kedepannya,dan aku... Akan membicarakan ini pada seira, tapi ini tidak akan mudah.

Pagi Minggu, waktu itu aku libur kerja,saat seira ingin membantu ibuku memasak aku memanggilnya, menyuruh dia untuk duduk di sofa bersama ku,ibuku yang mengerti keadaan ini lantas menyuruh seira untuk duduk bersama ku.

Aku rasa ibuku mengerti apa yang ingin aku bicarakan dengan seira,atau mungkin saja dia berpikiran lain.

   Seira duduk di sofa bersama ku, posisinya dia di depanku,saat aku bertanya pada seira " Seira... Apa rencana mu untuk kedepannya?"  Seira yang bingung apa yang aku katakan lantas bingung. Dan saat seira bingung itu,ibuku tiba-tiba duduk di sebelah seira,dan mengatakan sesuatu yang tidak aku duga,mungkin seira juga tidak menduganya.
  " Dia ingin ngajak kamu menikah nak seira...."

Kata-kata itu membuat aku dan seira sungguh kaget,aku yang ingin menanyakan apa rencana seira selanjutnya untuk masa depannya. Tapi ibuku malahan salah paham,mengira aku akan mengajak menikah,atau mengira aku akan melamar seira yang umurnya sungguh jauh dari ku.

Saat itu situasi jadi sunyi dan tegang, membuat ibuku jadi bingung, kenapa kami diam?. Dan mungkin ibuku tidak sadar kami telah kaget gara-gara dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hidup yang berubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang